Ditinggal Akad Nikah, Ibu 4 Anak Tewas Bersimbah Darah
A
A
A
SEMARANG - Seorang ibu ditemukan tewas bersimbah darah di rumah keponakannya di Kelurahan Polaman RT02/RW02, Kecamatan Mijen, Semarang, Sabtu (3/10/2015).
Korban yang ditekahui bernama Rokhimah ditemukan tidak bernyawa saat seluruh keluarganya menghadiri akad nikah kerabat, tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hermanto (35), yang juga keponakan korban mengatakan melihat Rokhimah sudah tergeletak di ruang tamu sekira pukul 09.30 WIB.
Rumah korban dan TKP bersebelahan. "Posisinya tergeletak bersimbah darah, banyak darah di kepala," katanya di lokasi.
Ia menyebut, Rokhimah ditinggal mulai sekira pukul 07.00 WIB. Jarak lokasinya dekat, sekira 5 menit jalan kaki karena hanya berbeda gang di Jalan Kauman. "Bulik (korban) tidak mau ikut, lagi masak-masak," lanjut dia.
Kondisi TKP, kata Hermanto, pintu depan terbuka dan pintu belakang terkunci. Itu saat ditinggal ke akad nikah. Tapi, saat Hermanto pulang, kondisinya terbalik, pintu depan terkunci pintu belakang terbuka.
Mengetahui hal itu, ia berusaha memanggil medis di Puskesmas Karangmalang. Namun, nyawa korban tetap tak tertolong.
Korban menderita luka cukup parah di kepala bagian tengah atas. Itu yang menyebabkan pendarahan hebat.
Rokhimah merupakan ibu dari 4 anak. Suaminya bernama Kohar seorang petani. Korban sehari-hari ibu rumah tangga.
Anak-anak korban, Warti tinggal di Kendal, Sori tinggal di Semarang (serumah dengan korban), Yanti dan Andik tinggal di Bandungan Kabupaten Semarang dan. "Dari empat anaknya, hanya Andik yang belum berkeluarga," terang Hermanto
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin langsung mendatangi lokasi bersama sejumlah anggotanya untuk melakukan olah TKP. "Kita juga datangkan anjing pelacak, semua masih penyelidikan," pungkasnya.
Korban yang ditekahui bernama Rokhimah ditemukan tidak bernyawa saat seluruh keluarganya menghadiri akad nikah kerabat, tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hermanto (35), yang juga keponakan korban mengatakan melihat Rokhimah sudah tergeletak di ruang tamu sekira pukul 09.30 WIB.
Rumah korban dan TKP bersebelahan. "Posisinya tergeletak bersimbah darah, banyak darah di kepala," katanya di lokasi.
Ia menyebut, Rokhimah ditinggal mulai sekira pukul 07.00 WIB. Jarak lokasinya dekat, sekira 5 menit jalan kaki karena hanya berbeda gang di Jalan Kauman. "Bulik (korban) tidak mau ikut, lagi masak-masak," lanjut dia.
Kondisi TKP, kata Hermanto, pintu depan terbuka dan pintu belakang terkunci. Itu saat ditinggal ke akad nikah. Tapi, saat Hermanto pulang, kondisinya terbalik, pintu depan terkunci pintu belakang terbuka.
Mengetahui hal itu, ia berusaha memanggil medis di Puskesmas Karangmalang. Namun, nyawa korban tetap tak tertolong.
Korban menderita luka cukup parah di kepala bagian tengah atas. Itu yang menyebabkan pendarahan hebat.
Rokhimah merupakan ibu dari 4 anak. Suaminya bernama Kohar seorang petani. Korban sehari-hari ibu rumah tangga.
Anak-anak korban, Warti tinggal di Kendal, Sori tinggal di Semarang (serumah dengan korban), Yanti dan Andik tinggal di Bandungan Kabupaten Semarang dan. "Dari empat anaknya, hanya Andik yang belum berkeluarga," terang Hermanto
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin langsung mendatangi lokasi bersama sejumlah anggotanya untuk melakukan olah TKP. "Kita juga datangkan anjing pelacak, semua masih penyelidikan," pungkasnya.
(nag)