Tabrakan Maut di Cipali, 7 Tewas
A
A
A
MAJALENGKA - Kecelakaan maut kembali terjadi di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) kilometer (Km) 178+800 arah Palimanan, wilayah Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 16.30 WIB, kemarin.
Peristiwa tragis ini menewaskan tujuh orang dan empat orang lainnya kritis. Seluruh kor ban merupakan sopir dan penumpang minibus Grand Max E 1720 MF. Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, peristiwa itu bermula ketika mobil Daihatsu Gran Max E 1720 MF yang ditumpangi 11 orang melaju kencang dari Cikopo menuju Palimanan.
Tiba di Km 178+800, masuk wilayah Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, minibus menyalip dari kiri sebuah mobil di depannya. Nahas, di kiri jalan, truk pengangkut semen B 9427 UFU sedang parkir. Sopir minibus Grand Max tak sempat lagi menghindar, mengerem, apa lagi banting setir. Akibatnya, tabrakan keras pun terjadi. Grand Max menabrak truk semen. Setelah itu, Grand Max meluncur kekanan hingga terjerembab ke parit pembatas ja lan tol.
Minibus sempat terjungkir beberapa kali lalu berhenti dan terbakar. Total korban tewas akibat kecelakaan ini tujuh orang. Tiga korban tewas di lokasi kejadian akibat luka bakar di sekujur tubuh, sedang kan tiga tewas dalam perjalanan ke RS Mitra Plumbon Cirebon. Seorang korban, Catim, tewas sekitar pukul 20.30 WIB setelah sempat menjalani perawatan selama lima jam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Plumbon. Selain menderita luka bakar 50%, Catim juga mengalami luka robek di bagian kepala akibat benturan keras. Sedangkan empat korban lainnya masih kritis.
Seluruh korban merupakan warga yang tinggal di beberapa desa di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon. “Gran Max terbakar setelah kecelakaan terjadi. Dari data yang diperoleh ada tujuh orang tewas dan empat kritis karena mengalami luka serius akibat terbakar,” kata Kanit Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar AKP M Taufik di lokasi kejadian, kemarin. Kasat Lantas Majalengka AKP Rezkhy Satya Dewanto mengemukakan, penyebab pasti kecelakaan maut itu masih diselidiki.
“Dugaan sementara, kecelakaan ter jadi karena kelalaian manusia atau bisa juga korban mengantuk atau kelelahan,” ungkap Rezkhy. Dia menuturkan, korban selamat belum bisa dimintai keterangan karena mengalami luka serius. Namun, kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari data dari keterangan keluarga korban. Saat ini petugas tengah berupaya mengevakuasi kendaraan yang terbakar dari jalur tol.
“Seluruh korban di bawa ke RS Arjawinangun dan RS Mitra Plumbon Cirebon. Polisi juga masih mengidentifikasi korban berikut dua kendaraan tersebut,” tutur dia. Saprudi, saksi mata kecelakaan maut di Tol Cipali yang juga supir truk, mengatakan, saat itu dirinya tengah berhenti di bahu jalan karena mobil yang kemudikannya mengalami kerusakan. Namun, sekitar beberapa menit kemudian, terdengar suara keras menghantam belakang truknya.
“Suaranya terdengar keras. Jelas saya kaget dan langsung melihat ke belakang. Saya melihat enam orang terpental dari mobil kejalan, sedang kan mobil oleng ke parit dalam keadaan ringsek,” kata Saprudi. Melihat itu, dirinya berupaya melakukan pertolongan dengan mengambil air karena dalam mobil itu mulai keluar asap. “Saya baru mau mengambil air, tapi mobil itu sudah terbakar, tiga orang tewas terbakar di dalam mobil tersebut,” ungkap dia. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka Muhamad Jubaedi ketika mendengar peristiwa itu mengaku prihatin.
Menurut dia, dalam beberapa hari ini korban Lakalantas di Tol Cipali terus bertambah. Salah satu penyebab kecelakaan sering terjadi di Tol Cipali adalah karena jalan tol terpanjang di Indonesia itu masih minim rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan penerangan jalan umum (PJU). “Saya pernah dari Majalengka ke Jakarta, itu tol Cipali memang bangus. Jalannya lurus dan kalau pakai kecepatan tinggi tidak akan terasa. Namun sayang, rambu-rambu lalu-lintas maupun perlengkapannya masih minim,” kata Jubaedi.
