Sulitnya Mencari Jalan Mulus di Medan
A
A
A
MEDAN - Warga Kota Medan tak hentinya mengeluhkan kondisi jalan. Wajar saja, mengingat kondisi jalan di sejumlah ruas jalan Kota Medan banyak dihiasi lubang serta bergelombang akibat penempelan yang tidak merata. Keluhan warga terhadap kondisi jalan ini sudah lama mencuat.
Namun, belum ada tindakan yang dilakukan Pemko Medan. Kalaupun ada perbaikan, pihak pemko hanya menambal jalan. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN, jalan yang masih berlubang dan bergelombang tersebut bukan hanya di jalan kecil atau gang.
Namun, juga di jalan-jalan yang setiap harinya ramai dilintasi sepeti Jalan Brigjen Katamso, Jalan HM Yamin, Jalan Sutomo, Jalan Pancing, Jalan Letda Sujono, Jalan Denai, Jalan AR Hakim, Jalan Yos Sudarso Jalan Sunggal, Jalan Juanda, Jalan Avros, dan Jalan Gatot Subroto. “Jangan ditanya di mana letak jalan yang mulus di Kota Medan.
Tapi di mana jalan yang tidak berlubang dan bergelombang? Karena sangat sulit mencari jalan yang masih mulus. Kita saja kalau naik mobil pasti sulit tidur karena jalan terasa sekali (berlubang dan bergelombang). Itu terjadi juga di jalan besar,” kata Rudi Utama, 43, warga Sisingamangaraja, Selasa (28/7). Menurutnya, perbaikan infrastruktur jalan masih kurang diperhatikan secara serius.
Tidak heran banyak jalan protokol berlubang dan pengerjaan penambalan terkesan asal karena hasilnya tidak rata. Padahal, kondisi tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Seharusnya perbaikan jalan memiliki perencanaan matang. Apalagi anggaran yang dikeluarkan dalam pembangunan dan perawatan jalan setiap tahun tentu memiliki angka cukup tinggi.
“Tidak heran kalau kawankawan saya dari Jakarta datang ke Medan sering mengejek kondisi jalan di Medan. Mereka paling bilang Medan kota metropolitan ibu kota Provinsi Sumut, tapi kenapa kondisi jalan seperti belum merdeka,” ceritanya. Dia mengakui sangat kecewa dengan pembiaran jalan tersebut. Menurutnya, jika kondisi jalan benar-benar mulus, tentu memberikan rasa nyaman dan aman kepada pengguna jalan.
Jadi, warga semakin yakin dengan kinerja pemerintah peduli dengan warganya. Hal senada disampaikan warga lainnya, Nur Fatimah, 24. Dia menilai jalanan di Kota Medan didominasi jalan yang rusak, baik berlubang maupun tidak rata. Fatimah mengatakan, mudah jalan rusak selain kualitas pembangunan yang kurang juga disebabkan drainase rusak. Sebab, jika hujan deras menyebabkan air meluap ke badan jalan dan merusak aspal.
Untuk itu, dia menilai jika terjadi kecelakaan di jalan akibat jalan yang rusak, pemerintah harus bertanggung jawab. “Tentu kita kurang nyaman saat berkendaraan di jalan. Ini hampir dikeluhkan kawan-kawan saya. Seharusnya Medan harus menjadi contoh dari infrastruktur jalan yang baik. Kita berharap jalan yang rusak diperbaiki,” ujarnya.
Irwan siregar
Namun, belum ada tindakan yang dilakukan Pemko Medan. Kalaupun ada perbaikan, pihak pemko hanya menambal jalan. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO MEDAN, jalan yang masih berlubang dan bergelombang tersebut bukan hanya di jalan kecil atau gang.
Namun, juga di jalan-jalan yang setiap harinya ramai dilintasi sepeti Jalan Brigjen Katamso, Jalan HM Yamin, Jalan Sutomo, Jalan Pancing, Jalan Letda Sujono, Jalan Denai, Jalan AR Hakim, Jalan Yos Sudarso Jalan Sunggal, Jalan Juanda, Jalan Avros, dan Jalan Gatot Subroto. “Jangan ditanya di mana letak jalan yang mulus di Kota Medan.
Tapi di mana jalan yang tidak berlubang dan bergelombang? Karena sangat sulit mencari jalan yang masih mulus. Kita saja kalau naik mobil pasti sulit tidur karena jalan terasa sekali (berlubang dan bergelombang). Itu terjadi juga di jalan besar,” kata Rudi Utama, 43, warga Sisingamangaraja, Selasa (28/7). Menurutnya, perbaikan infrastruktur jalan masih kurang diperhatikan secara serius.
Tidak heran banyak jalan protokol berlubang dan pengerjaan penambalan terkesan asal karena hasilnya tidak rata. Padahal, kondisi tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Seharusnya perbaikan jalan memiliki perencanaan matang. Apalagi anggaran yang dikeluarkan dalam pembangunan dan perawatan jalan setiap tahun tentu memiliki angka cukup tinggi.
“Tidak heran kalau kawankawan saya dari Jakarta datang ke Medan sering mengejek kondisi jalan di Medan. Mereka paling bilang Medan kota metropolitan ibu kota Provinsi Sumut, tapi kenapa kondisi jalan seperti belum merdeka,” ceritanya. Dia mengakui sangat kecewa dengan pembiaran jalan tersebut. Menurutnya, jika kondisi jalan benar-benar mulus, tentu memberikan rasa nyaman dan aman kepada pengguna jalan.
Jadi, warga semakin yakin dengan kinerja pemerintah peduli dengan warganya. Hal senada disampaikan warga lainnya, Nur Fatimah, 24. Dia menilai jalanan di Kota Medan didominasi jalan yang rusak, baik berlubang maupun tidak rata. Fatimah mengatakan, mudah jalan rusak selain kualitas pembangunan yang kurang juga disebabkan drainase rusak. Sebab, jika hujan deras menyebabkan air meluap ke badan jalan dan merusak aspal.
Untuk itu, dia menilai jika terjadi kecelakaan di jalan akibat jalan yang rusak, pemerintah harus bertanggung jawab. “Tentu kita kurang nyaman saat berkendaraan di jalan. Ini hampir dikeluhkan kawan-kawan saya. Seharusnya Medan harus menjadi contoh dari infrastruktur jalan yang baik. Kita berharap jalan yang rusak diperbaiki,” ujarnya.
Irwan siregar
(ars)