26.480 Orang Ikuti Ujian Masuk Undip
A
A
A
SEMARANG - Sedikitnya 26.480 peserta kemarin mengikuti tes tertulis pada pelaksanaan ujian mandiri (UM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang digelar serempak di 19 kota berbeda.
Pada pelaksanaan UM, Undip akan menyaring 1.432 calon mahasiswa baru sesuai kuota 20% dari total kursi mahasiswa baru yang disediakan pada tahun ini. “Ujian ini tidak hanya dilaksanakan di Semarang, tapi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia, di antaranya di Batam, Lampung, Medan, Surabaya, Denpasar, dan kota lainnya,” kata Rektor Undip Profesor Yos Johan Utama kepada wartawan di gedung LPPM Undip Semarang, kemarin.
Tes tulis digelar di berbagai kota bertujuan menjaring calon- calon mahasiswa baru berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Undip kan mini Indonesia, jadi mahasiswanya juga berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Jika pelaksanaannya di Semarang saja dan mahasiswanya berasal dari sekitar Semarang, namanya bukan mini Indonesia lagi, tapi mini Jateng,” ujarnya. Meski pada pelaksanaan UM tahun ini kursi yang disediakan hanya 1.432 mahasiswa baru, tapi jumlah itu bisa bertambah.
Penambahan untuk mengisi kursi kosong dari pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang tidak diisi oleh calon mahasiswa baru karena mengundurkan diri. “Beberapa waktu lalu ada beberapa calon mahasiswa baru yang menandatangani surat pengunduran diri. Rata-rata yang mundur (meski sudah diterima melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN) karena sudah diterima di Akpol, STAN, dan lainnya,” katanya.
Penambahan kuota dari UM menunggu hasil seleksi mahasiswa pada jalur beasiswa bidikmisi. Melalui program beasiswa tersebut, Undip menyediakan 20% dari total kuota mahasiswa baru di Undip. Pembantu Rektor Undip, Prof. Muhammad Zaenuri, mengakui ada sejumlah calon mahasiswa baru Undip yang mengundurkan diri pada pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN yang digelar beberapa waktu lalu.
“Nah, dari kursi-kursi yang kosong itu akan diisi dari calon mahasiswa baru yang mengikuti UM,” katanya. Zaenuri juga menyebutkan, pihaknya belum bisa melansir jumlah calon mahasiswa baru yang mengundurkan diri seusai dinyatakan diterima melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. “Insya Allah, Minggu depan baru bisa kami pastikan jumlahnya berapa yang mengundurkan diri itu.
Sebab ada juga calon mahasiswa baru mundur tapi belum melaporkan terkait mundurnya itu. Biasanya hal itu terjadi karena mereka juga masih mengikuti seleksi di tempat lain sehingga belum ada waktu untuk melapor,” katanya.
Susilo himawan
Pada pelaksanaan UM, Undip akan menyaring 1.432 calon mahasiswa baru sesuai kuota 20% dari total kursi mahasiswa baru yang disediakan pada tahun ini. “Ujian ini tidak hanya dilaksanakan di Semarang, tapi juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia, di antaranya di Batam, Lampung, Medan, Surabaya, Denpasar, dan kota lainnya,” kata Rektor Undip Profesor Yos Johan Utama kepada wartawan di gedung LPPM Undip Semarang, kemarin.
Tes tulis digelar di berbagai kota bertujuan menjaring calon- calon mahasiswa baru berasal dari berbagai daerah di Indonesia. “Undip kan mini Indonesia, jadi mahasiswanya juga berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Jika pelaksanaannya di Semarang saja dan mahasiswanya berasal dari sekitar Semarang, namanya bukan mini Indonesia lagi, tapi mini Jateng,” ujarnya. Meski pada pelaksanaan UM tahun ini kursi yang disediakan hanya 1.432 mahasiswa baru, tapi jumlah itu bisa bertambah.
Penambahan untuk mengisi kursi kosong dari pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang tidak diisi oleh calon mahasiswa baru karena mengundurkan diri. “Beberapa waktu lalu ada beberapa calon mahasiswa baru yang menandatangani surat pengunduran diri. Rata-rata yang mundur (meski sudah diterima melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN) karena sudah diterima di Akpol, STAN, dan lainnya,” katanya.
Penambahan kuota dari UM menunggu hasil seleksi mahasiswa pada jalur beasiswa bidikmisi. Melalui program beasiswa tersebut, Undip menyediakan 20% dari total kuota mahasiswa baru di Undip. Pembantu Rektor Undip, Prof. Muhammad Zaenuri, mengakui ada sejumlah calon mahasiswa baru Undip yang mengundurkan diri pada pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN yang digelar beberapa waktu lalu.
“Nah, dari kursi-kursi yang kosong itu akan diisi dari calon mahasiswa baru yang mengikuti UM,” katanya. Zaenuri juga menyebutkan, pihaknya belum bisa melansir jumlah calon mahasiswa baru yang mengundurkan diri seusai dinyatakan diterima melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. “Insya Allah, Minggu depan baru bisa kami pastikan jumlahnya berapa yang mengundurkan diri itu.
Sebab ada juga calon mahasiswa baru mundur tapi belum melaporkan terkait mundurnya itu. Biasanya hal itu terjadi karena mereka juga masih mengikuti seleksi di tempat lain sehingga belum ada waktu untuk melapor,” katanya.
Susilo himawan
(ftr)