Gara-gara Tutup Kantin, Kepala SMK Bahari Didemo Siswa

Rabu, 05 Agustus 2015 - 19:17 WIB
Gara-gara Tutup Kantin,...
Gara-gara Tutup Kantin, Kepala SMK Bahari Didemo Siswa
A A A
TEGAL - Ratusan siswa SMK Pelayaran Bahari Kota Tegal menggelar demonstrasi menuntut kepala sekolah mundur dari jabatannya, Rabu (5/4/2015).

Demonstrasi digelar di kompleks sekolah yang terletak di Jalan Sangir sekitar pukul 08.30 WIB. Para siswa dari tingkat I hingga III yang seharusnya masuk kelas memilih berkumpul di halaman sekolah dan melakukan orasi.

Beberapa di antaranya membentangkan kertas dan kain bertuliskan tuntutan serta kecaman kepada kepala sekolah.

Menurut penuturan sejumlah siswa, aksi demo dipicu kebijakan penutupan kantin sekolah yang dikeluarkan kepala sekolah mulai awal tahun ajaran baru 2015-2016.

"Kami minta kepala sekolah mundur. Kalau tidak kami sepakat mogok masuk kelas sampai kepala sekolah diganti," kata salah seorang siswa yang enggan disebutkan namanya.

Para siswa sempat ditenangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tegal Herlien Tedjo Oetami yang mendatangi sekolah setelah mendapat laporan.

Herlien datang didampingi oleh Kabid Pendidikan Menengah Sudoro. Setelah berbicara di hadapan siswa selama beberapa saat, mereka kemudian memfasilitasi mediasi antara perwakilan siswa, sekolah, dan pengurus yayasan.

Saat proses mediasi yang digelar di salah satu ruang masih berlangsung, Kepala SMK Pelayaran Bahari Salim Masud tiba-tiba mendatangi para siswa yang tengah berkumpul di halaman.

Melihat kedatangan kepala sekolah, para siswa kembali meneriakan tuntutan. Mereka merangsek mendekat sembari terus berteriak-teriak mengecam Salim.

Sementara itu Salim yang naik ke meja dan memegang mikrofon tak mengindahkan teriakan para siswa. Dia justru menantang para siswa untuk berbicara dan menyatakan siap mundur.
Sebaliknya para siswa tak puas dengan pernyataan tersebut dan meminta Salim menandatangani surat pernyataan mundur yang sudah disiapkan.

Situasi sempat memanas dan ricuh ketika Salim tak kunjung menuruti permintaan siswa dan memilih pergi menuju ke ruang yang menjadi tempat mediasi. Salim bahkan harus diamankan oleh sejumlah guru untuk menghindari amukan siswa yang terlihat mulai emosi.

Kepala Bidang Pendidikan Menengan Dinas Pendidikan Kota Tegal Sudoro mengatakan, aksi demonstrasi para siswa seharusnya tidak sampai terjadi.

"Sebenarnya (penyebabnya) sepele, kantin sekolah ditutup. Jadi siswa merasa kalau bawa makan dari rumah terus dibawa ke kelas, itu tidak sesuai dengan apa yang diomongkan. Kelas kan untuk belajar mengajar. Termasuk sikap kepala sekolah yang kurang bijak," katanya.

Sementara itu Salim Masud bungkam ketika hendak dimintai tanggapan. Dicegat saat hendak meninggalkan sekolah, dia justru mendorong para wartawan untuk menjauh.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)