Mahasiswa ITB Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung

Selasa, 23 Juni 2015 - 07:32 WIB
Mahasiswa ITB Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung
Mahasiswa ITB Kembangkan Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung
A A A
BANDUNG - Berawal dari tugas akhir semasa kuliah, tiga ma hasiswa Institut Teknologi Ban dung (ITB) mencoba mengembangkan alat pendeteksi dini penyakit jantung.

Alat ini di namai ppgDroid. Kreasi ketiga mahasiswa prog ram studi Teknik Elektro ITB yakni Rhandy Adhitya S, Arrozaq Ave, dan Hamdan Fauzan ini menjadi salah satu hasil pe ngembangan riset sebe lumnya. Alat ini dipercaya bisa mendeteksi penyakit jantung kardiovas kular lewat deteksi pem buluh darah.

“Intinya, alat ini mendeteksi perubahan volume darah melalui organ jari dengan meng gunakan sensor photoplethysmogram (ppg),” ungkap Rhan dy Adhitya S yang di tunjuk sebagai ketua tim tersebut. Diakuinya, penyakit jantung dan pembuluh darah masih merupakan penyebab utama kematian di dunia. Usaha pen cegahan penyakit kar diovaskuler melalui pendekatan de teksi dini merupakan upaya yang jauh lebih efektif untuk me ngurangi jumlah populasi penduduk penderita penyakit kar diovaskuler.

Untuk itu, dia dan timnya me ng gembangkan PPG yang me rupakan sebuah metode pengukuran volume darah dengan prinsip optik. Perubahan vo lu - me yang disebabkan oleh tekanan nadi dapat dideteksi dengan menerangi kulit dengan ca haya LED. “Intensitas cahaya baik yang ditransmisikan atau di pan tulkan kemudian di - ukur de ngan foto dioda . Parameter sensor PPG, seperti aug- mentationindex, stiffnessindex, pulseinterval, dan ageindex, dapat digunakan untuk menilai kua litas pembuluh darah seseorang,” paparnya.

Keistimewaan lain dari alat ini yakni, perangkat deteksi dini kar diovaskuler dengan sinyal PPG menggunakan sinyal yang di akuisisi. Kemudian sinyal tersebut diproses dan di trans misikan secara wireless via bluetooth ke perangkat hp/tablet. Aplikasi yang dikembangkan pada hp/tablet dengan platform Android didesain dengan userinerface yang mudah dipahami dan menarik sehingga dapat dipakai oleh semua lapisan masyarakat.

“Selain itu pada ap li - kasi juga dilengkapi fitur-fitur, se hingga diharapkan dapat mengop timasi pengalaman user da lam memakai perangkat ini. In terpretasi sinyal PPG secara di gital dilakukan berdasarkan pe nelitian yang sudah ada sebelumnya,” ungkap anggota tim lain nya Hamdan Fauzan. Sehingga, hasil interpretasi dari tesnya ditampilkan dengan ko de merah (bahaya), kuning (hati-hati) dan hijau (normal) untuk pasien. Perangkat ini juga diyakini akan mudah diproduksi secara masal oleh industri dalam negeri.

“Butuh wak tu 1 tahun dalam pengembangan alat ini, mulai dari perancangannya, implementasi, hing ga pengujiannya. Kami memilih tugas akhir yang ada kaitannya dengan kesehatan ini ka rena kami berharap alat ini bisa berguna bagi mereka yang ingin mendeteksi dini soal penyakit jantung,” pungkas Hamdan.

Anne rufaidah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6235 seconds (0.1#10.140)