Pemudik Serbu Cipali

Minggu, 12 Juli 2015 - 10:32 WIB
Pemudik Serbu Cipali
Pemudik Serbu Cipali
A A A
CIREBON - Ribuan kendaraan pemudik menyerbu Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada H-6 Lebaran, kemarin. Akibatnya, kendaraan pemudik terjebak antrean panjang mencapai 8 kilometer di pintu Tol Palimanan.

Di Tol Cipali, antrean ken daraan telah mulai terlihat sejak pintu Tol Cikopo, wilayah Cilameri. Ribuan kendaraan pemudik dari Jakarta mengular, antre men dapatkan tiket tol. Antrean kendaraan semakin parah, akibat aktivitas para pedagang asongan yang menjajakan dagangan mereka kepada para pemudik. Sebab, saat transaksi jual beli di jalan tol itu berlangsung, para pemudik lain terpaksa berhenti.

Pantauan NTMC Polri melalui akun resmi Twitter, @NTMC Lan tasPolri, me nun jukkan, kepadatan arus lalu lintas di km 182 ruas Tol Cipali arah Cirebon terjadi sejak pukul 16.08 WIB. Se jumlah petugas tampak ber us aha mengurai kepadatan ter sebut. Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi pemudik yang melintas di Tol Cipali, PT Pertamina (Per sero) menyediakan BBM kaleng an jenis pertamax.

“Ini kan jalannya 60 kilometer di antara SPBU-SPBU di tol ini. Di tengah yang ada rest area non-SPBU kami kasih BBM dalam kaleng,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang. Selain itu, Pertamina juga me nyiagakan mobil tangki BBM di sekitar pintu Tol Cipali. “Kami selalu penuhi dan ada stok misalnya di SPBU kilometer 102 itu, saya taruh di Kalijati. Kami juga menyiapakan bebarapa mobil tangki penuh di sekitar pintu tol,” ujar dia.

Sementara itu, PT Jasa Raharja membuka empat posko pelayanan kesehatan di semua jalur mudik lebaran, yakni di gerbang Tol Cipali wilayah Ci la meri, BB Padi Sukamandi, Ci asem, dan jalan raya Ciater. Disetiap posko tersebut, Jasa Ra harja menyediakan tenaga me dis dan obat-obatan. “Posko ini akan ber operasi selama dua pekan, mulai H-7 hingga H+7 lebaran,” kata Pe nang gung Jawab Kantor Pelayanan PT Jasa Raharja Su - bang Adi Purnomo.

Sedangkan PT Jasa Marga mem perkirakan lonjakan arus kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada H-4 Lebaran atau Senin (13/7). “Sampai hari ini arus kendaraan masih normal dan belum terlihat ada antrean sebelum dan setelah ger bang. Prediksi kepadatan biasanya H-4,” kata Petugas Sentra Komunikasi Kantor Cabang Jasa Marga Jakarta-Cikam pek Gunarto, kemarin. Gunarto mengatakan lonjakan kendaraan tahun ini tidak akan sebanyak tahun lalu yang mencapai lebih dari 36.000 kendaraan keluar gerbang Ci kampek.

Hal itu terjadi karena Tol Cipali yang terintegrasi dengan Jakarta-Cikampek untuk menuju arah Jawa Tengah telah dibuka. Berbeda dengan tahun lalu, tol Jakarta-Cikampek meru pakan satu-satunya jalur alter natif menuju Jawa Tengah. Namun mulai tahun ini, hanya kendaraan yang akan menuju Purwakarta, Bandung hingga Tasikmalaya yang akan keluar lewat gerbang Tol Ci kampek.

“Penurunan kepadatan karena ada tol Cipali cukup signi fikan. Sesuai prediksi bisa mencapai 40.000 kendaraan, namun karena ada tol baru hanya mencapai 22.000 kendaraan,” ujar Gunarto. Jasa Marga, ungkap dia, telah mengantipasi penumpukan kendaraan di gerbang Tol Cikopo dengan membuat pengalih an jalan, yakni ke arah keluar Cikampek menuju Sadang, Subang hingga Cikamurang untuk jalur utara dan arah Cileunyi untuk jalur selatan.

Pantura Didominasi Pemudik Bermotor

Kondisi arus lalu lintas di sejumlah jalur mudik, seperti pantai utara (pantura), tengah, dan selatan Jabar pun ter pan - tau mulai padat. Di jalur pantura Karawang-Subang-Cirebon-Indramayu, arus mudik didominasi pemudik yang menggunakan sepeda motor. Seperti tampak di jalur pantura Sukra hingga perbatasan Indramayu-Cirebon. Hampir 90% kendaraan roda dua ber plat Jakarta mendominasi dengan tujuan ke Jawa Tengah.

