Seleksi Ketat Program KCC SMA

Selasa, 30 Juni 2015 - 09:25 WIB
Seleksi Ketat Program...
Seleksi Ketat Program KCC SMA
A A A
SEMARANG - Sejumlah SMA Negeri favorit di Kota Semarang yang membuka program Kelas Cerdas Cepat (KCC) memperketat proses verifikasi Penerimaan Peserta Didik (PPD).

Langkah ini dilakukan agar calon siswa yang diterima nanti benar-benar berprestasi dan mampu mengikuti kurikulum kelas akselerasi. Seperti di SMAN 3 Kota Semarang. Panitia seringkali menolak atau menurunkan nilai piagamatausertifikat prestasi yang dimiliki calon siswa.

“Tidak sedikit piagam yang semula mimiliki nilai tingkat internasional kita turunkan menjadi tingkat nasional atau bahkan tingkat kota. Misal ada perlombaan tertulis tingkat internasional, namun setelah dicek ternyata pesertanya hanya pada tingkat nasional.” “Ya kita turunkan jadi tingkat nasional,” kata Kepala SMAN 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo, kemarin.

Diakuinya, ketika menurunkan nilai piagam atau menolak piagam yang dianggap tidak sesuai dengan juknis, panitia PPD kerap mendapat protes dari wali murid. “Kalau yang protes banyak. Namun setelah kita jelaskan maksud dan tujuannya yakni ingin benar-benar menyaring calon peserta didik, mereka bisa memahami,” ujarnya.

SMAN 3 tahun ini baru akan membuka program KCC dengan menyediakan satu rombongan belajar (rombel) atau kelas. Dengan mengikuti program KCC, siswa dapat menyelesaikan sekolah dalam waktu dua tahun saja.

“Proses seleksinya ketat, ada tes khususnya seperti psikotes dan Tes Potensi Akademik (TPA). Satu kelas minimal 20 siswa. Yang sudah diterima nanti bisa dites dan masuk kelas itu. Tes nya tanggal 8-11 (Juli). Dalam setiap semester, siswa di kelas ini harus memiliki standar IP (Indeks Prestasi) 3,37,” papar Bambang.

Untuk dapat mengikuti program KCC, calon peserta didik harus memiliki nilai nem minimal 37,00. Karena jenjang SMP belum memakai kurikulum 2013, makauntukmenentukan nilainya diambil dari nilai Ujian Nasional (UN), rapor dan tes khusus tersebut. “Nilai rapor SMP yang digunakan yaitu semester 1 sampai 5 pada mapel matematika dan IPA dengan rata-rata minimal 8,0,” katanya.

Pada hari terakhir verifikasi PPD SMA, jumlah pencabutan berkas di SMAN 3 Semarang tahun ini tak sebanyak tahun lalu. Hal ini diduga karena orang tua siswa sudah bisa memantau pergerakan nilai dan perangkingan dengan mudah melalui jurnal PPD online.

“Yang menyabut itu karena ada pergeseran nilai. Karena nilai kalah dengan pendaftar lain, umumnya menyabut untuk pindah ke pilihan sekolah yang kedua. Jumlah pendaftar 752 orang di sekolah kami, kuota yang kita sediakan 504 siswa baru. Paling banyak pada hari pertama jumlah pendaftarnya yang sampai 422 orang,” kata Bambang.

Di tempat terpisah, di SMAN 5 Semarang, jumlah calon peserta didik yang melakukan cabut berkas tercatat sebanyak 27 orang. Mereka yang mencabut berkas umumnya memiliki nilai yang dianggap kurang mampu bersaing dengan nilai dari pendaftar lainnya.

“Nilai di bawah 32,00 yang berasal dari dalam rayon banyak yang dicabut. Selain itu nilai di atas 32,00 yang berasal daru luar rayon juga banyak yang dicabut. Terkecil nilai yang dicabut yaitu 26,85. Alasan pencabutan dari orang tua calon peserta didik karena terjadi pergeseran nilai,” kata Ketua Panitia PPD SMA N 5 Semarang Arif Widiatmo.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang Bunyamin menyebutkan, pelaksanaan PPD di Kota Semarang dinilai berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan berarti. Khusus pada pelaksanaan PPD pada tingkat SD sudah diumumkan kemarin hasilnya dan hari ini rencana pengumuman hasil PPD pada jenjang SMP.

“Alhamdulillah lancar, hari ini (kemarin) sudah diumumkan (untuk yang) SDN. Dan besok (hari ini) diumumkan yang SMPN,” katanya.

Susilo himawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1177 seconds (0.1#10.140)