Gedung DPRD Kota Batu Ambles
A
A
A
BATU - Staf, pejabat, hingga anggota DPRD Kota Batu, saat ini mulai tidak nyaman bekerja di kantor. Mereka khawatir Gedung DPRD Kota Batu roboh. Pasalnya, dinding gedung di sisi utara retak dan fondasi bangunannya ambles 10 sentimeter.
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Mahmud menjelaskan, sejak tahun 2010, Sekretaris DPRD Kota Batu selalu mengusulkan kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang(CKTR) KotaBatu untuk diperbaiki. Namun, usulan dari Sekretaris DPRD Kota Batu selalu ditolak dengan alasan tidak jelas. Padahal kondisi bangunan Gedung DPRD Kota Batu sudah rusakdanperlusegera direnovasi.
“Seperti tahun ini anggota dewan dan Sekretaris DPRD Kota Batu mengusulkan ke Dinas Cipta Karya. Tapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Apakah pemerintah menunggu gedung ini ambruk dulu baru direnovasi,” kata Didik. Politikus Partai Golkar menyatakan, dalam draf Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK) APBD Kota Batu, Dinas CKTR menyiapkan dana Rp200 juta untuk membiaya renovasi gedung rakyat tersebut. Tetapi, kegiatan perbaikan yang direncanakan Dinas CKTR dibatalkan. Kemudian hanya disiapkan dana Rp50 juta untuk biaya perencanaan.
“Kami menganggap pemerintah tidak serius ingin memperbaiki Gedung DPRD Kota Batu. Kalau tetap tidak segera diperbaiki, tahun depan anggota dewan akan pindah kantor. Menyewa di tempat lain,” ucapnya. Gedung DPRD Kota Batu dibangun tahun 2005 lalu. Setahun kemudian anggota DPRD Kota Batu periode 2004-2009 menempati gedung baru di Desa Junrejo.
Untuk membangun Gedung DPRD Kota Batu, Pemkot Batu mengeluarkan dana Rp8 miliar yang diambilkan dari APBD Kota Batu tahun 2005 dan 2006. “Pemerintah berusaha menyelesaikan pembangunan gedung block office . Sementara gedung dewan tidak diperhatikan. Sejak dibangun belum pernah direnovasi hanya dicat saja,” katanya. Menurut Didik, pemerintah harus bekerja sama dengan konsultan ahli bangunan gedung untuk memeriksa fondasi bangunan.
Saat ini fondasi bangunannya ambles 10-15 sentimeter dari permukaan tanah. Artinya, ada pergeseran rangka dan atap bangunan selebar itu. Kalau tetap dibiarkan, bangunannya bisa ambruk sehingga mengancam keselamatan manusia. Kasubag Humas dari Sekretaris DPRD Kota Batu Bambang Wijoyo menyatakan, dinding gedungdewanyangretakmulaidari ruang humas dan ruang F Demokrat.
Menurut dia, kondisi semacam itu menjadikan suasana kerja tidak nyaman, karena khawatir Gedung DPRD Kota Batu ambruk. “Kalau tidak ada pekerjaan yang penting, biasa saya dan teman-teman memilih pindah ke ruangan lain. Karena dinding gedung di ruang humas retaknya semakin parah setiap harinya,” kata Bambang.
Maman adi saputro
Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Mahmud menjelaskan, sejak tahun 2010, Sekretaris DPRD Kota Batu selalu mengusulkan kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang(CKTR) KotaBatu untuk diperbaiki. Namun, usulan dari Sekretaris DPRD Kota Batu selalu ditolak dengan alasan tidak jelas. Padahal kondisi bangunan Gedung DPRD Kota Batu sudah rusakdanperlusegera direnovasi.
“Seperti tahun ini anggota dewan dan Sekretaris DPRD Kota Batu mengusulkan ke Dinas Cipta Karya. Tapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Apakah pemerintah menunggu gedung ini ambruk dulu baru direnovasi,” kata Didik. Politikus Partai Golkar menyatakan, dalam draf Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK) APBD Kota Batu, Dinas CKTR menyiapkan dana Rp200 juta untuk membiaya renovasi gedung rakyat tersebut. Tetapi, kegiatan perbaikan yang direncanakan Dinas CKTR dibatalkan. Kemudian hanya disiapkan dana Rp50 juta untuk biaya perencanaan.
“Kami menganggap pemerintah tidak serius ingin memperbaiki Gedung DPRD Kota Batu. Kalau tetap tidak segera diperbaiki, tahun depan anggota dewan akan pindah kantor. Menyewa di tempat lain,” ucapnya. Gedung DPRD Kota Batu dibangun tahun 2005 lalu. Setahun kemudian anggota DPRD Kota Batu periode 2004-2009 menempati gedung baru di Desa Junrejo.
Untuk membangun Gedung DPRD Kota Batu, Pemkot Batu mengeluarkan dana Rp8 miliar yang diambilkan dari APBD Kota Batu tahun 2005 dan 2006. “Pemerintah berusaha menyelesaikan pembangunan gedung block office . Sementara gedung dewan tidak diperhatikan. Sejak dibangun belum pernah direnovasi hanya dicat saja,” katanya. Menurut Didik, pemerintah harus bekerja sama dengan konsultan ahli bangunan gedung untuk memeriksa fondasi bangunan.
Saat ini fondasi bangunannya ambles 10-15 sentimeter dari permukaan tanah. Artinya, ada pergeseran rangka dan atap bangunan selebar itu. Kalau tetap dibiarkan, bangunannya bisa ambruk sehingga mengancam keselamatan manusia. Kasubag Humas dari Sekretaris DPRD Kota Batu Bambang Wijoyo menyatakan, dinding gedungdewanyangretakmulaidari ruang humas dan ruang F Demokrat.
Menurut dia, kondisi semacam itu menjadikan suasana kerja tidak nyaman, karena khawatir Gedung DPRD Kota Batu ambruk. “Kalau tidak ada pekerjaan yang penting, biasa saya dan teman-teman memilih pindah ke ruangan lain. Karena dinding gedung di ruang humas retaknya semakin parah setiap harinya,” kata Bambang.
Maman adi saputro
(ars)