Diusulkan, Tasikmalaya Selatan Jadi Lumbung Padi Nasional

Senin, 29 Juni 2015 - 10:23 WIB
Diusulkan, Tasikmalaya Selatan Jadi Lumbung Padi Nasional
Diusulkan, Tasikmalaya Selatan Jadi Lumbung Padi Nasional
A A A
TASIKMALAYA - Pemkab Tasikmalaya mengusulkan wilayah selatannya menjadi lumbung padi nasional, sebagaimana wilayah Karawang, yakni daerah yang memproduksi beras berskala besar.

Usulan itu sangat lah beralasan karena potensi wilayah selatan terbilang cu kup terbuka. Apalagi pas castudi dan konsultasi de ngan BPSDA Jabar, ternyata wilayah itu memiliki dukungan lahan ser ta pasokan air yang me madai. Wilayah selatan tersebut, meliputi Kecamatan Bantarkalong, Karangnunggal, Cipatujah, dan Cikalong, yang selama ini lahan sawahnya selalu ke keringan setiap datangnya musim kemarau.

Hal ini lebih ka rena belum dioptimalkannya Bendungan Padawaras di Bantarkalong. Bendungan ini baru mampu mengairi kurang lebih 2.800 hektare lahan sawah. Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengakui bahwa Ben dungan Padawaras belumlah optimal. Sebab, masih perlu mem bendung aliran Sungai Cijalu untuk menyuplai debet air di bendungan tersebut, sehingga bisa mengalirkan air ke sejlah saluran irigasi.

Jika sudah demikian, maka pemerintah dapat mencetak kurang lebih 6.000 hektare sawah baru di wilayah itu. “Sebenarnya dalam detail engineering design (DED) BPSDA telah ada untuk optimalisasi tersebut. Hanya saja belum juga dilaksanakan, padahal sangat lah penting mengingat 80% lahan di Kabupaten Tasikmalaya merupakan sawah dan per kebunan. Jika megaproyek itu terlaksana, bukan hanya pasokan air untuk lahan sawah saja yang terpenuhi, kebutuhan sehari-hari warga juga bisa tertanggulangi,” ungkap Uu.

Pemkab Tasikmalaya sendiri te lah menyampaikan paparan baik ke Pemprov Jabar dan BPSDA, pemerintah pusat di Jakarta, DPRD Jabar, DPR RI, dan DPD RI, untuk mendorong agar di la kukan fisibility study rencana pengembangan Bendungan Padawaras. Jika studi di laksana kan dan hasilnya positif maka bisa dilanjutkan dengan penyusunan DED untuk pelaksanaan proses pem bangunannya.

“Sebelumnya juga pemerintah pusat telah memberikan respons positif, yakni dengan tu runnya dana optimalisasi saluran irigasi dan bendungan sekitar Rp Rp9 miliar beberapa wak tu lalu. Kemudian untuk men jaga agar debet air tetap terpelihara dengan baik, maka lahan seluas kurang lebih 64 hektare telah kami payungi dengan per da.

Sehingga kawasan hutannya dapat terjaga dan terus ter pelihara,” ujar Uu. Kabupaten Tasikmalaya sen diri hingga saat ini me miliki 49.000 hektare sawah dngan produktivitas beras menca pai kurang lebih 681.000 ton. Produksinya setiap tahun menun juk kan peningkatan. Bahkan , selama tiga tahun ber turut-turut Pemkab Tasikmalaya men dapatkan penghargaan dari Presiden RI, atas peningkatan produktivitas beras 5% setiap tahunnya.

Jelas agenda pem bangunan Bendungan Padawaras juga bisa menunjang pro gram Gerbang Desa yang dicanangkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. “Pencetakan lahan sawah baru memang sangat di perlukan jika ingin menggenjot produk ti vitas padi. Selain men jadikan Kabupaten Tasikmalaya omo sebagai lumbung padi nasio nal. Saya sangat berharap pemerintah pusat mau melihat dan mendukung potensi ini,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Tasikmalaya Henry Nugroho.

Pada 2015 ini, dalam rangka pe ningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, pemerintah pu sat melalui Dirtjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) telah mengalokasikan dana pada APBN dan APBN perubahan un tuk kegiatan optimalisasi lahan seluas 7.500 hektare. Pengem bangan jaringan irigasi tersier 15.000 hektare, dan pengem bangan SRI 2.600 hektare, serta gerakan penerapan tanaman terpadu (GPTT) padi, jagung, dan kedelai.

Nanang kuswara
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1184 seconds (0.1#10.140)