24.057 Calhaj Jateng Siap ke Tanah Suci
A
A
A
SEMARANG - Gelombang pemberangkatan jamaah calon hajidari Jawa Tengah tinggal dalam hitungan hari. Ketika kembali ke Tanah Air, mereka diharapkan bisa memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat.
Pada tahun ini tercatat sebanyak 24.057 warga Jateng akan menunaikan rukun Islam ke-5. Selain para pendaftar, ada juga para petugas yang melakukan pendampingan. Pengajarantropologi budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Misbah Zulfa Elizabet mengatakan, tingginya animo masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji merupakan trenpositif.
“Ini menunjukkan kesadaran beragama masyarakat dan kemampuan ekonominya mengalami peningkatan,” katanya, kemarin. Namun lebih dari itu, Elis berharap, para jamaah haji yang nanti kembali ke Tanah Air, bisa memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat. Sebab lima rukun Islam telah ditunaikan semuanya.
“Paling tidak bisa menjadi teladan yang baik dalam kesehariannya di masyarakat. Sehingga pesan- pesan agama seperti tolong- menolong, cinta damai, bisa tertanam secara mendalam,” paparnya. Meski demikian, kata Misbah, selalu ada paradoks di balik tingginya animo itu. Acapkali, ada biro perjalanan haji abalabal yang memanfaatkan ketertarikan masyarakat itu, sehingga terjadi kerugian.
“Oleh karena itu, saya harap masyarakat memilih jalur formal ketika hendak mendaftar haji,” imbuh Elis. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jateng Ahmadi di Semarang menjelaskan, usia jamaah calon haji di provinsi ini antara 50-60 tahun. “Saya harapkan sebelum berangkat harus selalu menjaga kondisi. Juga harus mewaspadai dehidrasi karena diperkirakan terjadi suhu ektrem di tanah suci,” katanya. Dikatakan Ahmadi, para jamaah juga diminta membawa sarana dan prasarana yang terkait dengan antisipasi terik matahari.
“Bawa makanan yang menyehatkan tubuh, makanan yang aman untuk kesehatan,” katanya. Kloter pertama dari 67 kloter calon haji dari Jateng akan masuk asrama Donohudan pada 20 Agustus dan terbang pada 21 Agustus. Kloter pertama adalah jamaah yang berasal dari Cilacap. “Setiap kloter didampingi lima orang, baik pembimbing, dokter, dan para medis,” ujarnya. Hingga kini, lanjut Ahmadi, secara adminitratif persiapan jamaah haji sudah siap semua, tinggal jamaah cadangan yang belum menyelesaikan pengurusan passport.
“Jamaah cadangan akan diberangkatkan di kloter akhir, untuk jamaah yang akan berangkat di kloterkloter awal sudah beres semua,” ucapnya. Menurut Ahmadi, daftar tunggu calon jamaah haji untuk kuota Jawa Tengah hingga 19 tahun mendatang.
Jamaah yang mendaftar tahun ini diperkirakan akan berangkat pada 2034 mendatang Kepala Biro Bina Mental Pemprov Jateng Raharjanto mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi pemberangkatan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Pemantau Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji (TP4H). “Jumlahnya ada 174 orang, dari pemprov dan pemerintah kabupaten/kota,” katanya.
Kemenag Diminta Cek Ulang Persiapan Haji
Di Jakarta, Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Agama mengecek ulang persiapan haji terkait adanya laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa sebagian jamaah masih ada yang belum memiliki visa meski mereka adalah kelompok terbang pertama.
“Ada yang menghubungi saya. Katanya ada satu kabupaten calon haji yang akan berangkat pada kloter pertama yang belum memiliki visa. Mereka khawatir tidak bisa berangkat mengingat waktu keberangkatan tinggal empat hari lagi,” kata Saleh lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, persoalan ini krusial mengingat jam kerja yang terbatas. Apalagi sampai dengan tanggal 21 nanti masih ada tiga hari libur yaitu Sabtu, Minggu dan Senin. Bila tidak dikerjakan secara sungguhsungguh, tentu sangat sulit mendapatkan visa dalam empat hari.
Amin fauzi/ant
Pada tahun ini tercatat sebanyak 24.057 warga Jateng akan menunaikan rukun Islam ke-5. Selain para pendaftar, ada juga para petugas yang melakukan pendampingan. Pengajarantropologi budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Misbah Zulfa Elizabet mengatakan, tingginya animo masyarakat yang ingin menunaikan ibadah haji merupakan trenpositif.
“Ini menunjukkan kesadaran beragama masyarakat dan kemampuan ekonominya mengalami peningkatan,” katanya, kemarin. Namun lebih dari itu, Elis berharap, para jamaah haji yang nanti kembali ke Tanah Air, bisa memberikan pengaruh positif terhadap masyarakat. Sebab lima rukun Islam telah ditunaikan semuanya.
“Paling tidak bisa menjadi teladan yang baik dalam kesehariannya di masyarakat. Sehingga pesan- pesan agama seperti tolong- menolong, cinta damai, bisa tertanam secara mendalam,” paparnya. Meski demikian, kata Misbah, selalu ada paradoks di balik tingginya animo itu. Acapkali, ada biro perjalanan haji abalabal yang memanfaatkan ketertarikan masyarakat itu, sehingga terjadi kerugian.
“Oleh karena itu, saya harap masyarakat memilih jalur formal ketika hendak mendaftar haji,” imbuh Elis. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jateng Ahmadi di Semarang menjelaskan, usia jamaah calon haji di provinsi ini antara 50-60 tahun. “Saya harapkan sebelum berangkat harus selalu menjaga kondisi. Juga harus mewaspadai dehidrasi karena diperkirakan terjadi suhu ektrem di tanah suci,” katanya. Dikatakan Ahmadi, para jamaah juga diminta membawa sarana dan prasarana yang terkait dengan antisipasi terik matahari.
“Bawa makanan yang menyehatkan tubuh, makanan yang aman untuk kesehatan,” katanya. Kloter pertama dari 67 kloter calon haji dari Jateng akan masuk asrama Donohudan pada 20 Agustus dan terbang pada 21 Agustus. Kloter pertama adalah jamaah yang berasal dari Cilacap. “Setiap kloter didampingi lima orang, baik pembimbing, dokter, dan para medis,” ujarnya. Hingga kini, lanjut Ahmadi, secara adminitratif persiapan jamaah haji sudah siap semua, tinggal jamaah cadangan yang belum menyelesaikan pengurusan passport.
“Jamaah cadangan akan diberangkatkan di kloter akhir, untuk jamaah yang akan berangkat di kloterkloter awal sudah beres semua,” ucapnya. Menurut Ahmadi, daftar tunggu calon jamaah haji untuk kuota Jawa Tengah hingga 19 tahun mendatang.
Jamaah yang mendaftar tahun ini diperkirakan akan berangkat pada 2034 mendatang Kepala Biro Bina Mental Pemprov Jateng Raharjanto mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi pemberangkatan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Pemantau Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji (TP4H). “Jumlahnya ada 174 orang, dari pemprov dan pemerintah kabupaten/kota,” katanya.
Kemenag Diminta Cek Ulang Persiapan Haji
Di Jakarta, Ketua Komisi VIII Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Agama mengecek ulang persiapan haji terkait adanya laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa sebagian jamaah masih ada yang belum memiliki visa meski mereka adalah kelompok terbang pertama.
“Ada yang menghubungi saya. Katanya ada satu kabupaten calon haji yang akan berangkat pada kloter pertama yang belum memiliki visa. Mereka khawatir tidak bisa berangkat mengingat waktu keberangkatan tinggal empat hari lagi,” kata Saleh lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, persoalan ini krusial mengingat jam kerja yang terbatas. Apalagi sampai dengan tanggal 21 nanti masih ada tiga hari libur yaitu Sabtu, Minggu dan Senin. Bila tidak dikerjakan secara sungguhsungguh, tentu sangat sulit mendapatkan visa dalam empat hari.
Amin fauzi/ant
(ars)