Mengarak Telong-Telong hingga Menikmati Wisata Pantai

Senin, 20 Juli 2015 - 09:26 WIB
Mengarak Telong-Telong...
Mengarak Telong-Telong hingga Menikmati Wisata Pantai
A A A
Setiap daerah, masyarakatnya punya cara tersendiri untuk menyambut dan merayakan Lebaran. Di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), masyarakat setempat menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan telong-telong, lalu merayakan Lebaran dengan berwisata di pantai.

Keberadaan telong-telong menjadi salah satu cara masyarakat Natal dalam menyambut Lebaran. Telongtelong ini diarak berkeliling kampung sambil mengumandangkan takbir pada malam Lebaran. “Sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Natal membuat telong-telong, tentunya untuk menjadikan kemeriahan pada malam Lebaran,” ujar Syafril, salah seorang warga Natal kepada KORAN SINDO MEDAN.

Telong-telong merupakan bangunan replika yang dibuat dari bahan kayu dan kertas, kemudian diberi lampu berwarna- warni. Biasanya telong-telong berbentuk masjid dan kapal, sebagai gambaran masyarakat di sana umumnya berprofesi sebagai nelayan. Telong-telong merupakan hasil kreativitas remaja masjid di tiap masjid yang ada di Kecamatan Natal.Kemudian Telong-telong ini dinaikkan ke atas kendaraan untuk diarak berkeliling kampung.

Menurut Syafril, telong-telong ini juga menjadi salah satu daya tarik untuk keluarga para perantau yang pulang kampung. Di sini antara perantau dan masyarakat kembali berbaur saat mengarak telongtelong tersebut. “Dengan telong-telong ini terjalin silaturrahmi antarwarga masyarakat, hal inilah yang membuat malam Idul Fitri menjadi semakin berkesan,” ujarnya.

Syefri, salah satu warga Natal perantau yang menyaksikan arak-arakan telong-telong ini menilai keberadaan telong- telong bisa mennjadi pelepas rindu akan kampung halaman dan semakin memeriahkan malam Lebaran. “Bagi kami perantau tetap berupaya pulang setiap mudik. Suasana meriah dengan kumandang takbir dan arakarakan telong-telong ini menjadi kerinduan tersendiri setiap Idul Fitri,” katanya.

Kemeriahaan Lebaran di Kecamatan Natal tidak hanya pada saat malam Takbiran. Pada siang harinya, kemeriahan dan keramaian Lebaran masih berlanjut. Puluhan ribu masyarakat menikmati libur Lebaran dengan memadati Pantai Natal. Terlebih di sana ada kegiatan Festival Pantai Kavling Natal.

Pantauan KORAN SINDO MEDAN , sejak siang ribuan pengunjung sudah memadati pantai yang berada di bagian barat Kabupaten Madina itu. Salah seorang pengunjung, Riffi Lubis,21, mengatakan, Pantai Natal masih menjadi objek pilihan berwisata selama libur Lebaran karena selain hamparan pasir pantai yang luas, para pengunjung dapat menikmati laut Natal berwarna biru.

Selain menikmati keindahan pantai dengan deretan pohon cemara di sepanjang bibir pantai, para pengunjung juga dapat berenang, karena ombak di pantai ini terbilang kecil. “Keluarga ingin berwisata ke pantai, jadi di bawa ke sini. Hamparan pasir pantai yang luas dengan pemandangan yang masih indah jadi daya tarik Pantai Natal. Bisa juga membawa keluarga mandi-mandi di pantai,” ujar Nurdin Nasution, pengunjung lain yang datang bersama keluarganya.

Bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan Pantai Natal, dapat menyewa perahu nelayan yang telah menunggu di bibir pantai. Harga sewa yang dipatok cukup murah yakni Rp5.000 setiap pengunjung. “Perahu ini akan berkeliling ke dekat-dekat pulau yang ada di sekitar pantai selama 20 menit, kemudian akan merapat lagi ke bibir pantai,” ujar Haidarsyah,23, salah seorang nelayan yang sengaja menyewakan perahunya untuk membawa pengunjung berkeliling laut Natal.

Bagi Haidarsyah, libur Lebaran menjadi berkah karena tingginya minat pengunjung yang ingin menggunakan perahunya untuk berwisata. Dalam sehari ia dapat meraup hingga Rp1 juta. Ketua Panitia Festival Pantai Kavling Natal, Yudi Andhika menuturkan, festival sengaja digelar untuk memperkenalkan potensi pariwisata yang ada di daerah pesisir pantai Barat Kabupaten Madina itu.

“Ada banyak potensi pariwisata, namun belum dikelola secara maksimal, sehingga tidak banyak di kenali. Padahal, bila dikelola serius, potensi ini bisa menggerakkan roda perekonomian,” ujar Yudi. Saat libur Lebaran, kata, Yudi, ada sekitar 5.000 pengunjung setiap hari yang datang ke Pantai Natal. Pengunjung tidak hanya warga lokal, tapi juga dari luar kabupaten Mandailing Natal.

Bambang saswanda harahap
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7308 seconds (0.1#10.140)