Perampok Ini Bingung Habiskan Uang Ratusan Juta
A
A
A
BATAM - Dua pelaku pembobolan brankas berisi uang tunai Rp150 juta dari dalam supermarket Joinmart SP Plaza, berhasil dibekuk polisi, sehari setelah melakukan pembobolan brankas.
"Aksi pelaku terekam kamera CCTV, setelah mengetahui identitas pelaku. Satu hari kemudian kedua pelaku kita tangkap," kata Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin, kepada wartawan, Senin (24/8/2015).
Ditambahkan dia, pelaku ditangkap berdasarkan pengembangan laporan korban di Polsek Sagulung. Setelah berkoordinasi dengan Polsek Sagulung, Polsek Lubuk Baja, dan Polresta Barelang, pelaku akhirnya ditangkap.
"Untuk hukuman kedua pelaku ini, keduanya akan dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara minimal lima tahun," katanya.
Kepada polisi, setelah membobol brankas tersebut, mereka mengaku kebingungan menghabiskan uang rampokannya karena tak pernah memiliki uang ratusan juta.
Pengakuan itu diungkapkan oleh otak pelaku pembobolan dan juga mantan karyawan supermarket itu Charles. "Saya bingung mau apakan uang itu, makanya saya menginap di hotel dan membawa uang itu," terangnya.
Menurut Charles, dia berniat membobol brankas milik mantan majikannya itu lantaran tergiur saat melihat uang ratusan juta setiap hari di dalam laci supermarket.
Selama bekerja tujuh bulan dengan majikannya, dia mengaku sebagai pengantar dan penyusun barang di dalam supermarket. "Karena sering melihat uang ratusan juta selama bekerja, makanya saya berniat mengambil uang majikan saya," jelasnya.
Saat sedang bekerja mengangkat tepung dan melihat kunci toko tergantung di depan meja kasir, dirinya langsung memiliki pikiran untuk melakukan pembobolan brangkas. Ketika suasana sepi, dia lalu mengambil kunci tersebut.
"Kunci saya buat duplikatnya, lalu kunci aslinya saya kembalikan ke tempat semula. Setelah kunci toko saya duplikatkan, saya panggil Sahrizal untuk merencanakan pembobolan brankas," paparnya.
Setelah mematangkan rencana, keesokan harinya dia berhenti bekerja dari supermarket. "Sebelum membobol brankas, kami mencari kosan di Sukajadi. Setelah mendapat kosan, saya membeli linggis dan malam harinya kami beraksi," ungkapnya.
Melalui kunci duplikat, kedua kawanan perampok amatiran ini akhirnya berada di dalam supermarket dan langsung menuju brankas yang ada didekat meja kasir. Tak butuh waktu lama, mereka langsung membuka brankas.
"Dengan cara mencongkel dengan linggis, brankas berisi uang ratusan juta rupiah terbuka dan saya mengambil semua uang di dalam brangkas. Isi brangkas itu uang tunai Rp150 juta," tegasnya.
Selain uang tunai, mereka juga mengambil ratusan bungkus rokok berbagai merk. Setelah berhasil menggasak uang dan ratusan bungkus rokok, dia kembali ke kosan barunya, lalu menyewa dua kamar hotel di Hotel Batam Indah.
"Belum sampai saya menginap di hotel, kamar saya didatangi polisi dan kami berdua ditangkap," katanya.
Terpisah, menurut pengakuan Sahrizal, dia baru mengambil uang hasil rampokannya itu sekitar Rp300 ribu dan uang tersebut dia belikan sapu, alat pel, bantal, kipas angin, gayung, dan colokan sambung.
Semua peralatan tersebut, dia beli untuk kebutuhan di dalam kamar kosan barunya itu. "Saya baru ambil uang ratusan ribu saja, itupun untuk membeli peralatan kosan saja," pungkasnya.
"Aksi pelaku terekam kamera CCTV, setelah mengetahui identitas pelaku. Satu hari kemudian kedua pelaku kita tangkap," kata Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin, kepada wartawan, Senin (24/8/2015).
Ditambahkan dia, pelaku ditangkap berdasarkan pengembangan laporan korban di Polsek Sagulung. Setelah berkoordinasi dengan Polsek Sagulung, Polsek Lubuk Baja, dan Polresta Barelang, pelaku akhirnya ditangkap.
"Untuk hukuman kedua pelaku ini, keduanya akan dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman penjara minimal lima tahun," katanya.
Kepada polisi, setelah membobol brankas tersebut, mereka mengaku kebingungan menghabiskan uang rampokannya karena tak pernah memiliki uang ratusan juta.
Pengakuan itu diungkapkan oleh otak pelaku pembobolan dan juga mantan karyawan supermarket itu Charles. "Saya bingung mau apakan uang itu, makanya saya menginap di hotel dan membawa uang itu," terangnya.
Menurut Charles, dia berniat membobol brankas milik mantan majikannya itu lantaran tergiur saat melihat uang ratusan juta setiap hari di dalam laci supermarket.
Selama bekerja tujuh bulan dengan majikannya, dia mengaku sebagai pengantar dan penyusun barang di dalam supermarket. "Karena sering melihat uang ratusan juta selama bekerja, makanya saya berniat mengambil uang majikan saya," jelasnya.
Saat sedang bekerja mengangkat tepung dan melihat kunci toko tergantung di depan meja kasir, dirinya langsung memiliki pikiran untuk melakukan pembobolan brangkas. Ketika suasana sepi, dia lalu mengambil kunci tersebut.
"Kunci saya buat duplikatnya, lalu kunci aslinya saya kembalikan ke tempat semula. Setelah kunci toko saya duplikatkan, saya panggil Sahrizal untuk merencanakan pembobolan brankas," paparnya.
Setelah mematangkan rencana, keesokan harinya dia berhenti bekerja dari supermarket. "Sebelum membobol brankas, kami mencari kosan di Sukajadi. Setelah mendapat kosan, saya membeli linggis dan malam harinya kami beraksi," ungkapnya.
Melalui kunci duplikat, kedua kawanan perampok amatiran ini akhirnya berada di dalam supermarket dan langsung menuju brankas yang ada didekat meja kasir. Tak butuh waktu lama, mereka langsung membuka brankas.
"Dengan cara mencongkel dengan linggis, brankas berisi uang ratusan juta rupiah terbuka dan saya mengambil semua uang di dalam brangkas. Isi brangkas itu uang tunai Rp150 juta," tegasnya.
Selain uang tunai, mereka juga mengambil ratusan bungkus rokok berbagai merk. Setelah berhasil menggasak uang dan ratusan bungkus rokok, dia kembali ke kosan barunya, lalu menyewa dua kamar hotel di Hotel Batam Indah.
"Belum sampai saya menginap di hotel, kamar saya didatangi polisi dan kami berdua ditangkap," katanya.
Terpisah, menurut pengakuan Sahrizal, dia baru mengambil uang hasil rampokannya itu sekitar Rp300 ribu dan uang tersebut dia belikan sapu, alat pel, bantal, kipas angin, gayung, dan colokan sambung.
Semua peralatan tersebut, dia beli untuk kebutuhan di dalam kamar kosan barunya itu. "Saya baru ambil uang ratusan ribu saja, itupun untuk membeli peralatan kosan saja," pungkasnya.
(san)