Hutan Terbakar, Pendakian Gunung Arjuno Ditutup
A
A
A
PASURUAN - Pascakebakaran hutan di blok Cemoro Kerep, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur pendakian di Gunung Arjuno-Welirang dinyatakan tutup sementara.
Penutupan jalur yang belum ditentukan hingga kapan ini untuk mengantisipasi keselamatan pendaki yang akan melintas pada hutan tersebut. Kebakaran hutan diketahui mencapai luas 50 hektare.
Diduga, kebakaran akibat pemburu liar yang sengaja membakar semak belukar untuk menjebak hewan buruannya. Sisa kebakaran berupa bara api pada tunggak dalam tanah dikawatirkan membahayakan pendaki gunung yang melintas pada kawasan tersebut.
Koordinator Lapangan (Korlap) Pendakian UPT Taman Hutan Rakyat (Tahura) Agus Budi Utomo mengungkapkan, penutupan jalur pendakian ini diberlakukan sehari setelah hutan terbakar pada 17 Juli 2015.
Jalur pendakian akan dibuka setelah pada kawasan hutan yang terbakar dinyatakan aman. "Bara api sisa kebakaran pada tunggak dalam tanah sangat berbahaya bagi para pendaki gunung. Kami akan membuka jalur pendakian setelah benar-benar aman pada kawasan tersebut," kata Agus Budi Utomo, Kamis (23/7/2015).
Menurut Agus Budi, Gunung Arjuno-Welirang merupakan salah satu jalur pendakian favorit bagi pendaki gunung. Selama kurun waktu Januari hingga Juli 2015, setidaknya tercatat 9.635 pendaki domestik dan 38 pendaki dari mancanegara.
"Jika kondisi memungkinkan, jalur pendakian akan dibuka kembali pada 1 Agustus mendatang. Turunnya curah hujan di kawasan hutan yang terbakar akan membantu percepatan pembukaan jalur pendakian," kata Agus Budi.
Sejumlah pendaki dari berbagai daerah yang sudah tiba di Pos Pendakian Tretes terpaksa gigit jari setelah mengetahui penutupan jalur tersebut. Mereka tidak bisa menerobos jalur pendakian dengan alasan apapun.
"Kami tidak mengetahui informasi penutupan jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang. Kami terpaksa kembali untuk mencari alternatif pendakian gunung lainnya," kata Dedi Fatkul, pendaki gunung asal Sidoarjo.
Penutupan jalur yang belum ditentukan hingga kapan ini untuk mengantisipasi keselamatan pendaki yang akan melintas pada hutan tersebut. Kebakaran hutan diketahui mencapai luas 50 hektare.
Diduga, kebakaran akibat pemburu liar yang sengaja membakar semak belukar untuk menjebak hewan buruannya. Sisa kebakaran berupa bara api pada tunggak dalam tanah dikawatirkan membahayakan pendaki gunung yang melintas pada kawasan tersebut.
Koordinator Lapangan (Korlap) Pendakian UPT Taman Hutan Rakyat (Tahura) Agus Budi Utomo mengungkapkan, penutupan jalur pendakian ini diberlakukan sehari setelah hutan terbakar pada 17 Juli 2015.
Jalur pendakian akan dibuka setelah pada kawasan hutan yang terbakar dinyatakan aman. "Bara api sisa kebakaran pada tunggak dalam tanah sangat berbahaya bagi para pendaki gunung. Kami akan membuka jalur pendakian setelah benar-benar aman pada kawasan tersebut," kata Agus Budi Utomo, Kamis (23/7/2015).
Menurut Agus Budi, Gunung Arjuno-Welirang merupakan salah satu jalur pendakian favorit bagi pendaki gunung. Selama kurun waktu Januari hingga Juli 2015, setidaknya tercatat 9.635 pendaki domestik dan 38 pendaki dari mancanegara.
"Jika kondisi memungkinkan, jalur pendakian akan dibuka kembali pada 1 Agustus mendatang. Turunnya curah hujan di kawasan hutan yang terbakar akan membantu percepatan pembukaan jalur pendakian," kata Agus Budi.
Sejumlah pendaki dari berbagai daerah yang sudah tiba di Pos Pendakian Tretes terpaksa gigit jari setelah mengetahui penutupan jalur tersebut. Mereka tidak bisa menerobos jalur pendakian dengan alasan apapun.
"Kami tidak mengetahui informasi penutupan jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang. Kami terpaksa kembali untuk mencari alternatif pendakian gunung lainnya," kata Dedi Fatkul, pendaki gunung asal Sidoarjo.
(san)