Proyek Flyover Palur Dihentikan
A
A
A
SUKOHARJO - Pembangunan flyover Palur akan dihentikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2015. Langkah ini dilakukan untuk menghindari kemacetan lalu lintas akibat aktivitas pekerja maupun kendaraan proyek.
Pengawas Proyek Flyover dari Pelaksana Jalan Wilayah II Jawa Tengah Satijo mengungkapkan, pihaknya berencana menghentikan pembangunan selama 21 hari agar tidak mengganggu arus mudik. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Satlantas, pekerjaan akan dihentikan H-8 atau H-10 Lebaran. “Untuk memperlancar arus lalin selama mudik dan balik Lebaran, pekerjaan off dulu sementara. Pekerjaan akan dilanjutkan kembali setelah H+10 Lebaran,” papar Satijo, kemarin.
Dia mengatakan, pelaksana proyek akan memaksimalkan sisa waktu yang tinggal beberapa hari lagi. Dengan waktu yang cukup singkat ini, lanjut Satijo, pemasangan girder atau beton penopang yang membentang dari pilar ke pilar ditargetkan sudah selesai. Girder sepanjang 40 meter itu akan dipasang pada pilar atau tiang P3-P4 dan P5-P6. “Dengan waktu yang tersisa sebelum libur, kami mengejar pemasangan girder sampai H-8 nanti. Sebelum H- 8, kami targetkan girder sudah terpasang semua,” katanya.
Lebih lanjut Satijo menyampaikan, untuk pemasangan girder pada tiang P4-P5, baru akan dilaksanakan setelah H+10 Lebaran. Pemasangan dilakukan usai hari raya karena melintang di atas rel sehingga harus berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia terkait penyesuaian jadwal kereta. Satijo menambahkan, hingga pekan lalu, progres megaproyek senilai Rp82 miliar itu sudah mencapai 69%.
Pihaknya akanmemaksimalkan tenggat waktu yang ada untuk mengejar deadline Oktober mendatang. “Kami optimistis selesai tepat waktu. Sampai kemarin mencapai 69%,” ujarnya. Ketua Paguyuban Warga Terdampak Flyover Palur Andi Tri Handoyo berharap, megaproyek pembangunan jalan layang Palur tidak molor. Warga berharap pelaksana proyek memegang janjinya menyelesaikan flyover tepat waktu. Andi menambahkan, pembebasan lahan dan pembongkaran rumah warga sudah selesai.
Untuk itu, tidak ada lagi alasan pengerjaan proyek molor. “Warga berharap proyek yang digadanggadang melancarkan arus lalu lintas dan mengamankan perjalanan kereta itu tidak terbengkalai,” ungkapnya.
Sumarno
Pengawas Proyek Flyover dari Pelaksana Jalan Wilayah II Jawa Tengah Satijo mengungkapkan, pihaknya berencana menghentikan pembangunan selama 21 hari agar tidak mengganggu arus mudik. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Satlantas, pekerjaan akan dihentikan H-8 atau H-10 Lebaran. “Untuk memperlancar arus lalin selama mudik dan balik Lebaran, pekerjaan off dulu sementara. Pekerjaan akan dilanjutkan kembali setelah H+10 Lebaran,” papar Satijo, kemarin.
Dia mengatakan, pelaksana proyek akan memaksimalkan sisa waktu yang tinggal beberapa hari lagi. Dengan waktu yang cukup singkat ini, lanjut Satijo, pemasangan girder atau beton penopang yang membentang dari pilar ke pilar ditargetkan sudah selesai. Girder sepanjang 40 meter itu akan dipasang pada pilar atau tiang P3-P4 dan P5-P6. “Dengan waktu yang tersisa sebelum libur, kami mengejar pemasangan girder sampai H-8 nanti. Sebelum H- 8, kami targetkan girder sudah terpasang semua,” katanya.
Lebih lanjut Satijo menyampaikan, untuk pemasangan girder pada tiang P4-P5, baru akan dilaksanakan setelah H+10 Lebaran. Pemasangan dilakukan usai hari raya karena melintang di atas rel sehingga harus berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia terkait penyesuaian jadwal kereta. Satijo menambahkan, hingga pekan lalu, progres megaproyek senilai Rp82 miliar itu sudah mencapai 69%.
Pihaknya akanmemaksimalkan tenggat waktu yang ada untuk mengejar deadline Oktober mendatang. “Kami optimistis selesai tepat waktu. Sampai kemarin mencapai 69%,” ujarnya. Ketua Paguyuban Warga Terdampak Flyover Palur Andi Tri Handoyo berharap, megaproyek pembangunan jalan layang Palur tidak molor. Warga berharap pelaksana proyek memegang janjinya menyelesaikan flyover tepat waktu. Andi menambahkan, pembebasan lahan dan pembongkaran rumah warga sudah selesai.
Untuk itu, tidak ada lagi alasan pengerjaan proyek molor. “Warga berharap proyek yang digadanggadang melancarkan arus lalu lintas dan mengamankan perjalanan kereta itu tidak terbengkalai,” ungkapnya.
Sumarno
(ars)