HT: Pemerintah Harus Tegas soal Cipali

Rabu, 08 Juli 2015 - 07:45 WIB
HT: Pemerintah Harus...
HT: Pemerintah Harus Tegas soal Cipali
A A A
CIREBON - Tingginya kecelakaan lalu lintas di tol Cipali hingga menelan banyak korban jiwa mengundang keprihatinan berbagai pihak. Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) meminta pemerintah tegas atas maraknya kecelakaan tersebut.

Ditemui di sela-sela peresmian Posko Mudik Partai Perindo di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, ke marin HT mengungkapkan sim pati atas tingginya angka kecelakaan lalu lintas di tol Cipali. Sejak di resmikan Presiden Joko Widodo 13 Juni 2015 hingga kini telah ba nyak korban jiwa yang mela yang di tol ter pan jang di Indonesia itu.

Secara konseptual, kata HT, tol Cipali sudah bagus dengan cakupan potensi positif yang tinggi, terutama daerah-daerah yang di lalui. Namun, insiden yang kerap terjadi tak menutup ke mungkinan terkait dengan kualitas pem ba ngunan yang tak sesuai spesifikasi (spek). “Saya prihatin dengan banyak nya insiden di tol Cipali karena secara konsep memang baik, tapi mungkin kualitas pem ba ngun an ada yang tak sesuai spek dan ini terkait di tingkat kon traktor,” ungkap HT.

Karena itu, lanjut dia, pemerintah harus tegas bila menemukan adanya ketidaksesuaian dalam spek pembangunan tol Cipali. Ketegasan itu berupa penindakan yang sesuai terhadap kontraktor. Di sisi lain, pengemudi pun harus meningkatkan kewaspadaan saat melewati tol Cipali. Seperti diketahui, pada Senin (6/7) kecelakaan hebat menewaskan sedikitnya tujuh orang di Km 178-800 tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri pun turun tangan dengan melakukan penyelidikan terkait kecelakaan itu. Korlantas menurunkan technical analysist accident team atau tim analisis kecelakaan (TAA).

Kehadiran tim ini diharapkan mampu melakukan simulasi, sehingga mem permudah penyelidikan guna mengetahui penyebab secara pasti kecelakaan yang terjadi pada Senin itu. Kabid Gakum Korlantas Mabes Polri Kombespol Indrajid mengatakan, analisis yang dilakukan tim Korlantas menggunakan sistem IT, dengan cara mengumpulkan data-data yang didapat dari lokasi kejadian yang kemudian diolah menggunakan komputer. Dari data itu bisa diketahui simulai peristiwa awal, sebelum, dan setelah kejadian.

Simulasi dilakukan menggunakan skala ukuran dengan sistem sinematika. Analisa di lakukan dengan cara mengetahui titik akhir dari terjadinya kecelakaan, sehingga bisa ditarik benang merahnya setiap rentetan kejadian. Selain faktor human error, lanjut Indrajid, kecelakaan dimungkinkan akibat faktor kendaran rem blong atau kurang berfungsinya mesin mobil atau faktor struktur jalan maupun faktor alam seperti angin dan terik panas matahari.

“Kami saat ini telah berusaha mencari penyebab pasti kecelakaan yang menyebabkan tujuh orang tewas dengan sistem ini. Kami meyakini hasil analisis ini bisa menemukan titik terang penyebab pasti kecelakaan tersebut,” ucapnya. Sebelumnya Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polres Majalengka telah melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan maut di tol Cipali. Kecelakaan itu bermula ketika mobil Daihatsu Grandmax yang ditumpangi 11 orang melaju dengan kecepatan tinggi me nabrak belakang truk tanki pengangkut semen yang tengah berhenti di bahu jalan.

Kecelakaan ini bermula ketika mobil Grandmax yang melaju dari arah Cikopo menuju Palimanan dengan kecepatan mencapai 110 km/jam tiba-tiba me ngambil lajur kiri untuk menyalip mobil di depannya. Namun nahas, beberapa kilometer kemudian ada truk tanki yang sedang berhenti karena mengalami kerusakan. Mobil tersebut kemudian oleng ke kanan, berputar, dan masuk ke parit hingga akhirnya terbakar.

Tiga orang penumpang tewas seketika, tiga di perjalanan menuju rumah sakit dan satu dalam perawatan. Sedangkan empat orang lainnya dalam kondisi luka berat. Hingga kemarin empat orang korban luka masih mendapat perawatan di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon. Tiga di antaranya, Husen, Suhada, dan Amin, dikabarkan mem baik, sedangkan lainnya, Iwan, dalam perawatan intensif di ruang ICU karena masih kritis.

