Pelabuhan Kendal Diresmikan Pertengahan Agustus
A
A
A
KENDAL - Bupati Kendal Widya Kandi Susanti memastikan Pelabuhan Kendal yang dibangun di Kecamatan Kaliwungu akan diresmikan pada 17 Agustus 2015.
Hal itu dilakukan sekaligus untuk pengoperasionalan kali pertama pelabuhan yang menelan biaya Rp645 miliar itu.
"Iya, kami sudah menerima pemberitahuan dari Kementrian Perhubungan jika pelabuhan akan diresmikan dan diopersionalkan pada tanggal 17 Agustus," ujar Widya.
Pelabuhan Kendal, menurutnya terdiri dari dua bagian yakni pelabuhan penumpang dan pelabuhan niaga.
"Untuk pelabuhan penumpang sudah siap dengan rute ke sejumlah daerah seperti Kumai (Kalimantan), Sumatera, Karimunjawa dan lain-lain," lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Subarso menambahkan bahwa anggaran Rp645 miliar tersebut digunakan untuk pembangunan dua pelabuhan niaga dan penumpang.
"Anggaran itu untuk pembangunan fisik mulai dari pembebasan lahan, pengerukan, jalan, dermaga, bangunan, dan breakwater," terangnya.
Untuk saat ini, yang sudah siap beroperasi baru pelabuhan penyeberangan. Sedangkan pelabuhan niaga rencananya akan selesai 2016. Sejauh ini, sudah tiga kali pihaknya mengajukan ijin operasi ke Kementrian Perhubungan.
Kendati demikian, pihaknya mengaku bahwa lahan yang diperlukan untuk pembangunan pelabuhan masih belum ideal.
Dari 173 hektare, baru tersedia sekitar 61 hektare. Sebab, rencananya pelabuhan tersebut juga nantinya menjadi transportasi Kawasan Industri Kendal (KIK).
"Terkait pengelolaan, untuk pelabuhan penyeberangan akan dikelola oleh pemerintah daerah. Sementara untuk pelabuhan niaga, akan dikelola oleh BUMD dengan pihak ketiga," pungkasnya.
Hal itu dilakukan sekaligus untuk pengoperasionalan kali pertama pelabuhan yang menelan biaya Rp645 miliar itu.
"Iya, kami sudah menerima pemberitahuan dari Kementrian Perhubungan jika pelabuhan akan diresmikan dan diopersionalkan pada tanggal 17 Agustus," ujar Widya.
Pelabuhan Kendal, menurutnya terdiri dari dua bagian yakni pelabuhan penumpang dan pelabuhan niaga.
"Untuk pelabuhan penumpang sudah siap dengan rute ke sejumlah daerah seperti Kumai (Kalimantan), Sumatera, Karimunjawa dan lain-lain," lanjutnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal, Subarso menambahkan bahwa anggaran Rp645 miliar tersebut digunakan untuk pembangunan dua pelabuhan niaga dan penumpang.
"Anggaran itu untuk pembangunan fisik mulai dari pembebasan lahan, pengerukan, jalan, dermaga, bangunan, dan breakwater," terangnya.
Untuk saat ini, yang sudah siap beroperasi baru pelabuhan penyeberangan. Sedangkan pelabuhan niaga rencananya akan selesai 2016. Sejauh ini, sudah tiga kali pihaknya mengajukan ijin operasi ke Kementrian Perhubungan.
Kendati demikian, pihaknya mengaku bahwa lahan yang diperlukan untuk pembangunan pelabuhan masih belum ideal.
Dari 173 hektare, baru tersedia sekitar 61 hektare. Sebab, rencananya pelabuhan tersebut juga nantinya menjadi transportasi Kawasan Industri Kendal (KIK).
"Terkait pengelolaan, untuk pelabuhan penyeberangan akan dikelola oleh pemerintah daerah. Sementara untuk pelabuhan niaga, akan dikelola oleh BUMD dengan pihak ketiga," pungkasnya.
(nag)