Kopda Eria Ageng Korban Hercules Dikenal Sayang Keluarga
A
A
A
KULONPROGO - Kopda Eria Ageng, salah satu korban Pesawat Hercules C 130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan Sumatera Utara, merupakan warga Kulonprogo.
Kakak korban Sari Yuliestri mengatakan korban merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Kabar duka diperolehnya dari istri korban Tia Mukti yang ada di Pekanbaru Riau dan mengabarkan kalau korban menjadi salah satu penumpang pesawat yang jatuh.
"Awalnya dari istrinya, kemudian kita mencari informasi dan dari Satradar Congot, ada yang memberikan informasi," ujar Sari di rumah keluarganya.
Korban selama ini dikenal sangat sayang dengan keluarga. Bahkan dengan ayahnya Mudjijono, yang kini tinggal di Karongan, Kedungsari, Pengasih.
"Dulu dia pernah menjanjikan saya mau mengajak naik pesawat. Tetapi belum kesampaian malah sudah seperti itu," katanya.
Ayah korban Mudjijono mengatakan korban memang jarang pulang. Terakhir enam bulan silam ketika ada dinas di Jawa. Meski begitu dia kerap mengiriminya uang.
"Dia sangat berbakti, meski tidak pulang sering kirim uang," jelas Mudjijono yang bekerja sebagai buruh serabutan ini.
Kakak korban Sari Yuliestri mengatakan korban merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.
Kabar duka diperolehnya dari istri korban Tia Mukti yang ada di Pekanbaru Riau dan mengabarkan kalau korban menjadi salah satu penumpang pesawat yang jatuh.
"Awalnya dari istrinya, kemudian kita mencari informasi dan dari Satradar Congot, ada yang memberikan informasi," ujar Sari di rumah keluarganya.
Korban selama ini dikenal sangat sayang dengan keluarga. Bahkan dengan ayahnya Mudjijono, yang kini tinggal di Karongan, Kedungsari, Pengasih.
"Dulu dia pernah menjanjikan saya mau mengajak naik pesawat. Tetapi belum kesampaian malah sudah seperti itu," katanya.
Ayah korban Mudjijono mengatakan korban memang jarang pulang. Terakhir enam bulan silam ketika ada dinas di Jawa. Meski begitu dia kerap mengiriminya uang.
"Dia sangat berbakti, meski tidak pulang sering kirim uang," jelas Mudjijono yang bekerja sebagai buruh serabutan ini.
(nag)