Bom Meledak, Tiga Prajurit TNI Luka Parah
A
A
A
PURWOREJO - Upacara peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI di Alun-alun Purworejo diwarnai insiden berdarah kemarin.
Tiga anggota TNI terkena ledakan bom setelah upacara. Kejadian berawal saat digelarnya drama kolosal berjudul “Merah Putih di Dadaku” yang diperagakan oleh sejumlah anggota Kodim 0708 dan para pemuda Karang Taruna. Nahas, saat peragaan membawa sebuah bom TNT, bom itu meledak.
Insiden tersebut membuat seluruh pemain drama maupun masyarakat yang saat itu tengah berkumpul di Alun-alun Purworejo panik. Mereka berhamburan menjauh dari lokasi ledakan. “Awalnya biasa-biasa saja. Penonton pun terlihat tertib menyaksikan drama itu. Namun, tiba-tiba suasana mencekam karena terdengar ledakan yang sangat keras dan diikuti dengan teriakan serta kepulan asap,” ujar Bayu, 43, warga Kampung Plaosan.
Akibat insiden itu, tiga anggota TNI yang bertugas di Kodim 0708 mengalami luka serius di bagian tangan. Ketigakorbanmasing-masing Serka Sholeh, Sertu Boy, dan seorang lagi belum diketahui identitasnya. Ketiga korban langsung dibawa mobil ambulans ke RSUD Saras Husada. Meski diwarnai insiden, drama kolosal tersebut terus berlangsung hingga selesai.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Komandan Kodim 0708 Letkol Tommy Arif. Dia enggan memberikan komentar atas insiden yang menimpa prajurit Kodim tersebut. Sementara di Kendal, sejumlah peserta upacara di Stadion Madya Kendal mengalami pingsan dan beberapa di antaranya seperti kesurupan.
Sejumlah peserta upacara mengalami pingsan karena diduga belum sempat sarapan pagi dan kondisi tubuh tidak fit. Petugas kesehatan yang berjaga harus menggotong peserta yang pingsan ke tenda dan diberi bantuan oksigen. Tidak hanya peserta yang jatuh pingsan, sejumlah pelajar putri berteriak histeris di tenda kesehatan.
Tri Yulianti, seorang peserta mengaku tidak sempat sarapan pagi karena khawatir terlambat mengikuti upacara. “Sudah berangkat dari rumah sejak pukul 07.00 WIB danmenunggu cukuplamadilapangan upacara,” ujarnya. Saat upacara dimulai beberapa waktu kemudian, dia mengalami pening dan tubuhnya lemas. “Saya tidak kuat karena belum makan dan panas,” ucapnya.
Muhammad Nurul Imam, peserta upacara lain, juga mengalami hal yang sama. Dia mengalami dehidrasi lantaran cuaca terik dan kondisi tubuh tidak fit . “Rasanya pusing dan tiba-tiba lemas,” ujarnya. Sejumlah pelajar yang pingsan memenuhi tenda kesehatan dan sebagian lagi berteduh di bawah pohon.
Petugas kesehatan juga menyiapkan tabung oksigen untuk pelajar yang pusing dan sesak napas. Upacara bendera HUT kemerdekaan ini juga diisi drama kolosal yang menggambarkan perjuangan membebaskan belenggu penjajah.
Terjun Payung
Warga Sukoharjo mendapat hiburan gratis usai upacara HUT ke-70 RI di Alun-alun Satya Negara kemarin. Warga mendapat hiburan drama kolosal “Indonesia Menyala” dan juga atraksi terjun payung dari Kopassus Grup II Kandang Menjangan.
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Riyanto mengatakan, masyarakat khususnya, “Drama kolosal ini sengaja kami rencanakan untuk memberikan gambaran bagaimana para pejuang dan para pahlawan meraih kemerdekaan. Bahwa kemerdekaan itu bukan pemberian Belanda, tapi didapat karena perjuangan,” tandasnya.
Peringatan HUT Kemerdekaan kemarin secara umum berjalan lancar. Meskipun saat pengibaran bendera sempat terjadi kesalahan oleh petugas pengibar bendera. Kesalahan muncul saat bendera dibentangkan, bendera justru tersilang.
Meski demikian, pengibaran bendera sendiri terus dilanjutkan meski warga yang menyaksikan sempat gaduh atas kesalahan tersebut.
