Gadis Cilik di Manado Diculik dan Diperkosa Pria Misterius
A
A
A
MANADO - Kemuning (8) (bukan nama sebenarnya) gadis cilik warga Kecamatan Paal Dua, Manado masih berstatus pelajar sekolah dasar menjadi korban pemerkosaan pria misterius yang menculiknya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum peristiwa itu terjadi Selasa siang (23/6/2015) sekira pukul 13.30 Wita, di mana Kemuning saat itu tengah berada di halaman depan rumahnya.
Namun tiba-tiba berhenti sebuah mobil berjenis Toyota Avanza berwarna merah marun dengan pengemudinya.
Setelah berbincang beberapa saat, pria di dalam mobil tersebut lalu ke luar dari kendaraan dan menarik paksa gadis cilik itu masuk dalam kendaraannya.
Mobil pun kemudian melaju ke wilayah Kecamatan Paal Dua, tepatnya di daerah Terminal Liwas.
Diduga saat itu pelaku pedofil yang masih misterius melakukan aksinya dengan memperkosa korban yang masih anak-anak di dalam mobil.
Puas melampiaskan nafsunya, pelaku lalu meninggalkan Kemuning di lokasi dan menghilang.
Dengan kondisi penuh trauma, Kemuning pun berjalan pulang ke rumahnya dan langsung mengatakan apa yang menimpanya kepadanya ibunya.
Tak terima dengan perbuatan bejat pelaku pedofil yang masih misterius, orangtua sang gadis cilik ini pun melaporkan kejadian yang dialami putrinya ke Polsek Tikala.
Namun karena di Polsek tersebut belum memiliki Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), maka korban dirujuk ke Polresta Manado yang langsung ditangani Unit PPA dan membuat laporan kepolisian.
Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, Kapolresta pun langsung menginstruksikan seluruh jajarannya menyebarluaskan informasi mengenai keberadaan Toyota Avanza yang digunakan pelaku pedofil dalam melancarkan aksinya.
“Memang dalam beberapa waktu terakhir kita menerima banyak laporan yang menyangkut aniaya, curanmor dan salah satunya tindakan asusila. Kita sudah mengerahkan seluruh jajaran untuk memburu pelaku pedofil yang masih misterius itu,” ujarnya.
Pihak aparat akan bekerja keras untuk mencari keberadaan pelaku, untuk memberikan keamanan di masyarakat. “Kita akan selidiki dan terus lakukan pengejaran,” janjinya.
Sayangnya orang tua korban yang masih dalam kondisi tertekan belum dapat dimintai keterangan dan menolak untuk diwawancari wartawan.
Korban yang ditangani Unit PPA Polresta Manado pun lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses visum terhadap dugaan kekerasaan seksual yang dialaminya.
Berdasarkan informasi yang dirangkum peristiwa itu terjadi Selasa siang (23/6/2015) sekira pukul 13.30 Wita, di mana Kemuning saat itu tengah berada di halaman depan rumahnya.
Namun tiba-tiba berhenti sebuah mobil berjenis Toyota Avanza berwarna merah marun dengan pengemudinya.
Setelah berbincang beberapa saat, pria di dalam mobil tersebut lalu ke luar dari kendaraan dan menarik paksa gadis cilik itu masuk dalam kendaraannya.
Mobil pun kemudian melaju ke wilayah Kecamatan Paal Dua, tepatnya di daerah Terminal Liwas.
Diduga saat itu pelaku pedofil yang masih misterius melakukan aksinya dengan memperkosa korban yang masih anak-anak di dalam mobil.
Puas melampiaskan nafsunya, pelaku lalu meninggalkan Kemuning di lokasi dan menghilang.
Dengan kondisi penuh trauma, Kemuning pun berjalan pulang ke rumahnya dan langsung mengatakan apa yang menimpanya kepadanya ibunya.
Tak terima dengan perbuatan bejat pelaku pedofil yang masih misterius, orangtua sang gadis cilik ini pun melaporkan kejadian yang dialami putrinya ke Polsek Tikala.
Namun karena di Polsek tersebut belum memiliki Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), maka korban dirujuk ke Polresta Manado yang langsung ditangani Unit PPA dan membuat laporan kepolisian.
Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, Kapolresta pun langsung menginstruksikan seluruh jajarannya menyebarluaskan informasi mengenai keberadaan Toyota Avanza yang digunakan pelaku pedofil dalam melancarkan aksinya.
“Memang dalam beberapa waktu terakhir kita menerima banyak laporan yang menyangkut aniaya, curanmor dan salah satunya tindakan asusila. Kita sudah mengerahkan seluruh jajaran untuk memburu pelaku pedofil yang masih misterius itu,” ujarnya.
Pihak aparat akan bekerja keras untuk mencari keberadaan pelaku, untuk memberikan keamanan di masyarakat. “Kita akan selidiki dan terus lakukan pengejaran,” janjinya.
Sayangnya orang tua korban yang masih dalam kondisi tertekan belum dapat dimintai keterangan dan menolak untuk diwawancari wartawan.
Korban yang ditangani Unit PPA Polresta Manado pun lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses visum terhadap dugaan kekerasaan seksual yang dialaminya.
(sms)