Jembatan Gantung Membahayakan
Jembatan Gantung Membahayakan
A
A
A
PAGARALAM - Jembatan gantung atau jerambah berayun di Dusun Tegur Wangi, Kecamatan Dempo Utara kondisinya sangat memprihatinkan.
Kayu yang lapuk membuat puluhan lubang di jembatan itu yang sewaktu-waktu bisa memakan korban warga yang melintas. Dari pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, jembatan dengan panjang kurang lebih 50 meter ini setiap pagi digunakan anak-anak Desa Tegur Wangi untuk berangkat sekolah. Pasalnya, jembatan ini merupakan jalan pintas menuju jalan aspal. Jika harus lewat jalan beton, anakanak harus memutar jauh.
Wulan, 13, pelajar SMP menu turkan, hampir setiap hari melintas di jembatan ini untuk berangkat sekolah. Hal ini karena lebih dekat untuk menunggu mobil di jalan aspal. “Meskipun sudah ada yang rusak, berlubang dan lapuk kami masih melewati jembatan ini. Jika harus berjalan lewat jalan beton kami harus memutar cukup jauh dan memakan waktu,” kata dia.
Dikatakan Wulan, diharap kan jembatan gantung ini dapat segera diperbaiki. Sebab, jika te rus dibiarkan maka lama kela maan akan bertambah rusak karena kayunya sudah banyak yang lapuk.
Senada dikatakan Dita, 16, salah satu pelajar SMA di Bumi Agung mengatakan, jembatan ini terkadang tidak hanya dilalui warga dan pelajar saja. Terkadang ada juga motor yang meniti jembatan gantung ini. “Kalau terjatuh hal yang tidak di inginkan bisa saja terjadi. Sebab, jembatan ini cukup tinggi dan berada di atas lembah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Pagaralam Herawadi menutur kan, pihaknya akan melakukan pengecekan atas kerusakan jembatan gantung di Dusun Tegur Wangi. Jangan sampai kerusakan memakan korban dan harus cepat ditanggapi. “Kita akan terjunkan tim untuk mengecek. Jangan sampai ada korban baru diperbaiki. Jika dapat ditanggulangi sejak dini kenapa tidak,” ujar dia.
Terlebih lagi, jalan ini banyak warga yang melintas terutama anakanak yang pergi ke sekolah. Sudah menjadi kewajiban Pemerintah memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga termasuk anakanak yang akan menimba ilmu.
Yayan darwansah
Kayu yang lapuk membuat puluhan lubang di jembatan itu yang sewaktu-waktu bisa memakan korban warga yang melintas. Dari pantauan KORAN SINDO PALEMBANG, jembatan dengan panjang kurang lebih 50 meter ini setiap pagi digunakan anak-anak Desa Tegur Wangi untuk berangkat sekolah. Pasalnya, jembatan ini merupakan jalan pintas menuju jalan aspal. Jika harus lewat jalan beton, anakanak harus memutar jauh.
Wulan, 13, pelajar SMP menu turkan, hampir setiap hari melintas di jembatan ini untuk berangkat sekolah. Hal ini karena lebih dekat untuk menunggu mobil di jalan aspal. “Meskipun sudah ada yang rusak, berlubang dan lapuk kami masih melewati jembatan ini. Jika harus berjalan lewat jalan beton kami harus memutar cukup jauh dan memakan waktu,” kata dia.
Dikatakan Wulan, diharap kan jembatan gantung ini dapat segera diperbaiki. Sebab, jika te rus dibiarkan maka lama kela maan akan bertambah rusak karena kayunya sudah banyak yang lapuk.
Senada dikatakan Dita, 16, salah satu pelajar SMA di Bumi Agung mengatakan, jembatan ini terkadang tidak hanya dilalui warga dan pelajar saja. Terkadang ada juga motor yang meniti jembatan gantung ini. “Kalau terjatuh hal yang tidak di inginkan bisa saja terjadi. Sebab, jembatan ini cukup tinggi dan berada di atas lembah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Pagaralam Herawadi menutur kan, pihaknya akan melakukan pengecekan atas kerusakan jembatan gantung di Dusun Tegur Wangi. Jangan sampai kerusakan memakan korban dan harus cepat ditanggapi. “Kita akan terjunkan tim untuk mengecek. Jangan sampai ada korban baru diperbaiki. Jika dapat ditanggulangi sejak dini kenapa tidak,” ujar dia.
Terlebih lagi, jalan ini banyak warga yang melintas terutama anakanak yang pergi ke sekolah. Sudah menjadi kewajiban Pemerintah memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga termasuk anakanak yang akan menimba ilmu.
Yayan darwansah
(ftr)
Explore More