Karena itu, ujar politisi PKB itu, pengelola jalan Tol Cipali diharapkan segera melengkapi semua fasilitas yang dibu tuhkan jalan tol sepanjang 116,7 kilometer itu untuk menghindari atau meminimalisasi kecelakaan. “Musibah tidak akan pernah ada yang tahu, tapi minimal kita sebagai manusia harus berhatihati. Kalau memang lelah lebih baik berhenti. Begitu juga kalau rambu lalu-lintasnya belum ada, lebih baik dilengkapi,” ujar dia.
Sehari Dua Kecelakaan
Sebelumnya, kecelakaan maut juga terjadi di Tol Cipali di Km 151 dan 163 wilayah Kabupaten Majalengka, Minggu (5/7). Kecelakaan itu meng akibat kan dua orang tewas dan lain nya menderita luka berat. Lakalantas yang merenggut korban jiwa terjadi ketika mobil jenis Isuzu Panther LDX R 8683 BE dari Cikopo menuju Pali manan ditumpangi empat orang hi lang kendali dan oleng ke jalur kiri hingga menabrak truk W 9151 UD di KM 151 Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibatnya, dua penumpang tewas seketika secara mengenaskan di lokasi kejadian karena tergencet bodi kendaraan yang ringsek akibat tabrakan tersebut. Dua korban tewas yakni, Rico Toniarifianto, 26, mahasiswa dan pegawai swasta, Wasirin, 54. Sedangkan dua lainnya luka berat dan satu luka ringan di larikan ke rumah sakit Mitra Plumbon Cirebon. Peristiwa ini terjadi diduga kuat karena supir mengantuk.
Keduan korban tewas merupakan warga Kelurahan Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabu paten Brebes Provinsi, Jawa Tengah. Sedangkan korban luka berat Bambang Sugiatno, 37, warga Desa Tanjungsari RT/RW 02/03, Kelurahan Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes dan Saklan, 25, yang alamat sama dengan Sugianto. Sementara itu, Lakalantas yang terjadi di KM 163 mengakibatkan mobil jenis Toyota Rush Nopol D 1181 XC rusak parah dibagian depannya dan ban depan pecah, sekitar pukul 15.00 WIB. Kecelakaan terjadi aki bat sopir mengantuk dan kelelahan.
Akibatnya mobil terperosok ke kiri menabrak pem ba tas jalan Tol Cipali yang masuk wilayah Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Salah seorang korban selamat pengemudi Toyota Rush, Yulianengsih, 35, mengaku kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh. “Tadinya saya mau berhenti karena capek dan ngantuk, tapi tidak kuat, hingga mobil saya menabrak pembatas jalan,” ujar Yulianengsih.
Tarif Tol Didiskon 25%
Arus lalu lintas di Tol Cipali yang diresmikan Presiden Jokowi pada Sabtu (23/5) ini, diprediksi meningkat jelang arus mu dik dan balik Lebaran 2015. Bahkan, Tol Cipali diprediksi men jadi pusat arus mudik tahun ini, terutama pemudik ke arah timur. PT Lintas Marga Sedaya (LMS) akan memberikan diskon tarif 25% yang berlaku pada ruas jalan Tol Cipali selama 16 hari masa mudik Lebaran 2015.
Diskon tarif mulai berlaku H-10 Lebaran atau pada Selasa 7 Juli 2015 pukul 00.00 WIB sampai H+5 Lebaran atau Rabu 22 Juli 2015 pukul 24.00 WIB. Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto mengungkapkan, pemberlakuan diskon tarif tol ini sesuai dengan rencana pemerintah agar setiap pengelola jalan tol swasta memberikan dis kon sebesar 25% untuk para pengendara selama mudik Lebaran.
“Sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna jalan tol Cipali, LMS memberikan diskon tarif tol di atas 25%. Potongan harga ini akan diberlakukan untuk semua golongan ken daraan yang diizinkan melintasi jalan tol pada masa mudik Lebaran sesuai ketentuan Pemerintah,” kata Hudaya dalam rilis di Jakarta, Minggu (5/7). Sesuai regulasi, terang dia, besaran tarif berdasarkan jarak yang ditempuh dan golongan kendaraan.
“Tarif tol akan kembali normal pada 23 Juli 2015 pukul 00.00 WIB,” pungkas dia. Tarif tol untuk jarak terjauh (dari Cikopo sampai Palimanan) setelah diberlakukannya diskon adalah sebagai berikut: Golongan I : Rp72.000, Golongan II : Rp108.000, Golongan III: Rp 144.000, Golongan IV : Rp 180.000, dan Golongan V : Rp 216.000.
Namun, sejak diresmikan hingga kini, fasilitas rambu, marka jalan, penerangan jalan umum (PJU) di jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), masih minim. Kondisi ini dikhawatirkan memicu rawan kecelakaan. “Beberapa rambu perlu di tambah, PJU-nya juga,” kata Deddy.
