PSMS Siap Tempur
A
A
A
MEDAN - PSMS Medan siap tempur menghadapi Persepam Madura Utama di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Rabu (9/9). Sebanyak 20 pemain yang dibawa ke Surabaya dipastikan dalam kondisi fit. Legimin Raharjo dan kawan-kawan akan tampil all-out.
Pelatih Kepala PSMS Medan Suharto AD mengatakan, masa recovery dari babak 8 besar dimanfaatkan untuk merenovasi tim, termasuk menambah drill finishing dan variasi menyerang. Kelemahan dan kekurangan tim diharapkan tak terjadi, karena Ayam Kinantan ingin meneruskan langkah ke babak final. “Kami berangkat dengan kondisi siap tempur. Mudahmudahan tidak ada kendala. Insya Allah semuanya lancar sampai di Surabaya nanti,” tutur Suharto.
Dari 20 pemain yang dibawa, Suharto tidak membawa tiga pemain. Ketiga pemain tersebut adalah Andi Prayoga (kiper), Fiwi Dwipan (striker), dan Hamzali (bertahan). Ketiganya harus ditinggalkan karena mengikuti ujian masuk TNI AD. Memang, tidak ikut ketiganya tidak mengganggu tim. Tidak ikut sertanya Andi memang tidak dipusingkan.
Pasalnya, penjaga gawang Guntur Pranata selalu dipercaya selama babak penyisihan hingga 8 besar, sedangkan Zulham Syahputra stand by di banch bila diperlukan. Barisan pertahanan Hamzali juga menghiasi bangku cadangan selama kompetisi. Hal yang sama dirasakan Fiwi. Namun, dia masih menjadi pilihan menjadi pilihan kedua, menggantikan Tambun Naibaho.
“Kami harus memikirkan masa depan mereka. Kami yakin tim ini solid dengan 20 pemain tersisa ini,” kata Suharto. Seiring dengan keberangkatan ini, seluruh punggawa PSMS meminta doa restu dan dukungan seluruh masyarakat Sumut agar di pertandingan semifinal nanti mampu menang dan lolos hingga menjuarai Piala Kemerdekaan.
“Kami mohon dukungannya, tak hanya dari suporter dan fans , tapi masyarakat Sumut agar PSMS tampil baik dan menang. Kami pamit berangkat ke Surabaya, mohon doa dan restunya agar PSMS berjaya dan kami melangkah ke babak final,” ucap pelatih berkepala plontos itu.
Dukungan penuh juga dialirkan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi kepada punggawa PSMS saat bertemu beberapa hari lalu di ruangan kerjanya. “Kalian, para pemain PSMS, jangan takut. Di mana pun PSMS bermain, harus berani. Saya yakin kami bisa, PSMS berani di mana pun medannya,” katanya.
Motivasi ini pun tak berhenti dalam pertemuan itu saja. Sesaat sebelum Pangkostrad terbang ke Jakarta lalu, dia juga menyempatkan memberikan dukungan melalui SMS ke PSMS. “Dia titip pesan kepada kami di tim agar berbuat yang terbaik untuk PSMS. Beliau mau pemain bermain lepas, santai, dan pasti serius. Pangkostrad titip pesan akan hadir di Surabaya,” ujar Manajer PSMS Medan Andry Mahyar Matondang.
Haris dasril
Pelatih Kepala PSMS Medan Suharto AD mengatakan, masa recovery dari babak 8 besar dimanfaatkan untuk merenovasi tim, termasuk menambah drill finishing dan variasi menyerang. Kelemahan dan kekurangan tim diharapkan tak terjadi, karena Ayam Kinantan ingin meneruskan langkah ke babak final. “Kami berangkat dengan kondisi siap tempur. Mudahmudahan tidak ada kendala. Insya Allah semuanya lancar sampai di Surabaya nanti,” tutur Suharto.
Dari 20 pemain yang dibawa, Suharto tidak membawa tiga pemain. Ketiga pemain tersebut adalah Andi Prayoga (kiper), Fiwi Dwipan (striker), dan Hamzali (bertahan). Ketiganya harus ditinggalkan karena mengikuti ujian masuk TNI AD. Memang, tidak ikut ketiganya tidak mengganggu tim. Tidak ikut sertanya Andi memang tidak dipusingkan.
Pasalnya, penjaga gawang Guntur Pranata selalu dipercaya selama babak penyisihan hingga 8 besar, sedangkan Zulham Syahputra stand by di banch bila diperlukan. Barisan pertahanan Hamzali juga menghiasi bangku cadangan selama kompetisi. Hal yang sama dirasakan Fiwi. Namun, dia masih menjadi pilihan menjadi pilihan kedua, menggantikan Tambun Naibaho.
“Kami harus memikirkan masa depan mereka. Kami yakin tim ini solid dengan 20 pemain tersisa ini,” kata Suharto. Seiring dengan keberangkatan ini, seluruh punggawa PSMS meminta doa restu dan dukungan seluruh masyarakat Sumut agar di pertandingan semifinal nanti mampu menang dan lolos hingga menjuarai Piala Kemerdekaan.
“Kami mohon dukungannya, tak hanya dari suporter dan fans , tapi masyarakat Sumut agar PSMS tampil baik dan menang. Kami pamit berangkat ke Surabaya, mohon doa dan restunya agar PSMS berjaya dan kami melangkah ke babak final,” ucap pelatih berkepala plontos itu.
Dukungan penuh juga dialirkan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi kepada punggawa PSMS saat bertemu beberapa hari lalu di ruangan kerjanya. “Kalian, para pemain PSMS, jangan takut. Di mana pun PSMS bermain, harus berani. Saya yakin kami bisa, PSMS berani di mana pun medannya,” katanya.
Motivasi ini pun tak berhenti dalam pertemuan itu saja. Sesaat sebelum Pangkostrad terbang ke Jakarta lalu, dia juga menyempatkan memberikan dukungan melalui SMS ke PSMS. “Dia titip pesan kepada kami di tim agar berbuat yang terbaik untuk PSMS. Beliau mau pemain bermain lepas, santai, dan pasti serius. Pangkostrad titip pesan akan hadir di Surabaya,” ujar Manajer PSMS Medan Andry Mahyar Matondang.
Haris dasril
(ftr)