“Untuk keramaian, ramai hari ini dibandingkan kemarin (Jum at 10/7). Pemudik yang me makai kendaraan roda dua mendominasi,” kata Staf Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Indramayu Karta. Dia mengemukakan, diperkirakan, puncak arus mudik di jalur pantura akan terjadi pada Senin (13/07) atau H-4 Lebaran.

Data yang dihimpun di pos lingkar Dishubkominfo Indramayu,tercatat sebanyak 14.567 kendaraan melintasi pantura Indramayu seperti sedan, ki - jang, bus sedang, bus besar, pick up, truk sedang, dan truk besar. “Rata-rata perjam sekitar 2.000 kendaraan sepeda motor dari arah Cirebon dan Jakarta 1.616. Rata-rata perjam sekitar 200 sepeda motor melintas,” ungkap dia. Untuk pemudik bermotor, Polres Indramayu menye diakan cek poin untuk istirahat ketika kelelahan dalam perjalanan agar terhindar dari kecelakaan.

Langkah sama juga dila kukan Polres Subang yang menyediakan tempat istirahat bagi pemudik roda dua yang melintas di jalur pantura Kecamatan Ciasem. “Di cek poin ini, pemudik motor bisa mampir untuk beristirahat dan memulihkan kondisi tubuh,” kata Kasat Lantas Polres Subang AKP Susan Ridwan.

Selain beristirahat untuk melepaskan lelah, di lokasi cek poin ini, pemudik juga bisa memeriksakan kesehatan mereka dan kondisi kendaraannya. Posko cek poin tersebut menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan bengkel khusus sepeda motor. “Layanan kesehatan dan bengkel di cek poin itu gratis,” tutur Kasat Lantas.

Tim Pengganjal di Nagreg

Untuk mencegah insiden kecelakaan di jalur selatan Nagreg, Polres Bandung menyiapkan tim pengganjal roda kendaraan di kawasan Ciherang, Nagreg, Ka bupaten Bandung hingga Ka dungora, Leles, Garut. Rencanannya, 40 orang yang mayoritas warga setempat itu, dikerah kan diakses jalan menanjak dengan dibekali 80 alat pengganjal. Kabag Ops Polres Bandung Kompol Edwin Affandi mengatakan, pihaknya memfasilitasi warga setempat agar mereka berpartisipasi dalam momentum arus mudik Lebaran tahun ini.

“Puluhan warga itu disebar di jalur antara Ciherang hingga Kadungora. Mereka ditempatkan diakses yang berkontur menanjak,” kata Edwin di Nagreg, kemarin. Imam Chandra, 24, penjaja jasa ganjal roda kendaraan mengatakan, saat arus mudik tiba di tanjakan Ciherang ini sering mengalami kemacetan. Akibatnya, ratusan kendaraan menum puk. Tak jarang ada kendaraan yang mundur karena tak mampu menanjak sehingga mengakibatkan kecelakaan.

“Tarif yang saya diterima untuk mengganjal kendaraan tak ditarget. Biasanya kami menerima upah antara Rp5.000- Rp10.000 per kendaran. Sehari total pendapat saya sekitar Rp200.000,” kata Imam. Wakapolda Jabar Brigjen Pol Muhamad Taufik mengatakan, memasuki H-6 Lebaran, kemarin, arus lalu lintas jalur selatan Nagreg terjadi peningkatan, tapi belum signifikan.

“Jalur ini masih memiliki kerawanan kecelakaan tinggi karena kontur jalan berbahaya seperti turunan Nagreg yang memiliki tikungan tajam dan curam,” kata Taufik. Kapolres Garut AKBP Arief Rachman menyatakan, jalur alternatif Cijapati yang menghubungkan Kabupaten Garut dengan Bandung tak layak di lintasi banyak kendaraan pada mu sim arus mudik Lebaran tahun ini.

“Disarankan pemudik agar tidak menggunakan jalur alternatif Cijapati terutama bagi yang menggunakan kendaraan roda empat,” kata Arief, kemarin. Dia mengemukakan, di jalur alternatif itu terdapat dua hambatan yang dapat mengancam ke selamatan pengendara, yakni Jembatan Bangbayang, Kam pung Pintuan, Kecamatan Kadungora, Garut yang hanya dibangun sementara dan ada perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Tomi indra/ usep husaeni/ dila nashear/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7126 seconds (0.1#10.140)