Tragedi Mina, Jumlah Korban Asal Semarang Bertambah
A
A
A
SEMARANG - Jumlah jamaah haji asal Kota Semarang yang meninggal dunia dalam tragedi Mina saat menjalani ibadah melempar jumrah terus bertambah.
Setelah kemarin dikabarkan seorang jamaah bernama Sugeng Triyanto (58), warga Perumahan Pokok Pondasi Jalan Wismasari Blok I/8 Ngaliyan, Semarang dikabarkan keluarganya meninggal, kini dua orang lagi dikabarkan mengalami nasib yang sama.
Dua korban jamaah kloter 62 asal Kota Semarang yang dikabarkan meninggal adalah istri Sugeng Triyanto, Sri Prabandari serta jamaah lain bernama Susimah Slamet Abdullah, warga Subali IV nomor 13 Rt3/4 Krapyak Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Informasi meninggalnya dua jamaah tersebut sudah resmi dipaparkan oleh PPIH Arab Saudi.
"Data resmi dari Kemenag, kloter 62 asal Kota Semarang yang dinyatakan meninggal dunia ada dua orang, yakni Sri Prabandari dan Susimah Slamet Abdullah. Sementara satu lagi yakni Sugeng Triyanto dikabarkan sudah meninggal oleh keluarganya, namun laporan resminya belum keluar," kata Kepala Kemenag Kanwil Jawa Tengah Ahmadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (27/9/2015).
Dengan adanya laporan bahwa dua jamaah haji meninggal dan satu diduga kuat meninggal dunia, jumlah jamaah haji Kloter 62 Kota Semarang yang dinyatakan hilang dalam tragedi Mina menjadi berkurang. Kabar terbaru, dari 11 orang yang dikabarkan itu, tiga di antaranya telah kembali ke Maktab.
"Jadi kalau dua dinyatakan meninggal dan satu diduga kuat meninggal, sementara tiga lainnya sudah kembali dengan selamat, berarti saat ini masih ada lima jamaah haji dari kloter 62 Kota Semarang yang masih menghilang. Kami akan terus berupaya menemukannya, kami harap mereka berlima masih selamat."
Adapun kelima jamaah haji dari Kloter 62 Kota Semarang yang hingga saat ini belum diketahui kabarnya adalah Hafsoh Maktub Ilyas, Rita Saadah, Ahmad Khalimin Sambudi, Suimah Khasan Kusman dan Hadi Murti Wibowo. Sementara, tiga jamaah yang sempat hilang dan sudah kembali dengan selamat adalah Fandi Prastowo, Nila Widyastuti, dan Widarti Djumadi.
Keluarga korban meninggal mengaku sedih sekaligus lega mendengar kabar tersebut. Mereka mengaku ikhlas dengan kejadian yang menimpa keluarganya itu saat melaksanakan ibadah haji.
"Informasi meninggalnya kakak saya Sri Prabandari saya dapat pagi tadi (kemarin) sekitar pukul 06.3.0 WIB. Saat itu ada telepon, saya angkat teryata dari Daker Mekkah yang mengabarkan bahwa kakak saya Sri Prabandari telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Hendrita saat ditemui di rumah duka di Perumahan Pokok Pondasi Jalan Wismasari Blok I/8 Ngaliyan, Semarang.
Sehari sebelumnya keluarga mendengar kabar bahwa Sugeng Triyoto menjadi salah satu korban meninggal tragedi Mina. Hal itu dikabarkan Aditya Rian (27), anak korban yang juga ikut dalam ibadah haji bersama keluarganya itu. Namun dalam kesempatan itu, istri Sugeng, Sri Prabandari hilang dan tidak diketahui kabarnya.
"Kabar ini tentu saja menyedihkan kami sekaligus melegakan keluarga karena sejak peristiwa terjadi kakak kami Sri tidak diketahui kabarnya. Meski meninggal dan ditanamkan di Tanah Suci, kami pihak keluarga sudah ikhlas. Setelah mengetahui kabar ini, kami jadi tahu apa yang harus kami lakukan kepada Aditya, yang telah menjadi yatim piatu atas tragedi ini," kata kakak kandung Sugeng Tiryanto dan Sri Prabandari, Iriyanto Basuki.
Duka mendalam juga terlihat di kediaman almarhumah Susimah Slamet Abdullah, korban meninggal tragedi Mina lainnya. Sejak pagi hari, rumah bercat kuning tersebut sudah ramai dikunjungi keluarga dan tetangga.
"Kami mendengar kabar bahwa ibu hilang dalam tragedi Mina dua hari lalu. Namun mendengar kepastian bahwa ibu telah meninggal baru kemarin sore saat ada pengumuman Dirjen Haji di televisi," kata Slamet Widodo (40), anak korban.
Mendengar kabar ibunya telah meninggal justru membuat keluarga lega. Meski sedih, keluarga yakin hal itu adalah yang terbaik buat Susimah.
