Puluhan Sepeda Motor Diangkut
A
A
A
MEDAN - Setelah menyisir kawasan Jalan Gagak Hitam/Ring Road, Tim Penertiban dan Pengawasan Asmara Subuh Pemko Medan kembali merazia lokasi-lokasi tempat remaja berkumpul.
Pada hari kedua Ramadan kemarin, tim menyisir kawasan kanal Titi Kuning, Medan Johor. Tak pelak, ratusan remaja yang sedang asyik bergerombol dan melakukan asmara Subuh di kawasan itu, langsung berhamburan untuk menghindari petugas. Dari lokasi ini, Tim Penertiban dan Pengawasan Asmara Subuh mengamankan puluhan sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
Puluhan kendaraan roda dua tersebut langsung diangkut ke dalam truk dan mobil patroli polisi untuk dibawa ke Satlantas Polresta Medan di Jalan Adinegoro, Medan. Tim yang dipimpin Asisten Pemerintahan Umum, Pemko Medan, Musadad, ini melakukan penertiban sekitar pukul 05.30 WIB, yang dimulai dari Lapangan Sejati, Pangkalan Manshur.
Kepala Koordinasi Lapangan (Korlap), M Sofyan, menyebutkan, anggota Tim Penertiban dan Pengawasan Asmara Subuh yang diturunkan berjumlah 450 personel, terdiri atas unsur kepolisian, TNI, denpom, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Sasaran penertiban adalah para remaja yang melakukan kegiatan asmara Subuh atau mereka yang melakukan aktivitas setelah sahur, seperti mengendarai sepeda motor kebut-kebutan, remaja yang berpasang-pasangan, melakukan aktivitas berkumpul, dan bermain mercon, sehingga mengganggu kenyamanan dan ketenteraman masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Dalam penertiban ini, polisi langsung menindak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, seperti tidak mengenakan helm, tidak dilengkapi surat- surat seperti surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda kendaraan bermotor (STNK), serta kebut-kebutan.
“Hari ini merupakan yang kedua kalinya tim melakukan penertiban. Semalam, di wilayah Medan Sunggal persisnya di Jalan Gagak Hitam. Hari ini kami menertibkan kawasan Medan Johor tepatnya di kanal Titi Kuning. Setiap turun di kecamatan, Polsek setempat ikut terlibat, seperti hari ini di Medan Johor melibatkan Polsek Delitua, “ papar Sofyan.
Sejumlah remaja yang terjaring razia ini sempat melawan karena merasa tidak melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. “Kami baru pulang dari masjid, bukan mau asmara Subuh,” ujar seorang pemuda yang menggunakan kaos oblong kepada Musadad. Tapi setelah dinasihati oleh Musadad agar tidak lagi berjalanjalan selepas salat Subuh, pemuda itu pun menuruti. “Iya pak, kami akan segera pulang ke rumah,” ujarnya sembari bergegas pulang.
Musadad mengatakan, razia akan dilakukan selama bulan suci Ramadan, dan dilakukan mulai pukul 05.15-08.00 WIB. Untuk pasangan remaja yang kedapatan melakukan asmara Subuh, memang tidak diberikan sanksi, hanya sekadar dinasihati.
“Penertiban ini kami lakukan hanya sebatas imbauan, kami nasihati agar tidak mengganggu ketenteraman dan kenyamanan masyarakat dalam beribadah puasa,” ucap Musadad.
Lia anggia nasution
Pada hari kedua Ramadan kemarin, tim menyisir kawasan kanal Titi Kuning, Medan Johor. Tak pelak, ratusan remaja yang sedang asyik bergerombol dan melakukan asmara Subuh di kawasan itu, langsung berhamburan untuk menghindari petugas. Dari lokasi ini, Tim Penertiban dan Pengawasan Asmara Subuh mengamankan puluhan sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan.
Puluhan kendaraan roda dua tersebut langsung diangkut ke dalam truk dan mobil patroli polisi untuk dibawa ke Satlantas Polresta Medan di Jalan Adinegoro, Medan. Tim yang dipimpin Asisten Pemerintahan Umum, Pemko Medan, Musadad, ini melakukan penertiban sekitar pukul 05.30 WIB, yang dimulai dari Lapangan Sejati, Pangkalan Manshur.
Kepala Koordinasi Lapangan (Korlap), M Sofyan, menyebutkan, anggota Tim Penertiban dan Pengawasan Asmara Subuh yang diturunkan berjumlah 450 personel, terdiri atas unsur kepolisian, TNI, denpom, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Sasaran penertiban adalah para remaja yang melakukan kegiatan asmara Subuh atau mereka yang melakukan aktivitas setelah sahur, seperti mengendarai sepeda motor kebut-kebutan, remaja yang berpasang-pasangan, melakukan aktivitas berkumpul, dan bermain mercon, sehingga mengganggu kenyamanan dan ketenteraman masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Dalam penertiban ini, polisi langsung menindak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas, seperti tidak mengenakan helm, tidak dilengkapi surat- surat seperti surat izin mengemudi (SIM) dan surat tanda kendaraan bermotor (STNK), serta kebut-kebutan.
“Hari ini merupakan yang kedua kalinya tim melakukan penertiban. Semalam, di wilayah Medan Sunggal persisnya di Jalan Gagak Hitam. Hari ini kami menertibkan kawasan Medan Johor tepatnya di kanal Titi Kuning. Setiap turun di kecamatan, Polsek setempat ikut terlibat, seperti hari ini di Medan Johor melibatkan Polsek Delitua, “ papar Sofyan.
Sejumlah remaja yang terjaring razia ini sempat melawan karena merasa tidak melakukan kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. “Kami baru pulang dari masjid, bukan mau asmara Subuh,” ujar seorang pemuda yang menggunakan kaos oblong kepada Musadad. Tapi setelah dinasihati oleh Musadad agar tidak lagi berjalanjalan selepas salat Subuh, pemuda itu pun menuruti. “Iya pak, kami akan segera pulang ke rumah,” ujarnya sembari bergegas pulang.
Musadad mengatakan, razia akan dilakukan selama bulan suci Ramadan, dan dilakukan mulai pukul 05.15-08.00 WIB. Untuk pasangan remaja yang kedapatan melakukan asmara Subuh, memang tidak diberikan sanksi, hanya sekadar dinasihati.
“Penertiban ini kami lakukan hanya sebatas imbauan, kami nasihati agar tidak mengganggu ketenteraman dan kenyamanan masyarakat dalam beribadah puasa,” ucap Musadad.
Lia anggia nasution
(ftr)