Pencarian Heli Angkasa Semesta Terkendala Kabut Asap
Pencarian Heli Angkasa Semesta Terkendala Kabut Asap
A
A
A
MEDAN - Sebanyak 19 personel Tim SAR dan personel Ditpol Air Polda Sumut dipimpin Komisaris Besar (Kombes) Pol M Slamet kembali melakukan pencarian di lokasi jatuhnya Helikopter EC 130 PK-BKA milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang hilang kontak sejak sejak Minggu (11/10/2015) siang.
Kapolres Toba Samosir (Tobasa) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jidin Siagian mengatakan, hingga saat ini keberadaan bangkai helikopter nahas itu masih misterius. Meski sudah dilakukan pencarian di sejumlah lokasi, belum membuahkan hasil.
"Semua lokasi yang diduga menjadi titik lokasi jatuhnya helikopter itu sudah kami telusuri. Tetapi, hasilnya masih nihil," kata dia, Senin (12/10/2015).
Menurut dia, saat ini fokus pencarian berada di kawasan Danau Toba namun masih terhalang kabut yang menyelimuti daerah itu.
"Saya, sejak pagi sudah melakukan pencarian bersama anggota saya. Tetapi karena kabut tebal di danau itu kapal kami sempat berputar-putar selama dua jam di atas danau itu," ujar dia, sembari menyebut proses pencarian dilakukan di tengah danau cukup berbahaya.
"Kalau kondisi cuaca masih tetap seperti ini, proses pencarian akan sangat berbahaya. Sebab jika berada di tengah danau, airnya berputar," sebut dia seraya menambahkan saat ini sedang menuju Aek Nalas untuk melakukan pencarian.
Kapolres Toba Samosir (Tobasa) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jidin Siagian mengatakan, hingga saat ini keberadaan bangkai helikopter nahas itu masih misterius. Meski sudah dilakukan pencarian di sejumlah lokasi, belum membuahkan hasil.
"Semua lokasi yang diduga menjadi titik lokasi jatuhnya helikopter itu sudah kami telusuri. Tetapi, hasilnya masih nihil," kata dia, Senin (12/10/2015).
Menurut dia, saat ini fokus pencarian berada di kawasan Danau Toba namun masih terhalang kabut yang menyelimuti daerah itu.
"Saya, sejak pagi sudah melakukan pencarian bersama anggota saya. Tetapi karena kabut tebal di danau itu kapal kami sempat berputar-putar selama dua jam di atas danau itu," ujar dia, sembari menyebut proses pencarian dilakukan di tengah danau cukup berbahaya.
"Kalau kondisi cuaca masih tetap seperti ini, proses pencarian akan sangat berbahaya. Sebab jika berada di tengah danau, airnya berputar," sebut dia seraya menambahkan saat ini sedang menuju Aek Nalas untuk melakukan pencarian.
(zik)
Explore More