Jalur Mudik Jateng Beres H-15 Lebaran
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan jalur mudik yang ada di provinsi ini siap dilintasi pada H-15 Lebaran. Saat ini Dinas Bina Marga mengebut pengerjaan fisik peningkatan jalan yang saat ini belum selesai.
Kepala Bidang Bina Teknis Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyono mengatakan, jalan nasional seperti jalan pantura sudah bisa dilintasi pada H- 30, sementara jalan provinsi baru bisa dilintasi pada H-15. “Jadi, pada hari itu sudah tidak ada kegiatan yang mengganggu jalur lalu lintas,” kata Hanung di Semarang, kemarin.
Saat ini, penyedia jasa sedang mengejar progres percepatan, sehingga pada Juli nanti ditargetkan sudah tidak ada kegiatan berat, paling hanya perapian. “Memang ini belum selesai 100%. Namun, pada H-15 nanti pengerjaannya akan dihentikan sementara dengan keadaan jalan sudah tidak ada lagi beda tinggi, penggalian, dan pekerjaan berat lainnya. Kalau selesai 100 % pada November, “ kata Hanung.
Menurut Hanung, pengerjaan jalan yang menggunakan APBD 2015 progresnya baru mencapai 29% dan pada H-15 nanti ditargetkan bisa selesai 35%. Sementara pengerjaan di jalan nasional saat ini baru 12% karena lelangnya sempat mundur, sehingga pada H-15 nanti ditargetkan bisa mencapai 20%.
Hanung menambahkan, jalur provinsi yang menjadi jalur alternatif pada mudik Lebaran nanti juga sudah siap dilintasi. Saat ini yang masih butuh percepatan adalah pengerjaan di daerah Sukorejo Kendal, namun dipastikan bisa dilintasi pada H-15 Lebaran. “Hanya, jalan-jalan itu butuh rambu-rambu, “ katanya.
Hanung mengatakan, masalah keselamatan jalan yang mun cul disebabkan pemanfaatan bagian jalan yang tidak sebagaimana mestinya. Pemanfaatan badan jalan dengan beban melebihi (overloading ), bahu jalan beda tinggi dengan badan jalan, ruas jalan masih banyak yang tanpa marka dan rambu, serta bangunan permanen terlalu dekat di sisi jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, titik puncak kemacetan pada mudik lebaran 2015 dipastikan ada di Jawa Tengah, terutama diBrebes. Sebab, Jawa Barat sudah bisa dilewati dengan jalan tol, yakni dari dari Tol Cikampek sampai Pejagan Brebes.
“Kami sudah menyiapkan alternatif untuk merekayasa lalu lintas bila macet di Brebes nanti,” kata dia. Satriyo menjelaskan, ada tiga perlakukan untuk merekayasa kemacetan di pintu tol Brebes nanti. Pertama , keluar pintu Pejagan lalu belok kiri, kendalanya ada perlintasan kereta api di jalur tersebut.
Kedua , lurus dengan keluar tol Brebes Timur atau Kaligangsa, tapi jalan di titik itu kondisinya masih dalam bentuk perkerasan jalan. “Panjangnya jalan 22,5 km, teman-teman Polri akan berjaga di sana, karena penerangan jalan belum ada, petunjuk jalan juga belum maksimal,” kata dia. Ketiga , pemudik bisa diarahkan ke selatan, atau jika menuju ke pantura bisa masuk ke Slawi, lalu masuk Kota Tegal, atau keselatan langsung bisa ke Purwokerto.
“Sehingga banyak pilihan, kami sudah siapkan traffic accounting untuk menghitung kepadatan, kami juga siapkan CCTV untuk memantau kepadatan,” kata Satriyo. Satriyo mengatakan, Dishub Jateng akan menyiapkan kurang lebih 100 personel untuk menghadapi arus mudik ini. Sedangkan Dinas Perhubungan Kabupaten Kota akan menyediakan 1.500 personel.
Amin fauzi
Kepala Bidang Bina Teknis Dinas Bina Marga Jateng Hanung Triyono mengatakan, jalan nasional seperti jalan pantura sudah bisa dilintasi pada H- 30, sementara jalan provinsi baru bisa dilintasi pada H-15. “Jadi, pada hari itu sudah tidak ada kegiatan yang mengganggu jalur lalu lintas,” kata Hanung di Semarang, kemarin.
Saat ini, penyedia jasa sedang mengejar progres percepatan, sehingga pada Juli nanti ditargetkan sudah tidak ada kegiatan berat, paling hanya perapian. “Memang ini belum selesai 100%. Namun, pada H-15 nanti pengerjaannya akan dihentikan sementara dengan keadaan jalan sudah tidak ada lagi beda tinggi, penggalian, dan pekerjaan berat lainnya. Kalau selesai 100 % pada November, “ kata Hanung.
Menurut Hanung, pengerjaan jalan yang menggunakan APBD 2015 progresnya baru mencapai 29% dan pada H-15 nanti ditargetkan bisa selesai 35%. Sementara pengerjaan di jalan nasional saat ini baru 12% karena lelangnya sempat mundur, sehingga pada H-15 nanti ditargetkan bisa mencapai 20%.
Hanung menambahkan, jalur provinsi yang menjadi jalur alternatif pada mudik Lebaran nanti juga sudah siap dilintasi. Saat ini yang masih butuh percepatan adalah pengerjaan di daerah Sukorejo Kendal, namun dipastikan bisa dilintasi pada H-15 Lebaran. “Hanya, jalan-jalan itu butuh rambu-rambu, “ katanya.
Hanung mengatakan, masalah keselamatan jalan yang mun cul disebabkan pemanfaatan bagian jalan yang tidak sebagaimana mestinya. Pemanfaatan badan jalan dengan beban melebihi (overloading ), bahu jalan beda tinggi dengan badan jalan, ruas jalan masih banyak yang tanpa marka dan rambu, serta bangunan permanen terlalu dekat di sisi jalan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jateng Satriyo Hidayat mengatakan, titik puncak kemacetan pada mudik lebaran 2015 dipastikan ada di Jawa Tengah, terutama diBrebes. Sebab, Jawa Barat sudah bisa dilewati dengan jalan tol, yakni dari dari Tol Cikampek sampai Pejagan Brebes.
“Kami sudah menyiapkan alternatif untuk merekayasa lalu lintas bila macet di Brebes nanti,” kata dia. Satriyo menjelaskan, ada tiga perlakukan untuk merekayasa kemacetan di pintu tol Brebes nanti. Pertama , keluar pintu Pejagan lalu belok kiri, kendalanya ada perlintasan kereta api di jalur tersebut.
Kedua , lurus dengan keluar tol Brebes Timur atau Kaligangsa, tapi jalan di titik itu kondisinya masih dalam bentuk perkerasan jalan. “Panjangnya jalan 22,5 km, teman-teman Polri akan berjaga di sana, karena penerangan jalan belum ada, petunjuk jalan juga belum maksimal,” kata dia. Ketiga , pemudik bisa diarahkan ke selatan, atau jika menuju ke pantura bisa masuk ke Slawi, lalu masuk Kota Tegal, atau keselatan langsung bisa ke Purwokerto.
“Sehingga banyak pilihan, kami sudah siapkan traffic accounting untuk menghitung kepadatan, kami juga siapkan CCTV untuk memantau kepadatan,” kata Satriyo. Satriyo mengatakan, Dishub Jateng akan menyiapkan kurang lebih 100 personel untuk menghadapi arus mudik ini. Sedangkan Dinas Perhubungan Kabupaten Kota akan menyediakan 1.500 personel.
Amin fauzi
(bbg)