Cari Heli Angkasa Semesta, Basarnas Turunkan Alat Ini
A
A
A
SAMOSIR - Badan SAR Nasional (Basarnas) wilayah Sumatera Utara menurunkan alat echo sounder portable untuk mempermudah pencarian helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS) yang hilang di perairan Danau Toba. Alat tersebut diharapkan mampu membantu menemukan keberadaan helikopter dan korban yang ada di dalamnya.
Perwakilan Basarnas Sumut untuk kawasan Danau Toba Zul Indra memaparkan bahwa alat tersebut diturunkan untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air.
Selain itu, alat tersebut nantinya dapat mendeteksi benda logam yang ada di dalam air termasuk sejumlah habitat yang ada di dalamnya. Alat tersebut akan digunakan di kawasan Pangaloan, Kecamatan Nainggolan tepatnya di lokasi ditemukannya jok helikopter, Senin (12/10/2015) malam.
"Kita berharap alat ini mampu membantu pencarian terhadap helikopter yang hilang dan putus kontak sejak Minggu (11/10/2015) di perairan Danau Toba," katanya.
Echo sounder, menurut Zul, akan bekerja menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim sinyal gelombang suara. Alat ini diyakini mampu mendeteksi sejumlah benda di dalam laut maupun danau.
"Jadi alat ini akan kita kirimkan ke tengah danau menggunakan perahu karet milik Basarnas dan dioperasikan di perairan yang sudah memiliki sejumlah tanda-tanda," jelasnya.
Sementara itu Asisten Manajer PT PAS, Hendra Leo memastikan bahwa busa berwarna biru yang ditemukan nelayan Danau Toba tersebut adalah
sandaran salah satu kursi di dalam helikopter milik mereka. Hal itu diperkuat dengan nomor register helikopter 159 709.
"Dapat dipastikan bahwa kursi warna biru adalah bagian dari helikopter PT PAS. Terkait itu kursi sebelah mana kita tidak tahu. Namun itu sudah pasti milik kita. Untuk pencarian sendiri kita tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menemukan helikopter tersebut."
PILIHAN:
Pelajar SD Tewas Setelah Dipukuli Teman Sekela
Perwakilan Basarnas Sumut untuk kawasan Danau Toba Zul Indra memaparkan bahwa alat tersebut diturunkan untuk mengukur kedalaman air dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air.
Selain itu, alat tersebut nantinya dapat mendeteksi benda logam yang ada di dalam air termasuk sejumlah habitat yang ada di dalamnya. Alat tersebut akan digunakan di kawasan Pangaloan, Kecamatan Nainggolan tepatnya di lokasi ditemukannya jok helikopter, Senin (12/10/2015) malam.
"Kita berharap alat ini mampu membantu pencarian terhadap helikopter yang hilang dan putus kontak sejak Minggu (11/10/2015) di perairan Danau Toba," katanya.
Echo sounder, menurut Zul, akan bekerja menggunakan pancaran tunggal sebagai pengirim sinyal gelombang suara. Alat ini diyakini mampu mendeteksi sejumlah benda di dalam laut maupun danau.
"Jadi alat ini akan kita kirimkan ke tengah danau menggunakan perahu karet milik Basarnas dan dioperasikan di perairan yang sudah memiliki sejumlah tanda-tanda," jelasnya.
Sementara itu Asisten Manajer PT PAS, Hendra Leo memastikan bahwa busa berwarna biru yang ditemukan nelayan Danau Toba tersebut adalah
sandaran salah satu kursi di dalam helikopter milik mereka. Hal itu diperkuat dengan nomor register helikopter 159 709.
"Dapat dipastikan bahwa kursi warna biru adalah bagian dari helikopter PT PAS. Terkait itu kursi sebelah mana kita tidak tahu. Namun itu sudah pasti milik kita. Untuk pencarian sendiri kita tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menemukan helikopter tersebut."
PILIHAN:
Pelajar SD Tewas Setelah Dipukuli Teman Sekela
(zik)