Mahasiswi asal Purwokerto Jadi Mucikari Artis AS

Jum'at, 11 September 2015 - 10:44 WIB
Mahasiswi asal Purwokerto Jadi Mucikari Artis AS
Mahasiswi asal Purwokerto Jadi Mucikari Artis AS
A A A
SURABAYA - Dua orang yang menjadi mucikari artis AS ternyata masih mahasiswa. Bahkan, mereka sudah memiliki jaringan hampir ke seluruh kota besar di Indonesia.

Me re ka su - dah memiliki sekitar 65 anak buah berusia antara 20-26 ta - hun yang di-booking. Kedua tersangka ini diketa - hui bernama Alfania Tiar sa sila, 23, asal Purwokerto yang ber do - mi sili di Semarang. Dia bertindak sebagai mucikari yang mencarikan pelanggan. Sementrara satulagi adalahAlenSaputra, 25, asal Pa lembang yang tinggal di Yog ya kar ta. Dia bertugas menghu bungi para anak buahnya ketikaadaorang yang mem-booking.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdi Matta ne - te mengatakan, perbedaan ini - sial yang dulu disebut sebagai BS dan YY adalah strategi penyelidikan. “Memang inisial kedua ter sangka ini kami buat berbeda, ini murni teknis pe nyi di - kan,” katanya saat membeber kedua tersangka, kemarin. Kedua tersangka ini di tang - kap di salah satu hotel di ka was - an Menteng Jakarta Pusat setelah dipancing polisi.

Takdir me - nyebutkan, tersangka Al fania adalahpengelolaPrincessMa na - gement yang menyediakan wa - nita-wanita muda siap booking. Jaringannya sudah luas, bahkan hampir di seluruh kota di Indonesia ada jaringannya. Di antara jaringan yang besar ada - lah di Jakarta, Sura ba ya, Yog - yakarta, Semarang, serta Ban - dung.

Kelas prostitusi yang di ke - lolanya ini lumayan. Sebab tarif paling rendah untuk sekali la - yanann adalah Rp1 juta, sedangkan paling tinggi mencapai Rp8,5 juta. Wajar bila mereka mematok tarif tinggi karena wanita-wanita yang dijual ma - sih muda. Sebanyak 65 wanita tersebut ada dari kalangan SPG, mahasiswi, model, serta ka - langan artis.

Berdasarkan informasi yang didapat, paling banyak menjadi anak buahnya adalah dari ka - langan model. “Untuk sementara ini artis baru satu, yaitu AS saja. Selain itu, ada dari SPG, model, dan mahasiswi. Kami masih melakukan pengembangan lebih lanjut,” kata Takdir Mattanete.

Takdir juga mengaku tidak percaya dengan pengakuan tersangka yang mengatakan mereka baru beroperasi sekitar tiga bulan. Sebab jika melihat jumlah wanita yang akan dijual cu - kup banyak. Selain itu, jaringannya juga sudah luas hampir ke seluruh kota di Indonesia, maka diduga aktivitas mereka ini sudah lama.

Takdir menyebutkan, sebenarnya Princess Management bukan satu-satunya manajemen yang mengelola prostitusi o - nline seperti itu, tapi masih ba - nyak manajemen lainnya. Akan tetapi, saat ini yang sedang naik daun adalah Princess Mana ge - ment. Karena itu, penyidik ma - sih berupaya mengembangkan ke jaringan lainnya.

Sebelumnya, Alfania dan Alen ini sempat mengubah na - ma manajemennya menjadi Ang le Management. Perubah - an nama tersebut untuk mengelabui petugas. Sebab nama Prin - cess Management sudah terendus polisi. Tetapi, polisi berhasil melacak keberadaan para tersangka dan menangkapnya.

Dari penangkapan ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti dua buah ponsel Black - Berry, satu buah ponsel Sam - sung , satu buah rekening Bank Mandiri, tiga buah kondom baru, satu buah kondom bekas pakai, dan satu buah kunci kamar hotel. Sementara Alfania mengaku mendapatkan para wanita yang siap melayani lelaki dari temantemannya. Kemudian mereka masuk ke Princess Manage - ment.

Dari transaksi yang dila - ku kan, mereka mendapatkan ko misi 30% dan selebihnya un - tuk wanita yang di-booking . “Se - tiap hari rata-rata dua transaksi,” katanya. Namun ber da sar - kan informasi, ketika akhir pe - kan mereka sering mendapat - kan order lebih banyak, yakni bisa mencapai 5-6 pesanan. “Rata-rata dari kalangan model, ada SPG dan ada dari mahasiswa juga. Yang menentukan tarif anaknya sendiri,” kata Alfania.

Dia menambah - kan pembayaran dilakukan se - telah melakukan acara secara transfer. Disinggung tentang artis yang diperdagangkan, Alfania mengatakan, hanya Anggita Sari. “Hanya satu itu saja, Ang - gita Sari, ya Anggita Sari,” ucapnya.

Dia mengaku kenal dengan Anggita Sari dari anak Surabaya kemudian masuk ke Princess Management. “Dia bilang kepada kami minta Rp6 juta bersih, dan selebihnya untuk kami,” katanya. Namun paling banyak menjadi anak buahnya adalah dari kalangan model.

Lutfi yuhandi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7280 seconds (0.1#10.140)