Protes Sulitnya SIPI dan Lapangan Kerja

Rabu, 19 Agustus 2015 - 09:08 WIB
Protes Sulitnya SIPI...
Protes Sulitnya SIPI dan Lapangan Kerja
A A A
PEKALONGAN - Aksi nekat dilakukan seorang warga Kota Pekalongan kemarin. Pria yang bernama Tasurun nekat menyiram dirinya menggunakan dua botol bensin.

Sekitar pukul 10.30 WIB, Tasurun mendatangi Monumen Juang Kota Pekalongan seorang diri. Di motornya, dia sudah menyiapkan dua liter bensin pada dua buah botol air mineral ukuran 1,5 liter. Usai memarkir motornya di taman sekitar, Tasurun lantas membawa dua botol bensin itu beserta korek api menuju patung Monumen Juang yang berada di tengah- tengah taman tersebut.

Tak lama kemudian, pria yang gagal maju dalam Pilkada Kota Pekalongan 2015 melalui jalur independen itu lantas berorasi. Pada orasinya, Tasurun mengungkapkan kekecewaannya atas sulitnya perizinan surat izin penangkapan ikan (SIPI) para nelayan. Selain itu, dia juga kecewa dengan sulitnya mencari pekerjaan, akibat minimnya lapangan kerja di Indonesia.

"Akibatnya, nelayan kita banyak yang menganggur. Mencari pekerjaan juga sulit. Ditambah lagi banyaknya tenaga kerja asing yang masuk. Pemerintah tidak konsisten dalam menyejahterakan rakyat dalam hal ini Menteri Susi (Kelautan) dan Menakertrans," ujarnya. Usai berorasi singkat, Tasurun melepas baju yang dikenakannya sehingga dia hanya mengenakan kaos singlet saja.

Setelah itu, dia menyiramkan bensin yang telat disiapkannya secara bergantian. Salah seorang petugas Kodim 0710 Kota Pekalongan yang melakukan monitoring langsung mengamankan korek api yang diletakkan Tasurun di sebelah botol untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Tasurun mengaku akan menunggu respons Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Jika tidak mendapat tanggapan dari Menteri Kelautan itu, dia akan benar-benar membakar diri pada aksi berikutnya. "Saya akan benar-benar bakar diri kalau tidak ketemu Bu Susi. Nunggu responsnya dia dulu gimana," ujarnya.

Dia mengaku aksi itu tidak berkaitan dengan gagalnya pencalonan independen sebagai Wali Kota Pekalongan dalam Pilkada 2015 ini. Selain itu, keluarganya juga tidak mempermasalahkannya. "Tidak ada kaitannya (pilkada). Dalam aksi ini saya sebagai LSM Lembaga Pembela Pedagang dan Masyarakat Kecil (LPPK)," tandasnya.

Aksi itu tidak mendapat pengawalan petugas kepolisian setempat. Sebab, aksi itu dinilai ilegal. Usai Tasurun meninggalkan lokasi, terlihat dua anggota Patwal Polresta Pekalongan mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan aksi oleh Tasurun. "Tidak ada izinnya dan tidak ada yang tahu aksi ini. Kami tahu dari pimpinan. Setelah kami cek, ternyata yang bersangkutan sudah pulang. Sehingga kami amankan barang buktinya," kata Kanit Patwal Polresta Pekalongan Ipda Eko Yuli.

Setelah itu, sejumlah anggota Polresta Pekalongan mulai berdatangan ke monumen Juang Kota Pekalongan. Namun, Tasurun sendiri sudah meninggalkan lokasi. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua botol air mineral, korek api, dan kaos yang digunakannya saat beraksi.

Prahayuda febrianto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0959 seconds (0.1#10.140)