Tak Memadai, Parkir Bonbin Mangkang Dikeluhkan Warga
A
A
A
SEMARANG - Kondisi lokasi parkir Taman Margasatwa Mangkang (Bonbin Mangkang) Semarang belum memadai.
Saat hari libur atau hari besar, banyak kendaraan pengunjung yang terpaksa parkir di luar lokasi. Selain dikeluhkan oleh pengunjung, hal tersebut juga menjadi catatan tersendiri pihak pengelola. Sebab, ongkos parkir kendaraan roda empat yang ada di luar area itu tidak masuk ke pihak pengelola, melainkan masuk ke para juru parkir yang ada di sana.
“Area parkir di sini memang belum memadai khususnya jika saat libur panjang atau libur hari besar. Akibatnya, kendaraan roda empat terpaksa parkir di luar area Bonbin dan pengelolaannya diambil alih oleh masyarakat yang menjadi juru parkir di sana,” kata Kepala UPTD Bonbin Mangkang Kusyanto kemarin.
Menurut dia, hal tersebut jelas merugikan Kota Semarang, khususnya pengelola Bonbin Mangkang. Sebab, uang hasil pungutan parkir itu tidak masuk ke kas daerah karena dikelola oleh para juru parkir liar. “Kami tidak dapat berbuat apa-apa karena memang tidak ada lokasi parkirnya. Padahal kalau itu dikelola sendiri, tentu menjadi salah satu pemasukan yang lumayan untuk menambah pendapatan bonbin,” ucapnya.
Tak hanya merugikan Kota Semarang, aktivitas parkir liar di luar Bonbin Mangkang saat libur panjang atau libur hari besar juga merugikan para pengunjung. Sebab, mereka dipungut biaya parkir lebih mahal dibanding parkir di dalam kawasan Bonbin Mangkang.
Widodo, 42, misalnya. Dia mengaku pernah dipungut biaya parkir lebih mahal saat berkunjung ke Bonbin Mangkang, Lebaran lalu.
Andika prabowo
Saat hari libur atau hari besar, banyak kendaraan pengunjung yang terpaksa parkir di luar lokasi. Selain dikeluhkan oleh pengunjung, hal tersebut juga menjadi catatan tersendiri pihak pengelola. Sebab, ongkos parkir kendaraan roda empat yang ada di luar area itu tidak masuk ke pihak pengelola, melainkan masuk ke para juru parkir yang ada di sana.
“Area parkir di sini memang belum memadai khususnya jika saat libur panjang atau libur hari besar. Akibatnya, kendaraan roda empat terpaksa parkir di luar area Bonbin dan pengelolaannya diambil alih oleh masyarakat yang menjadi juru parkir di sana,” kata Kepala UPTD Bonbin Mangkang Kusyanto kemarin.
Menurut dia, hal tersebut jelas merugikan Kota Semarang, khususnya pengelola Bonbin Mangkang. Sebab, uang hasil pungutan parkir itu tidak masuk ke kas daerah karena dikelola oleh para juru parkir liar. “Kami tidak dapat berbuat apa-apa karena memang tidak ada lokasi parkirnya. Padahal kalau itu dikelola sendiri, tentu menjadi salah satu pemasukan yang lumayan untuk menambah pendapatan bonbin,” ucapnya.
Tak hanya merugikan Kota Semarang, aktivitas parkir liar di luar Bonbin Mangkang saat libur panjang atau libur hari besar juga merugikan para pengunjung. Sebab, mereka dipungut biaya parkir lebih mahal dibanding parkir di dalam kawasan Bonbin Mangkang.
Widodo, 42, misalnya. Dia mengaku pernah dipungut biaya parkir lebih mahal saat berkunjung ke Bonbin Mangkang, Lebaran lalu.
Andika prabowo
(ftr)