Selamat Jalan Prajurit Teladan Sertu Aang Subarya
A
A
A
BANDUNG - Matahari telah terbit tinggi, cahayanya masuk melalui sela dedaunan yang memayungi pemakaman muslim RW 07, Kelurahan Cempaka, Kecamatan Andir, Kota Bandung, kemarin.
Empat anggota TNI AU dari Lanud Husein Sas - tranegara mengusung sebuah peti jenazah yang diselimuti bendera merah putih, melangkah pelan membelah kerumunan warga. “Hormat grak!” teriak se - orang prajurit memberikan komando penghormatan terakhir kepada mendiang Sertu Aang Subarya, 43, anggota Depo Peme liharahaan (Depohar) 70 Sathar 71 Lanud Sulaiman Ban dung yang turut menjadi korban gugur dalam kece la ka - an pesawat Hercules C130 milik TNI AU di Medan, Selasa (30/6).
Proses pemakaman tersebut dimulai dari pukul 10.10 WIB yang dilakukan se - cara militer. Upacara Pema - kaman Sertu Aang berlangsung selama 1 jam. Semua anggota keluarga yang hadir tampak melelehkan air mata tepat di depan liang lahat. Para prajurit melepaskan bendera merah putih yang me - nyelimuti peti jenazah Aang.
“Dor!!!” bunyi tembakan salvo serentak terdengar menggema di pemakaman itu, diikuti bu - nyi terompet saat jenazah Ser - tu Aang Subarya masuk ke liang lahat. Ketiga anak almarhum Arif Gustiawan, 18; Nisa Kania Balqah, 13; dan Dadan Ram - dhani, 11, tak bisa menahan ta - ngis saat pekerja makam me - nu runkan peti jenazah aya han - da mereka ke liang lahat.
Tangis pecah saat pekerja makam mulai meraup tanah dengan cang kul dan sedikit demi sedikit menutupi makam. Sedangkan Daliah, 37, istri almarhum, berusaha tegar. Layaknya istri prajurit, Daliah menatap tegar ke arah makam pria yang selama hampir 20 tahun dicintai dan mengarungi hidup bersamanya itu.
Komandan Dhepo Har 10 Lanud Husein, Letkol Tek Bambang Triono mengatakan, upacara pemakaman secara militer ini dilakukan sebagai penghormatan pemerintah dan TNI AU atas jasa dan darma bakti almarhum Sertu Aang Subarya kepada negara dan bangsa.
“Almarhum gugur pada 30 juni 2015 pukul 12.00 WIB di Medan saat melaksanakan tugas. Semasa hidup, almar - hum mengemban tugas de - ngan keteladan yang patut di te - ladani kita semua. Beliau ter - ma suk prajurit teladan dan bagus. Kami sangat kehi lang - an.” kata Bambang.
Arif Gustiawan, anak sulung mendiang mengatakan, Aang merupakan sosok Ayah yang tegas dan berwibawa. Dimata Arif, sosok Aang tak ter gan ti - kan. “Ayah itu tegas. Kalau salah, suka marah, tapi yadi be - nerin. Baik banget,” kenang Arif di rumah duka Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, kemarin. Arif menuturkan, ajakan sa - lat merupakan kenangan yang selalu diingat dari sosok ayah - nya itu.
Aang tak pernah alpa melaksanakan ibadah yang menjadi kewajiban umat Islam tersebut. “Yang saya ingat te - rus, suka ajak salat, sampai se - ka rang (sebelum meninggal) ma sih ajasuka ajak salat,” ung - kap dia.
Agie Permadi
Empat anggota TNI AU dari Lanud Husein Sas - tranegara mengusung sebuah peti jenazah yang diselimuti bendera merah putih, melangkah pelan membelah kerumunan warga. “Hormat grak!” teriak se - orang prajurit memberikan komando penghormatan terakhir kepada mendiang Sertu Aang Subarya, 43, anggota Depo Peme liharahaan (Depohar) 70 Sathar 71 Lanud Sulaiman Ban dung yang turut menjadi korban gugur dalam kece la ka - an pesawat Hercules C130 milik TNI AU di Medan, Selasa (30/6).
Proses pemakaman tersebut dimulai dari pukul 10.10 WIB yang dilakukan se - cara militer. Upacara Pema - kaman Sertu Aang berlangsung selama 1 jam. Semua anggota keluarga yang hadir tampak melelehkan air mata tepat di depan liang lahat. Para prajurit melepaskan bendera merah putih yang me - nyelimuti peti jenazah Aang.
“Dor!!!” bunyi tembakan salvo serentak terdengar menggema di pemakaman itu, diikuti bu - nyi terompet saat jenazah Ser - tu Aang Subarya masuk ke liang lahat. Ketiga anak almarhum Arif Gustiawan, 18; Nisa Kania Balqah, 13; dan Dadan Ram - dhani, 11, tak bisa menahan ta - ngis saat pekerja makam me - nu runkan peti jenazah aya han - da mereka ke liang lahat.
Tangis pecah saat pekerja makam mulai meraup tanah dengan cang kul dan sedikit demi sedikit menutupi makam. Sedangkan Daliah, 37, istri almarhum, berusaha tegar. Layaknya istri prajurit, Daliah menatap tegar ke arah makam pria yang selama hampir 20 tahun dicintai dan mengarungi hidup bersamanya itu.
Komandan Dhepo Har 10 Lanud Husein, Letkol Tek Bambang Triono mengatakan, upacara pemakaman secara militer ini dilakukan sebagai penghormatan pemerintah dan TNI AU atas jasa dan darma bakti almarhum Sertu Aang Subarya kepada negara dan bangsa.
“Almarhum gugur pada 30 juni 2015 pukul 12.00 WIB di Medan saat melaksanakan tugas. Semasa hidup, almar - hum mengemban tugas de - ngan keteladan yang patut di te - ladani kita semua. Beliau ter - ma suk prajurit teladan dan bagus. Kami sangat kehi lang - an.” kata Bambang.
Arif Gustiawan, anak sulung mendiang mengatakan, Aang merupakan sosok Ayah yang tegas dan berwibawa. Dimata Arif, sosok Aang tak ter gan ti - kan. “Ayah itu tegas. Kalau salah, suka marah, tapi yadi be - nerin. Baik banget,” kenang Arif di rumah duka Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, kemarin. Arif menuturkan, ajakan sa - lat merupakan kenangan yang selalu diingat dari sosok ayah - nya itu.
Aang tak pernah alpa melaksanakan ibadah yang menjadi kewajiban umat Islam tersebut. “Yang saya ingat te - rus, suka ajak salat, sampai se - ka rang (sebelum meninggal) ma sih ajasuka ajak salat,” ung - kap dia.
Agie Permadi
(ftr)