Klaten Tak Terdampak Penurunan Harga Elpiji 12 Kg

Kamis, 17 September 2015 - 10:24 WIB
Klaten Tak Terdampak...
Klaten Tak Terdampak Penurunan Harga Elpiji 12 Kg
A A A
KLATEN - Penurunan harga elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram senilai Rp6.700 tidak berdampak signifikan di Klaten. Dari pantauan di sejumlah pangkalan, tidak terjadi lonjakan permintaan dan penjualan elpiji 12 kg tetap normal.

Sri Sumanto, pemilik pangkalan elpiji di Jalan Mayor Kusmanto mengatakan, mayoritas pengguna elpiji saat ini beralih menggunakan gas melon ukuran 3 kg. Karena itu, penurunan harga elpiji 12 kg tidak mendapat reaksi berlebih dari konsumen. “Belum terlihat perubahannya karena di Klaten lebih banyak pengguna elpiji 3 kg. Apalagi ada yang mendatangkan pasokan dari Boyolali dan Sukoharjo.

Jadi pengguna elpiji 12 kg makin sedikit karena beralih menggunakan elpiji bersubsidi,” ungkapnya saat ditemui di pangkalan kemarin. Dalam satu bulan, penjualan elpiji 12 kg maksimal 20 tabung. Berbeda dengan elpiji 3 kg yang dalam sehari bisa mencapai ratusan tabung. “Tadi ada persediaan 300 tabung dan sekarang tersisa 120 tabung saja,” katanya.

Sumanto menuturkan, sebelum penurunan harga oleh Pertamina, pihaknya mematok harga elpiji 12 kg pada kisaran Rp139.000. Sementara elpiji ukuran 3 kg maksimal Rp 15.500 per tabung. Hal senada dikemukakan pemilik pangkalan di Klaten Utara, Sudirin. Menurutnya, penurunan harga elpiji 12 kg tidak berdampak signifikan pada peningkatan penjualan.

Dia setiap bulan hanya berani menyetok 5 tabung ukuran 12 kg. Lain halnya dengan elpiji 3 kg yang bisa laku 30 tabung per hari. “Turun sampai Rp30.000 pun enggak begitu ngaruh . Karena sudah pada pindah ke 3 kg. Tabung gede (12kg) sudah ditukarkan dengan yang kecil 3 kg,” ungkapnya.

Salah satu pemilik warung makan Dewi Anggraini mengaku sudah beralih ke elpiji 3 kg. Tabung elpiji 12 kg yang sudah kosong dibiarkan teronggok di sudut dapurnya. Dewi beralasan, penggunaan elpiji 3 kg lebih hemat ketimbang ukurang 12 kg.

Jika harga elpiji 12 kg sekitar Rp 140.000, dia cukup mengeluarkan separuhnya untuk volume gas yang sama dengan tabung 3 kg. “Dulu pakai (elpiji) 12 kg, tapi kemudian ganti pakai yang (elpiiji) 3 kg. Karena lebih murah. Kalaupun turun Rp6.000 tetap pilih pakai 3 kg,” ucapnya.

Endah budi karyati
(bbg)
Berita Terkait
Kearifan Lokal, Wakil...
Kearifan Lokal, Wakil Kepala BPIP: Pancasila Falsafah Bangsa
Ganjar Pranowo, Gubernur...
Ganjar Pranowo, Gubernur yang Merakyat
Digitalisasi Konservasi...
Digitalisasi Konservasi Mangrove
4 Kota dengan Janda...
4 Kota dengan Janda Terbanyak di Jawa Tengah, Nomor 3 Lebih dari 5.000
6 Penghargaan yang Diterima...
6 Penghargaan yang Diterima Ganjar Pranowo saat Menjadi Gubernur Jawa Tengah
5 Makanan Jawa Tengah...
5 Makanan Jawa Tengah yang Punya Nama Unik
Berita Terkini
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli...
Gempa 5,5 Guncang Toli-Toli Sulteng, BMKG: Waspadai Gempa Susulan
29 menit yang lalu
8 Buffer Zone Disiapkan...
8 Buffer Zone Disiapkan Antisipasi Macet Horor Mudik 2025 di Pelabuhan Merak
2 jam yang lalu
Pemulihan Korban Banjir,...
Pemulihan Korban Banjir, PGN Bantu 3.000 Warga di Bekasi dan Jaktim
2 jam yang lalu
Mutasi Polri, 5 Kapolres...
Mutasi Polri, 5 Kapolres di Lampung Diganti
2 jam yang lalu
Siswa SDN di Cigombong...
Siswa SDN di Cigombong Bogor Ikuti Kegiatan MNC Peduli-MNC Land: Bermain sambil Belajar
2 jam yang lalu
Lebaran di Solo, Jokowi...
Lebaran di Solo, Jokowi Tak Gelar Open House di Rumah
3 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved