Perampok 4 Ton Karet Ditabrak Korbannya
A
A
A
KAYUAGUNG - Bagio (35) warga Desa Sukapulih, Kecamatan Pedamaran yang merupakan satu dari tiga tersangka perampok 4 ton getah karet, berhasil dilumpuhkan korbannya dengan cara ditabrak menggunakan mobil Pajero Sport.
Informasi yang dihimpun, perampokan yang dilakukan tersangka Bagio, dan dua temannya Edi dan Bondan (DPO), di Desa Sukapulih, Kecamatan Pedamaran terjadi Senin 10 Agustus sekitar pukul 24.30 WIB.
"Saat itu saya menyopiri truk yang bermuatan getah karet 4 ton milik bos saya (Mujino) dari Desa Suryaadi, Kecamatan Mesuji. Namun saat melintas di Jalan Lintas Timur Desa Sukapulih, tiba-tiba truk yang saya sopiri dipepet truk kosong yang dikendarai tiga pelaku hingga saya berhenti," kata Pomo (45) warga Dabuk Rejo, Lempuing OKI ini, Selasa (11/8/2015).
Saat berhenti, tiba-tiba Bagio langsung menodongkan senjata api di kepalanya, yang lainya langsung mengancam menggunakan sajam dan mengambil alih sopir.
"Saya dibawa ke dalam kebun sawit sejauh 1 Km, disana saya di ikat, mulut dan mata dilakban, saya diikat di pohon sawit. Sementara para pelaku membawa truk bermuatan getah karet tersebut pergi ke arah Jamantras desa Muara Burnai, Lempuing jaya," ujar Pomo.
Meski dalan keadaan diikat Pomo tetap berusaha melapaskan diri dengan cara melapas ikatanya. Setelah berhasil lepas, Pomo berjalan ke Jalintim dan menemukan rumah makan.
"Di rumah makan itulah saya minta tolong kepada warga untuk diantar ke Polsek Teluk Gelam, sesampainya di Polsek Teluk Gelam, polisi langsung menghubungi bos saya (Mujino) di Suryaadi," terangnya.
Sementara itu menurut Mujino, setelah mendapat kabar truknya dirampok, dia berniat membuat laporan resmi ke Polres OKI.
Belum sempat berangkat, tiba-tiba sekitar pukul 04.00 WIB, korban mendangar suara truk miliknya itu melintas depan rumah.
"Karena saya tahu suara truk saya yang saya kasih peluit, jadi suaranya khas, saat saya keluar rumah ternyata benar itu truk saya warna kuning BG 9571 K yang dibawa orang lain menuju Lampung, truk juga sudah dalam keadaan kosong, saya langsung kejar menggunakan mobil Pajero Sport milik saya, saat di jalan turunan, truk itu saya pepet, karena tidak berhenti langsung saya tabrak, hingga truk itu terguling, begitu juga Pajero milik saya juga ikut ringsek," ungkapnya.
Pelaku (Bagio) yang menyopiri truk itu mengalami luka tusuk kayu di paha kanannya hingga dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Pelaku Langsung kita amankan ke Polres OKI dibantu oleh anggota Polsek Mesuji, dia mangakui kalau usai merampok truk saya dan meninggalkan sopir saya (Pomo) di kebun Sawit," terangnya.
Sementara itu tersangka Bagio mengaku dirinya menghadang truk korban saat dirinya di kafe remang-remang di Desa Sukapulih.
"Kami bertiga pak, dengan Edi dan Bondan (DPO), setelah mengikat korban dan meninggalkanya di kebun sawit, truk karet itu kami bawa ke Muara Burnai I, karet itu kami jual kepada Kandar (26) karena sudah biasa beli karet warga," ujar Bagio.
Setelah karet dipindahkan ke truk sewaan milik penadah (Kandar) lalu dijual ke Palembang oleh Kandar.
"Kami berpisah dengan Edi dan Bondan, saya bawa truk itu ke arah Lampung untuk menghilangkan jejak, ternyata korban pemilik truk tahu mobilnya saya bawa dan saya dikejar dan ditabrak di Desa Suryaadi Mesuji, kami belum dapat uang dari getah karet itu, karena baru dijual oleh penadah," ungkapnya.
Sementara itu sang panadah, Kandar, mengaku selama ini dia memang sering beli getah karet warga.
"Saat itu Edi menawari saya karet sebanyak 3,5 ton, saya beli Rp6.500/kg, tapi belum saya bayar, getah itu saya jual dulu ke Palembang seharga Rp36 juta, tetapi saat akan pulang, saya dicegat polisi di Kayuagung, katanya getah yang saya jual itu hasil rampokan," bebernya.
Kasat Reskrim Polres OKI AKP Dikri Olfandi, mengatakan tersangka dan penadahnya masih diamankan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainya yang masih DPO.
"Kasus ini akan kita kembangkan kemungkinan pelaku sudah beraksi lebih dari satu kali," pungkasnya.
Informasi yang dihimpun, perampokan yang dilakukan tersangka Bagio, dan dua temannya Edi dan Bondan (DPO), di Desa Sukapulih, Kecamatan Pedamaran terjadi Senin 10 Agustus sekitar pukul 24.30 WIB.
"Saat itu saya menyopiri truk yang bermuatan getah karet 4 ton milik bos saya (Mujino) dari Desa Suryaadi, Kecamatan Mesuji. Namun saat melintas di Jalan Lintas Timur Desa Sukapulih, tiba-tiba truk yang saya sopiri dipepet truk kosong yang dikendarai tiga pelaku hingga saya berhenti," kata Pomo (45) warga Dabuk Rejo, Lempuing OKI ini, Selasa (11/8/2015).
Saat berhenti, tiba-tiba Bagio langsung menodongkan senjata api di kepalanya, yang lainya langsung mengancam menggunakan sajam dan mengambil alih sopir.
"Saya dibawa ke dalam kebun sawit sejauh 1 Km, disana saya di ikat, mulut dan mata dilakban, saya diikat di pohon sawit. Sementara para pelaku membawa truk bermuatan getah karet tersebut pergi ke arah Jamantras desa Muara Burnai, Lempuing jaya," ujar Pomo.
Meski dalan keadaan diikat Pomo tetap berusaha melapaskan diri dengan cara melapas ikatanya. Setelah berhasil lepas, Pomo berjalan ke Jalintim dan menemukan rumah makan.
"Di rumah makan itulah saya minta tolong kepada warga untuk diantar ke Polsek Teluk Gelam, sesampainya di Polsek Teluk Gelam, polisi langsung menghubungi bos saya (Mujino) di Suryaadi," terangnya.
Sementara itu menurut Mujino, setelah mendapat kabar truknya dirampok, dia berniat membuat laporan resmi ke Polres OKI.
Belum sempat berangkat, tiba-tiba sekitar pukul 04.00 WIB, korban mendangar suara truk miliknya itu melintas depan rumah.
"Karena saya tahu suara truk saya yang saya kasih peluit, jadi suaranya khas, saat saya keluar rumah ternyata benar itu truk saya warna kuning BG 9571 K yang dibawa orang lain menuju Lampung, truk juga sudah dalam keadaan kosong, saya langsung kejar menggunakan mobil Pajero Sport milik saya, saat di jalan turunan, truk itu saya pepet, karena tidak berhenti langsung saya tabrak, hingga truk itu terguling, begitu juga Pajero milik saya juga ikut ringsek," ungkapnya.
Pelaku (Bagio) yang menyopiri truk itu mengalami luka tusuk kayu di paha kanannya hingga dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Pelaku Langsung kita amankan ke Polres OKI dibantu oleh anggota Polsek Mesuji, dia mangakui kalau usai merampok truk saya dan meninggalkan sopir saya (Pomo) di kebun Sawit," terangnya.
Sementara itu tersangka Bagio mengaku dirinya menghadang truk korban saat dirinya di kafe remang-remang di Desa Sukapulih.
"Kami bertiga pak, dengan Edi dan Bondan (DPO), setelah mengikat korban dan meninggalkanya di kebun sawit, truk karet itu kami bawa ke Muara Burnai I, karet itu kami jual kepada Kandar (26) karena sudah biasa beli karet warga," ujar Bagio.
Setelah karet dipindahkan ke truk sewaan milik penadah (Kandar) lalu dijual ke Palembang oleh Kandar.
"Kami berpisah dengan Edi dan Bondan, saya bawa truk itu ke arah Lampung untuk menghilangkan jejak, ternyata korban pemilik truk tahu mobilnya saya bawa dan saya dikejar dan ditabrak di Desa Suryaadi Mesuji, kami belum dapat uang dari getah karet itu, karena baru dijual oleh penadah," ungkapnya.
Sementara itu sang panadah, Kandar, mengaku selama ini dia memang sering beli getah karet warga.
"Saat itu Edi menawari saya karet sebanyak 3,5 ton, saya beli Rp6.500/kg, tapi belum saya bayar, getah itu saya jual dulu ke Palembang seharga Rp36 juta, tetapi saat akan pulang, saya dicegat polisi di Kayuagung, katanya getah yang saya jual itu hasil rampokan," bebernya.
Kasat Reskrim Polres OKI AKP Dikri Olfandi, mengatakan tersangka dan penadahnya masih diamankan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainya yang masih DPO.
"Kasus ini akan kita kembangkan kemungkinan pelaku sudah beraksi lebih dari satu kali," pungkasnya.
(sms)