Kepala Bandara Nyatakan Cuaca Cerah dan Pesawat Layak Terbang
A
A
A
Pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM jenis Twin Otter yang hilang kontak dinyatakan layak terbang. Selain itu cuaca di sekitar Bandara Andi Djemma juga cerah saat take off. Hal ini disampaikan Kepala Bandara Andi Djemma, Junaidi Saudi kepada Koran SINDO, Jumat (2/10/2015).
"Data di kami menunjukan Pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yaitu pesawat jenis twin otter lepas landas atau takeoff pukul 14.25 Wita, pesawat ini terbang dengan kecepatan normal 250 km perjam. Kami lepas kontrol sekira pukul 14.30 atau dengan kata lain 5 menit setelah take off, dengan melihat data diatas kemungkinan posisi pesawat terakhir saat lepas kontak berada di wilayah Sidrap," jelasnya.
Sementara itu kondisi di Pos Sekuriti Bandara Hasanuddin tampak sejumlah keluarga penumpang diantaranya sepupu Nurul Fatimah bernama Zulkarnaen yang juga merupakan petugas Bandara Hasanuddin.
Pria yang tinggal di kompleks Perhubungan Udara ini mengatakan dirinya mengetahui jika sepupunya ada dalam daftar pesawat yang hilang sekitar pukul 17.30 Wita.
"Pukul 17.30 ibu saya nelepon, katanya sepupu saya Nurul Fatimah ada di pesawat, saya langsung diminta cek, dan ternyata benar. Mudah-mudah mereka selamat," ujarnya dengan nada sedih.
Berdasarkan pengakuan keluarganya di Masamba, Nurul Fatimah terbang ke Makassar tanpa sepengetahuan keluarganya di Masamba.
Sementara itu, Rahman, adik Kepala Bandara Seko, M Natsir semalam belum bisa dimintai keterangan. Hasil pantauan, Rahman terlihat shok dan tidak ingin diwawancari awak media.
"Data di kami menunjukan Pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yaitu pesawat jenis twin otter lepas landas atau takeoff pukul 14.25 Wita, pesawat ini terbang dengan kecepatan normal 250 km perjam. Kami lepas kontrol sekira pukul 14.30 atau dengan kata lain 5 menit setelah take off, dengan melihat data diatas kemungkinan posisi pesawat terakhir saat lepas kontak berada di wilayah Sidrap," jelasnya.
Sementara itu kondisi di Pos Sekuriti Bandara Hasanuddin tampak sejumlah keluarga penumpang diantaranya sepupu Nurul Fatimah bernama Zulkarnaen yang juga merupakan petugas Bandara Hasanuddin.
Pria yang tinggal di kompleks Perhubungan Udara ini mengatakan dirinya mengetahui jika sepupunya ada dalam daftar pesawat yang hilang sekitar pukul 17.30 Wita.
"Pukul 17.30 ibu saya nelepon, katanya sepupu saya Nurul Fatimah ada di pesawat, saya langsung diminta cek, dan ternyata benar. Mudah-mudah mereka selamat," ujarnya dengan nada sedih.
Berdasarkan pengakuan keluarganya di Masamba, Nurul Fatimah terbang ke Makassar tanpa sepengetahuan keluarganya di Masamba.
Sementara itu, Rahman, adik Kepala Bandara Seko, M Natsir semalam belum bisa dimintai keterangan. Hasil pantauan, Rahman terlihat shok dan tidak ingin diwawancari awak media.
(sms)