Diduga Sakit, Pengurus Golkar Sumbar Tewas di Kamar Hotel
A
A
A
PADANG - Ahmad Yani, pengurus Golkar yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Sumbar ditemukan tewas di kamar Hotel Mecure Padang.
"Kita dapat laporan dari pihak Hotel Mercure bahwa ada korban meninggal di kamar No 56. Keterangan dari saksi korban masuk pada kemarin malam, kemudian pada pukul 12.00 WIB sampai 14.15 WIB resepsionis sudah menguhubungi korban dengan telepon tapi tidak menyahut," kata Kapolsek Padag Barat , Kompol Sumintak, Rabu (26/8/2015).
Sesuai standar operasi hotel, karena tidak ada jawaban pihak hotel berupaya masuk ke dalam kamar tersebut dengan memakai kunci cadangan.
"Saat itu ruangan korban terkunci dari dalam, ketika pihak hotel berhasil membuka kamar korban ditemukan dalam keadaan duduk dikursi kepala menunduk di meja," tutur Sumintak.
Kemudian pihak hotel menghubungi polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari olah TKP tersebut polisi tidak menemukan hal-hal yang mencurgai atai tidak kekerasan pada korban. Bahkan saat visum luar di tubuhnya tidak ada bekas kekeran.
"Kita juga meminta rekaman CCTV dari pihak hotel, ada enam titik CCTV-nya semuanya sendiri, korban keluar dari mobil, terus ke resepsionis, ke lif dan kamar tetap sendiri tidak ada teman atau tamu lain. Dari catatan penyakitnya korban mengalami asam lambung," ujarnya.
Korban dibawa ke RS Bhayangkara Padang, rencananya polisi mau mengotopsi luar dan dalam korban, namun pihak keluarga menolak untuk otopsi dalam cukup visum luar saja. Malam ini juga korban dibawa ke Pariaman di rumahnya.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Sumbar Hendra Irwan Rahim mengatakan korban merupakan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumbar dan Ketua Yaysan Akbid Putri Bangsa di Pariaman.
"Dia belum memiliki anak dan menikah 4 tahun silam dengan seorang dokter," ujarnya usai menjenguk di kamar jenasah RS Bhayangkara.
Hendra mengatakan ditubuh korban tidak ada kekerasan, atau korban fisik. "Kondisi fisik korban dalam keadaan baik, dia diduga meninggal karena sakit," pungkasnya.
"Kita dapat laporan dari pihak Hotel Mercure bahwa ada korban meninggal di kamar No 56. Keterangan dari saksi korban masuk pada kemarin malam, kemudian pada pukul 12.00 WIB sampai 14.15 WIB resepsionis sudah menguhubungi korban dengan telepon tapi tidak menyahut," kata Kapolsek Padag Barat , Kompol Sumintak, Rabu (26/8/2015).
Sesuai standar operasi hotel, karena tidak ada jawaban pihak hotel berupaya masuk ke dalam kamar tersebut dengan memakai kunci cadangan.
"Saat itu ruangan korban terkunci dari dalam, ketika pihak hotel berhasil membuka kamar korban ditemukan dalam keadaan duduk dikursi kepala menunduk di meja," tutur Sumintak.
Kemudian pihak hotel menghubungi polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari olah TKP tersebut polisi tidak menemukan hal-hal yang mencurgai atai tidak kekerasan pada korban. Bahkan saat visum luar di tubuhnya tidak ada bekas kekeran.
"Kita juga meminta rekaman CCTV dari pihak hotel, ada enam titik CCTV-nya semuanya sendiri, korban keluar dari mobil, terus ke resepsionis, ke lif dan kamar tetap sendiri tidak ada teman atau tamu lain. Dari catatan penyakitnya korban mengalami asam lambung," ujarnya.
Korban dibawa ke RS Bhayangkara Padang, rencananya polisi mau mengotopsi luar dan dalam korban, namun pihak keluarga menolak untuk otopsi dalam cukup visum luar saja. Malam ini juga korban dibawa ke Pariaman di rumahnya.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Sumbar Hendra Irwan Rahim mengatakan korban merupakan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sumbar dan Ketua Yaysan Akbid Putri Bangsa di Pariaman.
"Dia belum memiliki anak dan menikah 4 tahun silam dengan seorang dokter," ujarnya usai menjenguk di kamar jenasah RS Bhayangkara.
Hendra mengatakan ditubuh korban tidak ada kekerasan, atau korban fisik. "Kondisi fisik korban dalam keadaan baik, dia diduga meninggal karena sakit," pungkasnya.
(nag)