Siap Melayani Konsultasi di Rumah Sakit dan Rumah

Jum'at, 11 September 2015 - 10:44 WIB
Siap Melayani Konsultasi di Rumah Sakit dan Rumah
Siap Melayani Konsultasi di Rumah Sakit dan Rumah
A A A
SEMARANG - Tingkat kesadaran ibu menyusui di Kota Semarang ternyata belum maksimal. Kondisi ini membuat para anggota Komunitas Konselor Menyusui Semarang (KKMS) prihatin.

Dengan segenap pengetahuan dan kesungguhan yang dimiliki, mereka terus melakukan sosialisasi agar para warga di Kota ATLAS ini punya kesadaran tinggi dalam memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada buah hatinya.

Ketua KKMS Maria Antonia Sampyuh menuturkan, komunitas ini dibentuk untuk menyatukan konseling ibu menyusui yang ada di Kota Semarang, saat ini anggotanya sebanyak 96 orang. “Komunitas ini sebagai wadah untuk mengumpulkan konselor yang ada di Kota Semarang,” ucapnya.

Para konselor itu sengaja dikumpulkan agar bisa menjalin komunikasi dengan efektif, selain itu agar bisa meningkatkan pelayanan. Kegiatan yang bisa diselenggarakan di antaranya kegiatan konseling di rumah sakit, di rumah, atau bisa telepon.

Menurut dia, kandungan ASI memiliki banyak manfaat buat kelangsungan hidup seorang bayi. Sebab, di dalamnya terkandung berbagai zat yang tidak dimiliki oleh susu formula. “Oleh sebab itu, ASI disarankan untuk diberikan secara eksklusif selama enam bulan pertama,” ucapnya.

Maria menjelaskan, hingga akhir 2014 cakupan pemberian ASI eksklusif di Jateng baru 57,06%. Sementara di Kota Semarang 64,68%. Menurutnya, masih banyak daerah-daerah yang angkanya di bawah 10%. Menurut Maria, rendahnya cakupan ASI disebabkan kurangnya pengetahuan, pemahaman, dan informasi tentang pentingnya ASI eksklusif.

Oleh karena itu, butuh dukungan dari semua pihak baik masyarakat, pemerintah, maupun para pengusaha untuk membangun gerakan pemberian ASI eksklusif. Selain itu, para wanita pekerja yang sedang menyusui tidak diberi fasilitas dan waktu khusus untuk menyusui. Bahkan, tidak sedikit pula ruang laktasi beralih fungsi menjadi gudang atau ruang merokok.

Oleh karena itu, pembentukan KKMS dapat membantu meningkatkan keterampilan dalam konseling menyusui melalui pengayaan pengetahuan secara berkala. “Mereka dapat menghubungi kami by phone atau langsung datang ke klinik kami,” ujar Maria. Maria berharap Pemprov Jateng dapat mendorong sejumlah perusahaan dan instansi pemerintahan di Jawa Tengah untuk menyediakan ruang laktasi.

Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada pekerjanya untuk memerah ASI di sela-sela waktu kerja. “Karena ASI itu akan terus berproduksi dan harus dikeluarkan 2-3 jam sekali,” tandasnya.

AMIN FAUZI
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4037 seconds (0.1#10.140)