Pertahankan Kalung, Ibu Rumah Tangga Tewas Ditikam

Senin, 28 September 2015 - 04:51 WIB
Pertahankan Kalung, Ibu Rumah Tangga Tewas Ditikam
Pertahankan Kalung, Ibu Rumah Tangga Tewas Ditikam
A A A
BATAM - Dengan kondisi berlumuran darah, Helmi Marlinda (45) dibopong oleh anaknya dan warga, menuju ruang IGD RSBK, Minggu (27/9/2015) malam. Namun, nyawa korban tak bisa diselamatkan lagi setelah tenggorokannya putus setelah ditikam oleh pelaku curas.

Menurut anak korban, Hafis Rahwana Eka Saputra (17), sekitar pukul 18.30 atau usai magrib ia bersama adik sepupunya, Desi (8), sedang menonton televisi di dalam kamar. Tak lama berada di dalam kamar, ia mendengar suara terakan minta tolong berulang kali dari luar rumah.

"Saya mendengar suara teriakan mama, makanya saya keluar kamar," ujarnya.

Setibanya di ruang tamu, sambung Hafis, ia melihat ibunya yang sudah bersimbah darah dan ia juga ibunya memegang sebilah pisau dapur. Melihat itu, ia membopong ibunya keluar rumah diiringi teriakan minta tolong berulang kali.

"Warga ramai datang, tetapi tak ada yang berani mengangkat. Setelah berteriak berulang kali, akhirnya ibu dibawa warga ke rumah sakit menggunakan mobil pikap salah seorang warga," ujarnya.

Menurut salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Bu De Tisem (59), pada saat kejadian ia sedang tertidur. Karena mendengar suara teriakan Hafis berulang kali, ia terbangun dan kaget saat melihat darah yang membasahi baju korban.

"Saya hanya bisa teriak tolong berulang kali, saat itu saya melihat Hafis menggendong ibuknya mencari pertolongan warga," katanya.

Menurut dokter yang piket malam itu, kondisi korban saat tiba dalam keadaan koma dan tak bernapas. Kemungkinan korban selamat sangatlah tipis, sebab rongga pernapasan korban terputus setelah kena tikaman benda tajam.

"Harapannya tipis, karena akibat luka tenggorokan korban menyebabkan korban tak bisa bernapas," ujarnya.

Pantauan di ruang UGD, Hafis terus menerus meradang dan tak terima kejadian ini. Dia menangis sehingga menjadi sorotan pengunjung rumah sakit. Beberapa orang tetangganya berusaha menenangkan Hafis.

"Selamatkan ibu saya dok, saya hanya punya ibu. Bapak saya sudah meninggal, tolong selamatkan dok," kata Hafis berulang kali.

Setelah Hafis tenang, tim Buser Polsek Lubuk Baja memintai keterangan awal terkait kejadian ini. Namun, belum lama Hafis diinterogasi, salah seorang perawat datang dan mengabarkan kalau korban sudah meninggal dunia. Mendapat kabar itu, Hafis memeluki ibunya sambil menangis kuat. Bahkan, beberapa kali Hafis berusaha membangunkan ibunya.

Setelah korban dinyatakan meninggal, polisi akhirnya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan warga mencurigai satu motor Yamaha Mio J dengan nopol BP 5526 GP. Sebab, warga tidak mengenali motor tersebut. Bersama polisi, akhirnya warga menyisiri rumah korban hingga perumahan Baloi Center.

"Melihat motor itulah kami curiga dan kami yakin motor itu milik pelaku," ujar salah seorang warga, Amran.

Berdasarkan petunjuk motor itu, kata Amran, warga berusaha menyisiri lokasi kejadian dan warga juga memeriksa semua parit. Saat melihat di gorong-gorong yang berada di jalan buntu, warga memaksa pelaku keluar dan warga yang pitam juga menghajar pelaku. Lalu, pelaku dibawa ke Polsek Lubuk Baja.

Menurut Kapolsek Lubuk Baja Kompol I Dewa Nyoman, pelaku berhasil diamankan warga dan beberapa orang anggotanya sekitar satu jam setelah kejadian. "Pelaku sudah kita amankan dan masih kita kembangkan," kata Dewa.

Pelaku, sambung Dewa, berinisial Zu (19). Berdasarkan pengakuan pelaku, ia menusuk korban seorang diri. Modus pelaku, ingin menguasai harta korban. "Pelaku mengaku banyak utang, karena melihat kalung korban pelaku berusaha merampas. Karena korban mempertahankan kalungnya, pelaku menusuk leher korban," katanya.

Kata Dewa, pelaku akan dikenakan pasal pencurian dengan cara kekerasan (curas) dengan ancaman minimal lima tahun penjara.

"Apakah pelaku pernah melakukan kejahatan lainnya, kita masih kembangkan," ujarnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7442 seconds (0.1#10.140)