Mantan Anggota Paskibraka Sumsel Tewas Bersimbah Darah
A
A
A
PALEMBANG - Ramhan Dela (18), mantan anggota Paskibraka Sumatera Selatan (Sumsel), ditemukan tewas di rumahnya di Lorong beringin, Sukabangun 2, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarame, Kamis (9/7/2015) pagi.
Jasad alumnus MAN 2 Palembang itu pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya Masito di kamar, dalam posisi tertelungkup dengan luka tusuk di leher.
Informasi yang dihimpun, pukul 06. 30 WIB, Masito seperti biasa berangkat bekerja di BKKBN Sumsel. Sebelum berangkat Masito sempat melihat anaknya tengah tidur di kamarnya.
Namun saat pukul 10.00 WIB, Masito merasa gelisah, sehingga memutuskan untuk pulang ke rumah. Dan ketika sampai di rumah ia menemukan anaknya tewas bersimbang darah.
"Sesampainya di rumah saya terkejut melihat sejumlah barang yang ada di dalam rumah agak berantakan. Dan ketika saya mengecek ke kamar Della (panggilan korban), saya terkejut dan tak kuasa melihat buah hati saya telah tak bernyawa," ujarnya.
Masito langsung meminta bantuan warga sekitar dan langsung menghubungi polisi. "Pisau yang menusuk anak saya itu pisau yang ada di dapur, jasad anak saya akan di bawa ke dusun saka tiga," katanya
Sementara itu, pacar korban Suyati (18) mengatakan jika sebelum sang pacar meninggal malam harinya ia sempat berkomunikasi lewat SMS.
"Saya masih sempat mengobrol dengan pacar saya lewat SMS, ia mau mengajak saya buka bareng, dan paginya sekitar pukul 09.00 WIB pacar saya sempat menelpon, namun saya tidak mengetahui kalau ada telpon pada saat itu. Saat Saya telpon balik nadanya sibuk," katanya.
Ia juga mengatakan pacarnya selama ini tidak ada masalah dengan siapapun. "Sejauh ini pacar saya tidak pernah cerita ada masalah dengan orang lain," katanya.
Sementara itu Kapolsek Sukarame Kompol Nurhardiansyah mengatakan Polsek Sukarame yang saat itu mendapat laporan langsung turun ke TKP untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dan selanjutnya diserahkan ke pihak kamar mayat RSMH guna proses visum.
"Hingga kini pihak kepolisian masih memeriksa TKP dan menunggu hasil penyelidikan apakah ini murni motif perampokan atau ada motif lain yang mengakibatkan nyawa korban melayang," pungkasnya.
Jasad alumnus MAN 2 Palembang itu pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya Masito di kamar, dalam posisi tertelungkup dengan luka tusuk di leher.
Informasi yang dihimpun, pukul 06. 30 WIB, Masito seperti biasa berangkat bekerja di BKKBN Sumsel. Sebelum berangkat Masito sempat melihat anaknya tengah tidur di kamarnya.
Namun saat pukul 10.00 WIB, Masito merasa gelisah, sehingga memutuskan untuk pulang ke rumah. Dan ketika sampai di rumah ia menemukan anaknya tewas bersimbang darah.
"Sesampainya di rumah saya terkejut melihat sejumlah barang yang ada di dalam rumah agak berantakan. Dan ketika saya mengecek ke kamar Della (panggilan korban), saya terkejut dan tak kuasa melihat buah hati saya telah tak bernyawa," ujarnya.
Masito langsung meminta bantuan warga sekitar dan langsung menghubungi polisi. "Pisau yang menusuk anak saya itu pisau yang ada di dapur, jasad anak saya akan di bawa ke dusun saka tiga," katanya
Sementara itu, pacar korban Suyati (18) mengatakan jika sebelum sang pacar meninggal malam harinya ia sempat berkomunikasi lewat SMS.
"Saya masih sempat mengobrol dengan pacar saya lewat SMS, ia mau mengajak saya buka bareng, dan paginya sekitar pukul 09.00 WIB pacar saya sempat menelpon, namun saya tidak mengetahui kalau ada telpon pada saat itu. Saat Saya telpon balik nadanya sibuk," katanya.
Ia juga mengatakan pacarnya selama ini tidak ada masalah dengan siapapun. "Sejauh ini pacar saya tidak pernah cerita ada masalah dengan orang lain," katanya.
Sementara itu Kapolsek Sukarame Kompol Nurhardiansyah mengatakan Polsek Sukarame yang saat itu mendapat laporan langsung turun ke TKP untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dan selanjutnya diserahkan ke pihak kamar mayat RSMH guna proses visum.
"Hingga kini pihak kepolisian masih memeriksa TKP dan menunggu hasil penyelidikan apakah ini murni motif perampokan atau ada motif lain yang mengakibatkan nyawa korban melayang," pungkasnya.
(nag)