"Keluarga sudah ikhlas, sudah siap semuanya. Di sana ibu meninggal sahid, hidupnya lebih enak nantinya. Kami yakin dia diterima di sisi-Nya," pungkas Slamet sambil berkaca.
Setelah kemarin dikabarkan seorang jamaah bernama Sugeng Triyanto (58), warga Perumahan Pokok Pondasi Jalan Wismasari Blok I/8 Ngaliyan, Semarang dikabarkan keluarganya meninggal, kini dua orang lagi dikabarkan mengalami nasib yang sama.
Dua korban jamaah kloter 62 asal Kota Semarang yang dikabarkan meninggal adalah istri Sugeng Triyanto, Sri Prabandari serta jamaah lain bernama Susimah Slamet Abdullah, warga Subali IV nomor 13 Rt3/4 Krapyak Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Informasi meninggalnya dua jamaah tersebut sudah resmi dipaparkan oleh PPIH Arab Saudi.
"Data resmi dari Kemenag, kloter 62 asal Kota Semarang yang dinyatakan meninggal dunia ada dua orang, yakni Sri Prabandari dan Susimah Slamet Abdullah. Sementara satu lagi yakni Sugeng Triyanto dikabarkan sudah meninggal oleh keluarganya, namun laporan resminya belum keluar," kata Kepala Kemenag Kanwil Jawa Tengah Ahmadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (27/9/2015).
Dengan adanya laporan bahwa dua jamaah haji meninggal dan satu diduga kuat meninggal dunia, jumlah jamaah haji Kloter 62 Kota Semarang yang dinyatakan hilang dalam tragedi Mina menjadi berkurang. Kabar terbaru, dari 11 orang yang dikabarkan itu, tiga di antaranya telah kembali ke Maktab.
"Jadi kalau dua dinyatakan meninggal dan satu diduga kuat meninggal, sementara tiga lainnya sudah kembali dengan selamat, berarti saat ini masih ada lima jamaah haji dari kloter 62 Kota Semarang yang masih menghilang. Kami akan terus berupaya menemukannya, kami harap mereka berlima masih selamat."
Adapun kelima jamaah haji dari Kloter 62 Kota Semarang yang hingga saat ini belum diketahui kabarnya adalah Hafsoh Maktub Ilyas, Rita Saadah, Ahmad Khalimin Sambudi, Suimah Khasan Kusman dan Hadi Murti Wibowo. Sementara, tiga jamaah yang sempat hilang dan sudah kembali dengan selamat adalah Fandi Prastowo, Nila Widyastuti, dan Widarti Djumadi.
Keluarga korban meninggal mengaku sedih sekaligus lega mendengar kabar tersebut. Mereka mengaku ikhlas dengan kejadian yang menimpa keluarganya itu saat melaksanakan ibadah haji.
"Informasi meninggalnya kakak saya Sri Prabandari saya dapat pagi tadi (kemarin) sekitar pukul 06.3.0 WIB. Saat itu ada telepon, saya angkat teryata dari Daker Mekkah yang mengabarkan bahwa kakak saya Sri Prabandari telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Hendrita saat ditemui di rumah duka di Perumahan Pokok Pondasi Jalan Wismasari Blok I/8 Ngaliyan, Semarang.
Sehari sebelumnya keluarga mendengar kabar bahwa Sugeng Triyoto menjadi salah satu korban meninggal tragedi Mina. Hal itu dikabarkan Aditya Rian (27), anak korban yang juga ikut dalam ibadah haji bersama keluarganya itu. Namun dalam kesempatan itu, istri Sugeng, Sri Prabandari hilang dan tidak diketahui kabarnya.
"Kabar ini tentu saja menyedihkan kami sekaligus melegakan keluarga karena sejak peristiwa terjadi kakak kami Sri tidak diketahui kabarnya. Meski meninggal dan ditanamkan di Tanah Suci, kami pihak keluarga sudah ikhlas. Setelah mengetahui kabar ini, kami jadi tahu apa yang harus kami lakukan kepada Aditya, yang telah menjadi yatim piatu atas tragedi ini," kata kakak kandung Sugeng Tiryanto dan Sri Prabandari, Iriyanto Basuki.
Duka mendalam juga terlihat di kediaman almarhumah Susimah Slamet Abdullah, korban meninggal tragedi Mina lainnya. Sejak pagi hari, rumah bercat kuning tersebut sudah ramai dikunjungi keluarga dan tetangga.
"Kami mendengar kabar bahwa ibu hilang dalam tragedi Mina dua hari lalu. Namun mendengar kepastian bahwa ibu telah meninggal baru kemarin sore saat ada pengumuman Dirjen Haji di televisi," kata Slamet Widodo (40), anak korban.
Mendengar kabar ibunya telah meninggal justru membuat keluarga lega. Meski sedih, keluarga yakin hal itu adalah yang terbaik buat Susimah.
"Keluarga sudah ikhlas, sudah siap semuanya. Di sana ibu meninggal sahid, hidupnya lebih enak nantinya. Kami yakin dia diterima di sisi-Nya," pungkas Slamet sambil berkaca.
(zik)