Pasar Modal Sangat Menjanjikan

Senin, 29 Juni 2015 - 10:31 WIB
Pasar Modal Sangat Menjanjikan
Pasar Modal Sangat Menjanjikan
A A A
MEDAN - CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (HT) menegaskan bahwa potensi pasar modal di Indonesia saat ini sangat baik. Dia meyakini sektor ini memberikan peluang besar untuk kemajuan perekonomian Indonesia.

“Sumber keuangan dalam perekonomian tersebut ada dua, pertama dari money market yang dikelola oleh perbankan, dan kedua adalah capital market lewat pasar modal. Pasar modal menjadi tempat yang sangat menjanjikan asal kita mengetahui pengelolaannya.

MNC Group memiliki MNC Securities untuk menginisiasi hal itu bagi masyarakat calon investor,” kata HT saat menjadi pembicara dalam Invenstor Gathering, Indonesia Ekonomi Outlook 2015 di Hotel Santika Dyandra, Medan, Minggu (28/6). Sebagai pengusaha yang tumbuh lewat pasar modal, pasar modal ini sangat penting asal dikelola dengan regulasi yang jelas dan transparan.

Pasar modal bisa menjadi sarana investasi bahkan akuisisi. Indonesia merupakan salah satu negara yang saat ini menjadi alternatif investasi. Namun hal ini harus disambut dengan meningkatkan jumlah investor dalam negeri. “Cikal bakal MNC Group adalah lewat pasar modal, lewat pasar modal banyak orangorang bisa berkembang, Microsoft berkembang lewat pasar modal, Facebook dan Alibaba juga berkembang lewat pasar modal.

Berfikirlah secara luas, saya berani mengatakan bahwa saya adalah produk pasar modal, pasar modal memiki prospek luar biasa,” ujarnya. Pada kesempatan itu, HT mengingatkan pemerintah harus lebih tanggap menghadapi persoalan ekonomi saat ini. Terutama dalam merespons lonjakan harga dan pelemahan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS yang kian hari terpuruk.

“Pemerintah sebaiknya memberikan respons berupa tindakan efesien untuk menghadapi permasalahan ekonomi kita saat ini. Baik kebijakan moneter dan fiskal, intinya saat ini terlihat banyak kebijakan yang tidak konkret,” ujarnya. Di hadapan ratusan investor dan calon investor Kota Medan ini, HT mengakui, Indonesia saat ini menghadapi ujian berat dalam bidang ekonomi.

Kondisi ini diperparah dengan bergesernya pola pengelolaan ekonomi ke arah negara konsumen. misalnya kata HT hal ini terlihat dari kebijakan ekspor yang pertumbuhannya mencapai 60%. Namun pertumbuhan tersebut bergarak pada sektor non migas seperti sawit. Sementara itu Impor Indonesia terus berjalan. “Ketergantungan akan impor ini malah merambah pada kebutuhan dasar pangan.

Seperti garam, gula dan bahan pokok lainnya, selain itu penggerak ekonomi Indonesia hanya sebagian kecil masyarakat, ini sesungguhnya merupakan gejala yang sangat tidak menguntungkan bagi perekonomian dalam negeri,” jelasnya. Dia mencontohkan, posisi perekonomian Tiongkok, yang berbenah dengan berfokus pada pemerataan ekonomi.

Dengan pemerataan pertumbuhan ekonomi ini, Tiongkok saat ini mampu meningkatkan PDB negaranya menjadi 10 Triliun Dolar Per tahun dan masuk peringkat 2 pertumbuhan PDB di dunia dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 9% per tahunnya. Sementara, Gubsu Gatot Pujo Nugroho menyebutkan, kondisi ekonomi saat ini memang dalam posisi kurang menggembirakan.

Untuk itu sangat diperlukan ide kreatif dan inovatif dalam mengatasinya. Sumut memiliki posisi strategis dengan Medan sebagai titik pusatnya, maka Sumut dimungkinkan menjadi maju tumbuh dan berkembang. Selain itu Sumut juga memiliki kerja sama dan berhubungan langsung dengan beberapa negara negara maju.

“Saatnya menciptakan peluang kerja bukan pencari kerja, mari bahu membahu membangun Sumut. Saya pun mendorong masyarakat Sumut untuk terus menggerakkan perekonomian daerah, baik itu lewat sektor produktif UMKM dan ekonomi kreatif, maupun sekuritas lewat pasar modal,” bebernya.

Selain Gubsu Gatot Pujo Nugroho, acara ini dihadiri Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Dewan Kota Medan Afifuddin Lubis dan Ketua Kadin Medan, Rudi Zulham Hasibuan.

Fakhrur rozi/ bambang s harahap
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)