Heri priyantono/ Wikha setiawan/ Sumarno
Tiga anggota TNI terkena ledakan bom setelah upacara. Kejadian berawal saat digelarnya drama kolosal berjudul “Merah Putih di Dadaku” yang diperagakan oleh sejumlah anggota Kodim 0708 dan para pemuda Karang Taruna. Nahas, saat peragaan membawa sebuah bom TNT, bom itu meledak.
Insiden tersebut membuat seluruh pemain drama maupun masyarakat yang saat itu tengah berkumpul di Alun-alun Purworejo panik. Mereka berhamburan menjauh dari lokasi ledakan. “Awalnya biasa-biasa saja. Penonton pun terlihat tertib menyaksikan drama itu. Namun, tiba-tiba suasana mencekam karena terdengar ledakan yang sangat keras dan diikuti dengan teriakan serta kepulan asap,” ujar Bayu, 43, warga Kampung Plaosan.
Akibat insiden itu, tiga anggota TNI yang bertugas di Kodim 0708 mengalami luka serius di bagian tangan. Ketigakorbanmasing-masing Serka Sholeh, Sertu Boy, dan seorang lagi belum diketahui identitasnya. Ketiga korban langsung dibawa mobil ambulans ke RSUD Saras Husada. Meski diwarnai insiden, drama kolosal tersebut terus berlangsung hingga selesai.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Komandan Kodim 0708 Letkol Tommy Arif. Dia enggan memberikan komentar atas insiden yang menimpa prajurit Kodim tersebut. Sementara di Kendal, sejumlah peserta upacara di Stadion Madya Kendal mengalami pingsan dan beberapa di antaranya seperti kesurupan.
Sejumlah peserta upacara mengalami pingsan karena diduga belum sempat sarapan pagi dan kondisi tubuh tidak fit. Petugas kesehatan yang berjaga harus menggotong peserta yang pingsan ke tenda dan diberi bantuan oksigen. Tidak hanya peserta yang jatuh pingsan, sejumlah pelajar putri berteriak histeris di tenda kesehatan.
Tri Yulianti, seorang peserta mengaku tidak sempat sarapan pagi karena khawatir terlambat mengikuti upacara. “Sudah berangkat dari rumah sejak pukul 07.00 WIB danmenunggu cukuplamadilapangan upacara,” ujarnya. Saat upacara dimulai beberapa waktu kemudian, dia mengalami pening dan tubuhnya lemas. “Saya tidak kuat karena belum makan dan panas,” ucapnya.
Muhammad Nurul Imam, peserta upacara lain, juga mengalami hal yang sama. Dia mengalami dehidrasi lantaran cuaca terik dan kondisi tubuh tidak fit . “Rasanya pusing dan tiba-tiba lemas,” ujarnya. Sejumlah pelajar yang pingsan memenuhi tenda kesehatan dan sebagian lagi berteduh di bawah pohon.
Petugas kesehatan juga menyiapkan tabung oksigen untuk pelajar yang pusing dan sesak napas. Upacara bendera HUT kemerdekaan ini juga diisi drama kolosal yang menggambarkan perjuangan membebaskan belenggu penjajah.
Terjun Payung
Warga Sukoharjo mendapat hiburan gratis usai upacara HUT ke-70 RI di Alun-alun Satya Negara kemarin. Warga mendapat hiburan drama kolosal “Indonesia Menyala” dan juga atraksi terjun payung dari Kopassus Grup II Kandang Menjangan.
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Riyanto mengatakan, masyarakat khususnya, “Drama kolosal ini sengaja kami rencanakan untuk memberikan gambaran bagaimana para pejuang dan para pahlawan meraih kemerdekaan. Bahwa kemerdekaan itu bukan pemberian Belanda, tapi didapat karena perjuangan,” tandasnya.
Peringatan HUT Kemerdekaan kemarin secara umum berjalan lancar. Meskipun saat pengibaran bendera sempat terjadi kesalahan oleh petugas pengibar bendera. Kesalahan muncul saat bendera dibentangkan, bendera justru tersilang.
Meski demikian, pengibaran bendera sendiri terus dilanjutkan meski warga yang menyaksikan sempat gaduh atas kesalahan tersebut.
Heri priyantono/ Wikha setiawan/ Sumarno
(ftr)