Tenggak Miras dan Pesta Seks, 29 Mahasiswa Diamankan
A
A
A
MANADO - Operasi cegah pekat yang tengah digalakkan jajaran Polresta Manado selama Ramadan menjaring sebanyak 29 mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri yang kedapatan menenggak minuman keras (miras) dan diduga terlibat pergaulan bebas.
Kapolsek Sario AKP I Made Santika yang memimpin operasi ini mengatakan, anggotanya mengamankan 25 laki-laki dan empat perempuan saat menyisir wilayahnya, pada Kamis dini hari, sekira pukul 03.30 Wita.
Di mana saat melintas di depan Showroom Pinaesaan (eks Nav), yang rencananya akan dibuat sebagai sekretariat barisan militan pemenangan salah satu calon wali kota, petugas mendapati adanya gangguan kamtibmas di lokasi tersebut.
Dan benar saja, petugas mendapati sebanyak 29 mahasiswa di lokasi tersebut berada dalam kondisi mabuk. "Kami juga menemukan dua kondom dan tiga tisu magic di TKP," ujarnya, Kamis (18/6/2015).
Dalam penangkapan untuk mencegah penyakit masyarakat ini, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi, seperti satu galon cap tikus, puluhan botol bir dan kasegaran, serta seperangkat alat musik dan dua salon pengeras suara.
"Para pelaku menyetel musik dengan volume keras-keras dan menganggu kamtibmas karena tengah mabuk," terangnya.
Adapun para ABG yang ditahan ini merupakan komunitas militan muda dengan penanggungjawab Peter Kani Andre Wauran. "Para pelaku kami sudah bawa di Mapolresta Manado untuk diproses lebih lanjut," ungkapnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, para ABG tersebut mendapat pembinaan dan setelahnya kembali di lepas setelah membuat surat pernyataan. "Sembilan di antaranya diproses tipiring dan wajib lapor hingga tanggal sidang," kata Dambe.
Menurut dia, operasi ini akan terus dilakukan jajarannya, di mana tindakan yang dilakukan aparat adalah secara tegas dan tidak pandang bulu. "Kami akan terus berlakukan operasi ini setiap malamnya di seluruh wilayah," pungkasnya.
Kapolsek Sario AKP I Made Santika yang memimpin operasi ini mengatakan, anggotanya mengamankan 25 laki-laki dan empat perempuan saat menyisir wilayahnya, pada Kamis dini hari, sekira pukul 03.30 Wita.
Di mana saat melintas di depan Showroom Pinaesaan (eks Nav), yang rencananya akan dibuat sebagai sekretariat barisan militan pemenangan salah satu calon wali kota, petugas mendapati adanya gangguan kamtibmas di lokasi tersebut.
Dan benar saja, petugas mendapati sebanyak 29 mahasiswa di lokasi tersebut berada dalam kondisi mabuk. "Kami juga menemukan dua kondom dan tiga tisu magic di TKP," ujarnya, Kamis (18/6/2015).
Dalam penangkapan untuk mencegah penyakit masyarakat ini, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi, seperti satu galon cap tikus, puluhan botol bir dan kasegaran, serta seperangkat alat musik dan dua salon pengeras suara.
"Para pelaku menyetel musik dengan volume keras-keras dan menganggu kamtibmas karena tengah mabuk," terangnya.
Adapun para ABG yang ditahan ini merupakan komunitas militan muda dengan penanggungjawab Peter Kani Andre Wauran. "Para pelaku kami sudah bawa di Mapolresta Manado untuk diproses lebih lanjut," ungkapnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Manado AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, para ABG tersebut mendapat pembinaan dan setelahnya kembali di lepas setelah membuat surat pernyataan. "Sembilan di antaranya diproses tipiring dan wajib lapor hingga tanggal sidang," kata Dambe.
Menurut dia, operasi ini akan terus dilakukan jajarannya, di mana tindakan yang dilakukan aparat adalah secara tegas dan tidak pandang bulu. "Kami akan terus berlakukan operasi ini setiap malamnya di seluruh wilayah," pungkasnya.
(san)