Keluarga Penumpang Trigana Berdatangan ke Bandara Sentani
A
A
A
JAYAPURA - Keluarga penumpang pesawat Trigana Air jenis ATR 42 nomor registrasi PK-YRN rute Jayapura-Oksibil yang hilang kontak hari Minggu (16/8/2015) terus berdatangan ke Bandara Sentani Jayapura dan Kantor Perhubungan Udara.
Alopkalapmabe, salah seorang keluarga penumpang Trigana mengatakan ada tiga keluarganya di dalam pesawat. Salah satunya adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang Utopdana Hosea.
Sementata, Yokxman Alisan mengaku ada empat keluarganya yang namanya tidak sesuai dengan manifes.
Siskayamsip, keluarga penumpang Trigana lainnya, meminta tolong agar orang-orang yang jual tiket di luar harus ditertibkan. "Kami mohon tiket itu harus di kantornnya, bukan caranya begitu, ini bukan binatang, ini manusia," ujarnya, Senin (17/8/2015)
Sementara, Direktur Operasional Trigana Jayapura Kapten Benny menolak untuk diwawancarai oleh sejumlah awak media terkait dugaan adanya penumpang ilegal.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Trigana Air berpenumpang 49 orang ini take off dari Bandara Sentani Jayapura, Minggu (16/8/2015) sekitar pukul 14.23 WIT dan direncanakan tiba di Bandara Oksibil pada pukul 15.04 WIT. Namun, pada pukul 14.55 WIT, pesawat tersebut hilang kontak.
Pesawat itu membawa sebanyak 49 penumpang, terdiri dari 44 dewasa, tiga anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, Kopilot Ariadin F, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.
Tim SAR masih menuju lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Trigana tersebut.
Alopkalapmabe, salah seorang keluarga penumpang Trigana mengatakan ada tiga keluarganya di dalam pesawat. Salah satunya adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang Utopdana Hosea.
Sementata, Yokxman Alisan mengaku ada empat keluarganya yang namanya tidak sesuai dengan manifes.
Siskayamsip, keluarga penumpang Trigana lainnya, meminta tolong agar orang-orang yang jual tiket di luar harus ditertibkan. "Kami mohon tiket itu harus di kantornnya, bukan caranya begitu, ini bukan binatang, ini manusia," ujarnya, Senin (17/8/2015)
Sementara, Direktur Operasional Trigana Jayapura Kapten Benny menolak untuk diwawancarai oleh sejumlah awak media terkait dugaan adanya penumpang ilegal.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Trigana Air berpenumpang 49 orang ini take off dari Bandara Sentani Jayapura, Minggu (16/8/2015) sekitar pukul 14.23 WIT dan direncanakan tiba di Bandara Oksibil pada pukul 15.04 WIT. Namun, pada pukul 14.55 WIT, pesawat tersebut hilang kontak.
Pesawat itu membawa sebanyak 49 penumpang, terdiri dari 44 dewasa, tiga anak-anak, dan dua bayi. Pesawat dipiloti Kapten Hasanudin, Kopilot Ariadin F, mekanik Mario, serta pramugari Ika dan Dita.
Tim SAR masih menuju lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat Trigana tersebut.
(zik)