Para korban yang merupakan buruh di Kalimantan sedianya hendak mudik ke kampung halaman di Cire bon maupun Brebes, Jateng. Berdasarkan data yang di peroleh dari Bid Humas Polda Ja bar, tercatat jumlah kejadian ke celakaan di tol Cikopo-Palimanan sejak dibuka hingga Selasa 7 Juli 2015 sebanyak 52 kejadian. Total korban meninggal dunia sebanyak 12 orang, luka berat 12 orang, dan luka ringan 48 orang.

Adapun total kerugian material mencapai Rp577.000.000. Sementara itu, sehari setelah kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang dan empat luka berat, kemarin sekitar pukul 12.00 WIB kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di tol Cipali tepatnya di Km 163 Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Kali ini melibatkan dua kendaraan truk tronton yang bergerak dari arah Cikopo menuju Palimanan.

Berdasarkan informasi, kendaraan tronton pengangkut ratusan galon air mineral de ngan nopol D 9335 YT ditabrak kendaraan lainnya dari arah belakang. Kerasnya benturan mengakibatkan truk tronton itu menabrak pembatas jalan, hingga terpental dan terperosok ke tebing jurang setinggi 5 meter. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya meng akibat kan mobil mengalami kerusakan di bagian depan dan arus lalu lintas tol Cipali saat itu mengalami kemacetan.

Kanit Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat (Jabar) AKP M Taufik membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Dari keterangan sementara kejadian lakalantas ini terjadi ketika truk yang datang dari arah Cikopo ke Palimanan me nabrak truk pengangkut air ga lon hingga terdorong dan me nab rak pembatas jalan,” katanya.

Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut. Hanya saja - pada proses evakuasi terhadap bangkai truk terkendala akibat curamnya medan di sisi jalan tol. Pihaknya terpaksa harus menggunakan alat berat untuk mengevakuasi badan truk yang terguling. Pihaknya saat ini tengah meminta keterangan dari pengemudi. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun arus lalu lintas di sekitar kejadian tersebut terhambat akibat proses evakuasi,” ucapnya.

Pengemudi truk tronton air galon, Anas Supriatna, 35, mengatakan mobil yang ditumpanginya itu diseruduk dari belakang hing ga terdorong dan dirinya tidak sempat mengerem hingga ak hirnya menerobos besi pembatas jalan. “Mobil terguling dan masuk tebing jalan tol sedalam 5 meter,” kata Anas Supriatna.

Siapkan Patroli

Dari pihak Polda Jabar, mereka akan menempatkan patroli mobil di setiap 10 km di sepanjang tol Cipali yang mempunyai panjang 116 km. Mobil tersebut akan beroperasi pada H-7 sampai H+7 nanti. “Mobil patroli tersebut nantinya akan ada di dua lajur tol tersebut. Ada empat petugas kami yang siaga selama 24 jam memberikan imbauan kepada pengguna jalan yang melintasi tol,” kata Kasat PJR Polda Jabar AKBP Asep Pujiono yang dihubungi wartawan kemarin.

Sejumlah petugas juga akan berjaga di pintu masuk tol Cikopo-Palimanan. Mereka nanti nya akan memberikan peringatan dan imbauan kepada pemudik ketika memasuki tol tersebut. Tak hanya itu, spanduk berisi imbauan bagi pemudik pun sudah terpasang di setiap jembatan mulai wilayah Purwakarta sampai Cirebon. “Imbauannya semisal ‘ngebut = maut’ dan ‘jaga jarak’. Banyak imbauannya,” ujar dia. Asep lantas mengimbau para pengemudi untuk berhati-hati saat melajukan kendaraan.

“Kalau ngantuk ya istirahat dulu, jangan dipaksakan. Cek kesehatan dan kondisi kendaraan. Jangan ngebut dan selalu hatihati,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUpR) Velix Wang gai memastikan kesiapan tol Cipali menyambut arus mudik Lebaran. Menurut dia, ruas tol Cipali saat ini dari sisi sarana dan prasarana jalan sudah 100% siap digunakan. Kondisi jalan baik dan mulus.

Namun dia mengingatkan kepada para pemudik, dengan medan jalan sangat panjang dan lurus, diperlukan konsentrasi dan kesiapan diri pengemudi kendaraan. Selain itu, kondisi kendaraan juga perlu diper siapkan seperti roda, ban, rem, dam seatbelt . “Dengan kondisi jalan tersebut, diharapkan konsentrasi dan kesiapan baik si pengendara maupun kendaraan. Karena kepolisian mencatat, kecelakaan yang terjadi disebabkan human error ,” ujarnya.

Dia juga memastikan kesiapan 4 rest area dari arah Jakarta menuju Palimanan dan 4 rest area lagi berada dari arah Cipali. Pada masing-masing sisi baik dari dan menuju Jakarta juga terdapat 2 SPBU. Untuk memenuhi kebutuhan SPBU, akan disediakan SPBU mobile di rest area yang tidak memiliki SPBU. Fasilitas mobile toilet juga akan disediakan.

Erika lia/ ade nurjanah/ agie permadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0228 seconds (0.1#10.140)