Ade nurjana/ sindonews.com
Peristiwa tragis ini menewaskan tujuh orang dan empat orang lainnya kritis. Seluruh kor ban merupakan sopir dan penumpang minibus Grand Max E 1720 MF. Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, peristiwa itu bermula ketika mobil Daihatsu Gran Max E 1720 MF yang ditumpangi 11 orang melaju kencang dari Cikopo menuju Palimanan.
Tiba di Km 178+800, masuk wilayah Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka, minibus menyalip dari kiri sebuah mobil di depannya. Nahas, di kiri jalan, truk pengangkut semen B 9427 UFU sedang parkir. Sopir minibus Grand Max tak sempat lagi menghindar, mengerem, apa lagi banting setir. Akibatnya, tabrakan keras pun terjadi. Grand Max menabrak truk semen. Setelah itu, Grand Max meluncur kekanan hingga terjerembab ke parit pembatas ja lan tol.
Minibus sempat terjungkir beberapa kali lalu berhenti dan terbakar. Total korban tewas akibat kecelakaan ini tujuh orang. Tiga korban tewas di lokasi kejadian akibat luka bakar di sekujur tubuh, sedang kan tiga tewas dalam perjalanan ke RS Mitra Plumbon Cirebon. Seorang korban, Catim, tewas sekitar pukul 20.30 WIB setelah sempat menjalani perawatan selama lima jam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Plumbon. Selain menderita luka bakar 50%, Catim juga mengalami luka robek di bagian kepala akibat benturan keras. Sedangkan empat korban lainnya masih kritis.
Seluruh korban merupakan warga yang tinggal di beberapa desa di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon. “Gran Max terbakar setelah kecelakaan terjadi. Dari data yang diperoleh ada tujuh orang tewas dan empat kritis karena mengalami luka serius akibat terbakar,” kata Kanit Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Cipali Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jabar AKP M Taufik di lokasi kejadian, kemarin. Kasat Lantas Majalengka AKP Rezkhy Satya Dewanto mengemukakan, penyebab pasti kecelakaan maut itu masih diselidiki.
“Dugaan sementara, kecelakaan ter jadi karena kelalaian manusia atau bisa juga korban mengantuk atau kelelahan,” ungkap Rezkhy. Dia menuturkan, korban selamat belum bisa dimintai keterangan karena mengalami luka serius. Namun, kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari data dari keterangan keluarga korban. Saat ini petugas tengah berupaya mengevakuasi kendaraan yang terbakar dari jalur tol.
“Seluruh korban di bawa ke RS Arjawinangun dan RS Mitra Plumbon Cirebon. Polisi juga masih mengidentifikasi korban berikut dua kendaraan tersebut,” tutur dia. Saprudi, saksi mata kecelakaan maut di Tol Cipali yang juga supir truk, mengatakan, saat itu dirinya tengah berhenti di bahu jalan karena mobil yang kemudikannya mengalami kerusakan. Namun, sekitar beberapa menit kemudian, terdengar suara keras menghantam belakang truknya.
“Suaranya terdengar keras. Jelas saya kaget dan langsung melihat ke belakang. Saya melihat enam orang terpental dari mobil kejalan, sedang kan mobil oleng ke parit dalam keadaan ringsek,” kata Saprudi. Melihat itu, dirinya berupaya melakukan pertolongan dengan mengambil air karena dalam mobil itu mulai keluar asap. “Saya baru mau mengambil air, tapi mobil itu sudah terbakar, tiga orang tewas terbakar di dalam mobil tersebut,” ungkap dia. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka Muhamad Jubaedi ketika mendengar peristiwa itu mengaku prihatin.
Menurut dia, dalam beberapa hari ini korban Lakalantas di Tol Cipali terus bertambah. Salah satu penyebab kecelakaan sering terjadi di Tol Cipali adalah karena jalan tol terpanjang di Indonesia itu masih minim rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan penerangan jalan umum (PJU). “Saya pernah dari Majalengka ke Jakarta, itu tol Cipali memang bangus. Jalannya lurus dan kalau pakai kecepatan tinggi tidak akan terasa. Namun sayang, rambu-rambu lalu-lintas maupun perlengkapannya masih minim,” kata Jubaedi.
Karena itu, ujar politisi PKB itu, pengelola jalan Tol Cipali diharapkan segera melengkapi semua fasilitas yang dibu tuhkan jalan tol sepanjang 116,7 kilometer itu untuk menghindari atau meminimalisasi kecelakaan. “Musibah tidak akan pernah ada yang tahu, tapi minimal kita sebagai manusia harus berhatihati. Kalau memang lelah lebih baik berhenti. Begitu juga kalau rambu lalu-lintasnya belum ada, lebih baik dilengkapi,” ujar dia.
