Komnas HAM Kutuk Pembunuhan Aktivis Tambang
A
A
A
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) mengutuk keras kasus pembunuhan terhadap Salim Kancil aktivis petani tambang di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Komisioner Komnas HAM Manajer Nasution, saat dihubungi Sindonews.com, Senin (28/9/2015). (Baca berita: DPR Kecam Pembunuhan Aktivis Tambang).
Manajer Nasution menegaskan, seharusnya kepolisian segera bertindak mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap aktivis petani tambang tersebut. "Usut tuntas kasus ini siapa pun pelakunya secara profesional dan independen, " kata Manajer Nasution.
Selain itu, kata dia, negara dalam hal ini pihak kepolisian setemnpat, Pemkab Lumajang maupun Pemprov jatim harus bisa memberikan rasa aman bagi warga setempat pasca insiden pembunuhan tersebut.
Karena menurut Nasution, warga setempat merasa terintimidasi setelah pembunuhan tersebut apalagi pembunuhan tersebut diduga dilakukan di depan publik.
"Yang saya dengar pembunuhan terhadap Salim Kancil dilakukan oleh banyak orang dan dilakukan di depan cucunya sendiri. Jadi negara harus bisa menjamin hak-hak konstitusional warga negara terutama hak hidup, rasa aman, lingkungan khususnya di Desa Selo Awar-Awar. Selain itu negara tidak boleh tunduk kepada aktor non negara, " papar dia.
Manajer Nasution juga meminta agar negara dalam hal ini pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya harus bisa memberikan garansi agar peristiwa serupa jangan lagi terulang.
"Peristiwa ini adalah yang kesekian kalinya menimpa masyarakat sipil khususnya aktivis kemanusian, " tandas Nasution.
Hal ini disampaikan Komisioner Komnas HAM Manajer Nasution, saat dihubungi Sindonews.com, Senin (28/9/2015). (Baca berita: DPR Kecam Pembunuhan Aktivis Tambang).
Manajer Nasution menegaskan, seharusnya kepolisian segera bertindak mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap aktivis petani tambang tersebut. "Usut tuntas kasus ini siapa pun pelakunya secara profesional dan independen, " kata Manajer Nasution.
Selain itu, kata dia, negara dalam hal ini pihak kepolisian setemnpat, Pemkab Lumajang maupun Pemprov jatim harus bisa memberikan rasa aman bagi warga setempat pasca insiden pembunuhan tersebut.
Karena menurut Nasution, warga setempat merasa terintimidasi setelah pembunuhan tersebut apalagi pembunuhan tersebut diduga dilakukan di depan publik.
"Yang saya dengar pembunuhan terhadap Salim Kancil dilakukan oleh banyak orang dan dilakukan di depan cucunya sendiri. Jadi negara harus bisa menjamin hak-hak konstitusional warga negara terutama hak hidup, rasa aman, lingkungan khususnya di Desa Selo Awar-Awar. Selain itu negara tidak boleh tunduk kepada aktor non negara, " papar dia.
Manajer Nasution juga meminta agar negara dalam hal ini pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya harus bisa memberikan garansi agar peristiwa serupa jangan lagi terulang.
"Peristiwa ini adalah yang kesekian kalinya menimpa masyarakat sipil khususnya aktivis kemanusian, " tandas Nasution.
(sms)