Pemkot dan Bulog Gelar OP Daging Ayam

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 10:05 WIB
Pemkot dan Bulog Gelar OP Daging Ayam
Pemkot dan Bulog Gelar OP Daging Ayam
A A A
BANDUNG - Pemkot Bandung bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Div re) Jabar menggelar operasi pasar (OP) daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Bandung, kemarin.

Sebanyak 8 ton daging ayam disiapkan pada OP dengan harga Rp32.000 perkilogram. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, OP dilakukan sebagai res pons pemerintah terhadap ak si mogok berjualan para pedagang daging ayam yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar dan Warung Tradisional (Pesat) Jabar.

“Ini (OP) dila kukan untuk mengantisipasi langkanya daging ayam di pasaran karena aksi mogok (berjualan) para pedagang,” kata Elly kepada KORAN SINDO. Dia mengemukakan, berdasarkan pantauan, para pedagang daging ayam masih melakukan mogok seperti di Pasar Kosambi dan Sederhana, seluruh lapak kosong. “Tapi yang jual ayam kampung masih ada,” ujar dia.

Hari ini, tutur Elly, rencananya OP akan digelar di Pasar Kosambi, Sederhana, dan Anyar. OP akan dilakukan hingga Ming gu (23/8) sesuai aksi mogok berjualan pedagang daging ayam. “OP berjalan selama pedagang tidak berjualan. Kalau sudah berhenti (aksi mogoknya) OP berhenti juga.” “Ada permintaan dari Bulog lokasi pasarnya untuk ditambah. Kami sedang membahas titik-titik (lokasi) OP,” tutur Elly.

Animo masyarakat pada OP daging ayam kemarin cukup tinggi. Terbutki, OP yang digelar di tiga pasar dalam waktu singkat habis terjual. Bahkan Bulog Divre Jabar menambah pasokan hingga 2 ton. “Di ma singmasing pasar disediakan 500 kilogram dengan harga Rp32.000. Di Pasar Kosambi, penyerapan sangat tinggi. Ini menunjukan masyarakat butuh daging ayam,” ungkap Kadis.

Sementara itu, Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Pertanian (Diskoperindagtan) Kota Cimahi dan Bulog Cimahi meng gelar OP daging ayam di Pasar Atas. Dalam OP tersebut di sediakan 483 kg da ging ayam. Widia, 45, warga Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara mengaku senang dengan OP daging ayam itu.

Dia berharap pemerintah bisa mengem balikan lagi harga daging ayam keharga normal.”Saya harap pemerintah bisa mengem balikan lagi keharga normal ya sekitar Rp28.000,” kata Widia. Sementara itu, Irma Tusyana, 44, warga Citeureup menilai,aksi mogok yang dilakukan para pedagang daging ayam merugikan berbagai pihak bukan hanya konsumen tapi juga pedagang sendiri.

“Akibat mogok ini pedagang gakada penghasilan, konsumen juga kesulitan mencari daging ayam,” tutur Irma. Dibertiakan sebelumnya, Pemkot Bandung menduga terjadi “permainan” harga daging ayam yang dilakukan para mafia atau kartel. Dugaan tersebut juga datang dari para pedagang yang mengeluhkan monopoli harga day one chick (DOC) dan pa kan.

Mochamad solehudin/ nur azis
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7034 seconds (0.1#10.140)