Sehari Dua Kecelakaan
Sebelumnya, kecelakaan maut juga terjadi di Tol Cipali di Km 151 dan 163 wilayah Kabupaten Majalengka, Minggu (5/7). Kecelakaan itu meng akibat kan dua orang tewas dan lain nya menderita luka berat. Lakalantas yang merenggut korban jiwa terjadi ketika mobil jenis Isuzu Panther LDX R 8683 BE dari Cikopo menuju Pali manan ditumpangi empat orang hi lang kendali dan oleng ke jalur kiri hingga menabrak truk W 9151 UD di KM 151 Kabupaten Majalengka, sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibatnya, dua penumpang tewas seketika secara mengenaskan di lokasi kejadian karena tergencet bodi kendaraan yang ringsek akibat tabrakan tersebut. Dua korban tewas yakni, Rico Toniarifianto, 26, mahasiswa dan pegawai swasta, Wasirin, 54. Sedangkan dua lainnya luka berat dan satu luka ringan di larikan ke rumah sakit Mitra Plumbon Cirebon. Peristiwa ini terjadi diduga kuat karena supir mengantuk.
Keduan korban tewas merupakan warga Kelurahan Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabu paten Brebes Provinsi, Jawa Tengah. Sedangkan korban luka berat Bambang Sugiatno, 37, warga Desa Tanjungsari RT/RW 02/03, Kelurahan Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes dan Saklan, 25, yang alamat sama dengan Sugianto. Sementara itu, Lakalantas yang terjadi di KM 163 mengakibatkan mobil jenis Toyota Rush Nopol D 1181 XC rusak parah dibagian depannya dan ban depan pecah, sekitar pukul 15.00 WIB. Kecelakaan terjadi aki bat sopir mengantuk dan kelelahan.
Akibatnya mobil terperosok ke kiri menabrak pem ba tas jalan Tol Cipali yang masuk wilayah Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Salah seorang korban selamat pengemudi Toyota Rush, Yulianengsih, 35, mengaku kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh. “Tadinya saya mau berhenti karena capek dan ngantuk, tapi tidak kuat, hingga mobil saya menabrak pembatas jalan,” ujar Yulianengsih.
Tarif Tol Didiskon 25%
Arus lalu lintas di Tol Cipali yang diresmikan Presiden Jokowi pada Sabtu (23/5) ini, diprediksi meningkat jelang arus mu dik dan balik Lebaran 2015. Bahkan, Tol Cipali diprediksi men jadi pusat arus mudik tahun ini, terutama pemudik ke arah timur. PT Lintas Marga Sedaya (LMS) akan memberikan diskon tarif 25% yang berlaku pada ruas jalan Tol Cipali selama 16 hari masa mudik Lebaran 2015.
Diskon tarif mulai berlaku H-10 Lebaran atau pada Selasa 7 Juli 2015 pukul 00.00 WIB sampai H+5 Lebaran atau Rabu 22 Juli 2015 pukul 24.00 WIB. Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya Hudaya Arryanto mengungkapkan, pemberlakuan diskon tarif tol ini sesuai dengan rencana pemerintah agar setiap pengelola jalan tol swasta memberikan dis kon sebesar 25% untuk para pengendara selama mudik Lebaran.
“Sebagai bagian dari komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna jalan tol Cipali, LMS memberikan diskon tarif tol di atas 25%. Potongan harga ini akan diberlakukan untuk semua golongan ken daraan yang diizinkan melintasi jalan tol pada masa mudik Lebaran sesuai ketentuan Pemerintah,” kata Hudaya dalam rilis di Jakarta, Minggu (5/7). Sesuai regulasi, terang dia, besaran tarif berdasarkan jarak yang ditempuh dan golongan kendaraan.
“Tarif tol akan kembali normal pada 23 Juli 2015 pukul 00.00 WIB,” pungkas dia. Tarif tol untuk jarak terjauh (dari Cikopo sampai Palimanan) setelah diberlakukannya diskon adalah sebagai berikut: Golongan I : Rp72.000, Golongan II : Rp108.000, Golongan III: Rp 144.000, Golongan IV : Rp 180.000, dan Golongan V : Rp 216.000.
Namun, sejak diresmikan hingga kini, fasilitas rambu, marka jalan, penerangan jalan umum (PJU) di jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cipali), masih minim. Kondisi ini dikhawatirkan memicu rawan kecelakaan. “Beberapa rambu perlu di tambah, PJU-nya juga,” kata Deddy.
Ade nurjana/ sindonews.com
(ars)