ISIS Ancam Hancurkan Candi Prambanan dan Borobudur

Selasa, 15 September 2015 - 16:48 WIB
ISIS Ancam Hancurkan...
ISIS Ancam Hancurkan Candi Prambanan dan Borobudur
A A A
YOGYAKARTA - Situs-situs warisan budaya berpotensi menjadi sasaran penyerangan oleh Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Terutama Candi Prambanan dan Borobudur yang sudah masuk ke dalam daftar warisan dunia Unesco.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ali Fauzi, Peneliti Bom dan Terorisme yang pernah terlibat dalam beberapa aksi kegiatan teroris di Indonesia.

"Mungkin bisa juga (jadi sasaran), itu karena orang-orang yang dari Indonesia banyak juga yang ada di sana," kata dia, ditemui di Yogyakarta, Selasa (15/9/2015).

Orang-orang yang bergabung ke dalam jaringan ISIS tersebut, ketika nantinya mereka pulang akan melakukan aksinya di negaranya sendiri.

"Itu akan dilakukannya di sini," kata pria yang pernah satu bendera dalam Jamaah Islamiyah bersama almarhum Dr Azhari, dan Nordin M Top tersebut.

Menurutnya, orang-orang tersebut sebetulnya melihat bagaimana perilaku petinggi ISIS. "Mereka melihat perilaku petinggginya, kemudian dicontoh dilakukannya," ujarnya.

ISIS sendiri, awalnya merupakan milisi Irak dalam konflik antara Irak dengan Suriah. Namun, dalam perkembangannya menjadi besar dan anggotanya pun dari berbagai belahan dunia.

Beberapa aksinya juga sempat menjadikan warisan budaya menjadi target yang dihancurkannya. Semisal saja, kota kuno Hatra di Irak, yang sudah menjadi warisan budaya Unesco.

Masih dikatakan Ali Fauzi, untuk mencegah penyerangan terhadap warisan budaya di Indonesia, sebenarnya selama ini pemerintah sudah mulai melakukan upaya.

"Pemerintah sudah menggalang massa. Memahamkan kepada elemen masyarakat maupun mahasiswa, untuk menciptakan kehidupan yang damai, bertoleransi. Itu bagian daripada pencegahannya," ucapnya.

Kendati demikian, dia mengaku, bukan tidak mungkin ancaman ISIS akan datang juga ke Indonesia. Jika tak dilakukan pencegahan sedini mungkin. "Mereka akan datang ke Indonesia, dan membantai satu per satu warga kita," katanya.

Lanjut adik dari almarhum Amrozi tersebut, embrio-embrio ISIS pun sudah mulai ada. Seperti adanya deklarasi khilafah, yang dilakukan di Nusakambangan, Jawa Tengah.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen (TNI) Abdul Rahman Kadir. Menurutnya, beberapa orang sudah dikabarkan bergabung dengan ISIS.

Di antaranya seperti Wilda, perempuan asal Lamongan yang dikabarkan ikut berperang di Irak pada 2014 silam. Mahasiswi asal Surakarta Siti Lestari juga kabarnya dibawa pacarnya ke kawasan konflik tersebut.

"Adam Muh Alfan Nurzi, dari perguruan tinggi di Pontianak diakhir Desember dan awal Januari kemarin juga dikabarkan ke sana," katanya.

Menurutnya, sasaran ISIS dalam melakukan rekrutmen merupakan kalangan rentan, seperti mahasiswa. Sudah ribuan anak muda Eropa dan Amerika, juga dikabarkan ikut bergabung dalam kelompok ini.

"Memanfaatkan internet untuk menjaring anggota. Khususnya media sosial. Iming-iming surga, gaji besar, dan kegagahan di medan perang," katanya.

Lanjutnya, salah satu kunci untuk mengantisipasi perkembangan ISIS di Indonesia merupakan kepedulian antar sesama. "Kami ingin menegaskan, tingkat kepedulian kunci utama mencegah aksi ancaman terorisme," ucapnya.

Dalam menanggulangi aksi terorisme ini, dari Komisi III DPR RI Tjatur Sapto Edy mengatakan, negara juga telah meningkatkan anggarannya.

"Komisi III mendorong anggaran. Tahun lalu, Rp312 miliar, dan saat ini menjadi Rp322 M. Itu pun ditambah hampir 1 triliun, sebanyak Rp986 M," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5923 seconds (0.1#10.140)