Ribuan Peserta Pawai Diiringi 26 Mobil Hias
A
A
A
SEMARANG - Karnaval dugderan sebagai tanda kegembiraan menyambut bulan suci Ramadan kemarin diikuti sekitar 16.000 peserta.
Karnaval dengan tema “Semarang Semarak Seniman Bergerak” ini dikhususkan bagi anak-anak. Dengan adanya karnaval ini diharapkan dapat mendorong anakanak menjadi seniman yang baik di Kota Semarang. Peserta karnaval melakukan pawai dari Lapangan Pancasila, Simpanglima menuju Jalan Pahlawan, dan berakhir di kompleks Undip Pleburan.
Karnaval diiringi 26 mobil hias dari sekolah menengah kejuruan dan pengelola tempat wisata. Mobil hias berkeliling dari Simpanglima menuju Jalan Pandanaran, Tugu Muda, Kalibanteng, dan berakhir di balai kota. Sepanjang jalan yang dilewati peserta karnaval, warga masyarakat antusias untuk menyaksikan dan mengabadikannya lewat kamera.
Asisten Administrasi Perekonomian Pembangunan dan Kesra Setda Kota Semarang Ayu Entys mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu potensi pariwisata yang dimiliki Kota Semarang. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberi dukungan dan memfasilitasi agar kreativitas acara ini akan semakin berkembang. “Kalau sekarang masih ada yang sama (bentuk penampilannya) tidak masalah, yang penting anakanak mulai berani menampilkan ide kreatifnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Masdiana Safitri mengatakan bahwa pihaknya tidak mengira pesertanya akan mencapai 16.000. Panitia awalnya hanya menargetkan 9.000 peserta. Mereka berasal dari mulai siswa taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama, ditambah perwakilan 16 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan se-Kota Semarang.
“Partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap karnaval dugderan ini menunjukkan kegiatan ini masih dicintai masyarakat. Kegiatan ini harus terus dilaksanakan sebagai upaya nguri-nguri budaya Kota Semarang,” tandasnya. Setelah karnaval dugderan, siang ini pihaknya akan menggelar parade budaya dugderan yang diisi pembacaan shukuf khalaqoh di Masjid Agung Semarang (Kauman).
Acara ini sebagai penanda dimulainya bulan suci Ramadan. Untuk memeriahkan kegiatan, pihaknya menggandeng ormas, seniman, dan perwakilan 16 kecamatan se-Kota Semarang. Diprediksi sekitar 5.000 peserta akan mengikuti kegiatan ini. Acara juga akan menampilkan iring-iringan Kereta Kencana Bendi Hias dari balai kota menuju ke Masjid Kauman yang rencana dipimpin Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini akan ada arak-arakan tabuhan rebana yang memberi tambah nuansa islami. “Juga isian acara lainnya yang lebih atraktif dan tetap menonjolkan unsur toleransi dalam beragama,” katanya.
M abduh
Karnaval dengan tema “Semarang Semarak Seniman Bergerak” ini dikhususkan bagi anak-anak. Dengan adanya karnaval ini diharapkan dapat mendorong anakanak menjadi seniman yang baik di Kota Semarang. Peserta karnaval melakukan pawai dari Lapangan Pancasila, Simpanglima menuju Jalan Pahlawan, dan berakhir di kompleks Undip Pleburan.
Karnaval diiringi 26 mobil hias dari sekolah menengah kejuruan dan pengelola tempat wisata. Mobil hias berkeliling dari Simpanglima menuju Jalan Pandanaran, Tugu Muda, Kalibanteng, dan berakhir di balai kota. Sepanjang jalan yang dilewati peserta karnaval, warga masyarakat antusias untuk menyaksikan dan mengabadikannya lewat kamera.
Asisten Administrasi Perekonomian Pembangunan dan Kesra Setda Kota Semarang Ayu Entys mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu potensi pariwisata yang dimiliki Kota Semarang. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberi dukungan dan memfasilitasi agar kreativitas acara ini akan semakin berkembang. “Kalau sekarang masih ada yang sama (bentuk penampilannya) tidak masalah, yang penting anakanak mulai berani menampilkan ide kreatifnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Masdiana Safitri mengatakan bahwa pihaknya tidak mengira pesertanya akan mencapai 16.000. Panitia awalnya hanya menargetkan 9.000 peserta. Mereka berasal dari mulai siswa taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama, ditambah perwakilan 16 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan se-Kota Semarang.
“Partisipasi masyarakat yang tinggi terhadap karnaval dugderan ini menunjukkan kegiatan ini masih dicintai masyarakat. Kegiatan ini harus terus dilaksanakan sebagai upaya nguri-nguri budaya Kota Semarang,” tandasnya. Setelah karnaval dugderan, siang ini pihaknya akan menggelar parade budaya dugderan yang diisi pembacaan shukuf khalaqoh di Masjid Agung Semarang (Kauman).
Acara ini sebagai penanda dimulainya bulan suci Ramadan. Untuk memeriahkan kegiatan, pihaknya menggandeng ormas, seniman, dan perwakilan 16 kecamatan se-Kota Semarang. Diprediksi sekitar 5.000 peserta akan mengikuti kegiatan ini. Acara juga akan menampilkan iring-iringan Kereta Kencana Bendi Hias dari balai kota menuju ke Masjid Kauman yang rencana dipimpin Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini akan ada arak-arakan tabuhan rebana yang memberi tambah nuansa islami. “Juga isian acara lainnya yang lebih atraktif dan tetap menonjolkan unsur toleransi dalam beragama,” katanya.
M abduh
(ftr)