Sopir Angkot Sibolga-Hutabalang Cabuli Siswi Kelas 3 SD
A
A
A
TAPANULI - Seorang sopir angkot Jurusan Sibolga-Hutabalang berinisial ESH, tega mencabuli seorang siswi kelas III SD Negeri, di kota Sibolga. Peristiwa yang terjadi seminggu lebih itu dan baru terkauk hari ini.
Ayah korban, Anton Nababan didampingi istrinya Boru Sirait, warga Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), tampak sedang menunggu hasil visum pencabulan anak mereka, di RSU FL Tobing Sibolga.
Anton menceritakan, peristiwa itu berawal ketika dia melihat wajah anak pertama mereka dari tiga orang bersaudara tersebut lesu dan lemah saat akan berangkat sekolah. Saat itu, dirinya bertanya kepada kenapa, tapi tidak dijawab karena takut.
"Hal itu membuat saya penasaran, lalu bertanya kembali beberapa kali, lalu dijawab bahwa dia telah dikerjai oleh seorang sopir angkot," kata Anton, menirukan ucapan anaknya itu, Senin (8/6/2015).
Anton menuturkan, ketika mendengar itu, dirinya bagai disambar petir. Dia bahkan memastikan perkataan anak mereka tersebut, termasuk dengan si sopir dan mobil yang dikendarai.
"Anak saya menjawab iya dan bahkan meminta saya untuk menangkapnya," tuturnya.
Menurut Anton, berdasarkan cerita korban, peristiwa itu terjadi sepulang sekolah. Ketika itu, korban menaiki angkot pelaku hendak pulang dari Sibolga ke Kalangan. Tiba di Kalangan, anak mereka minta turun, tapi pelaku pura-pura tidak mendengar.
Namun, kemudian menjawab nanti setelah putar dari Hutabalang, yang jaraknya lebih dari 10 km. "Disaat penumpang sudah tidak ada lagi, pelaku pun mengerjai anak saya. Menurut cerita anak saya, dia dikerjai ditempat duduk sopir," terangnya.
Setelah selesai melakukan perbuatan bejat itu, pelaku mengancam anak supaya korban tidak menceritakannya, bila tidak akan dibunuh. "Karena kejadian itu kurang lebih seminggu, anak kami tidak masuk sekolah saya masih terus mencari pelaku," tuturnya.
Pelaku, lanjut Dia, berhasil ditemukan di Terminal Bawah Sibolga lalu bersama kendaeraannya diserahkan kepada pihak kepolisian. Namun sebelumnya, dia sempat melampiaskan amarah dengan memukul wajah pelaku.
Terpisah, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sutrisno didampingi Paur Subbag Humasy Aiptu Azrai Siahaan yang dihubungi terpisah mengaku telah mengamankan sopir terhadap bocah berusia 11 tahun di RTP Mapolres Tapteng.
"Penahanan pelaku berkat pelimpahan dari pihak Polres Sibolga. Korban dan orangtuanya, selanjutnya akan diperiksa sebagai saksi korban untuk menguatkan keterlibatan tersangka,” pungkas Azrai.
Ayah korban, Anton Nababan didampingi istrinya Boru Sirait, warga Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), tampak sedang menunggu hasil visum pencabulan anak mereka, di RSU FL Tobing Sibolga.
Anton menceritakan, peristiwa itu berawal ketika dia melihat wajah anak pertama mereka dari tiga orang bersaudara tersebut lesu dan lemah saat akan berangkat sekolah. Saat itu, dirinya bertanya kepada kenapa, tapi tidak dijawab karena takut.
"Hal itu membuat saya penasaran, lalu bertanya kembali beberapa kali, lalu dijawab bahwa dia telah dikerjai oleh seorang sopir angkot," kata Anton, menirukan ucapan anaknya itu, Senin (8/6/2015).
Anton menuturkan, ketika mendengar itu, dirinya bagai disambar petir. Dia bahkan memastikan perkataan anak mereka tersebut, termasuk dengan si sopir dan mobil yang dikendarai.
"Anak saya menjawab iya dan bahkan meminta saya untuk menangkapnya," tuturnya.
Menurut Anton, berdasarkan cerita korban, peristiwa itu terjadi sepulang sekolah. Ketika itu, korban menaiki angkot pelaku hendak pulang dari Sibolga ke Kalangan. Tiba di Kalangan, anak mereka minta turun, tapi pelaku pura-pura tidak mendengar.
Namun, kemudian menjawab nanti setelah putar dari Hutabalang, yang jaraknya lebih dari 10 km. "Disaat penumpang sudah tidak ada lagi, pelaku pun mengerjai anak saya. Menurut cerita anak saya, dia dikerjai ditempat duduk sopir," terangnya.
Setelah selesai melakukan perbuatan bejat itu, pelaku mengancam anak supaya korban tidak menceritakannya, bila tidak akan dibunuh. "Karena kejadian itu kurang lebih seminggu, anak kami tidak masuk sekolah saya masih terus mencari pelaku," tuturnya.
Pelaku, lanjut Dia, berhasil ditemukan di Terminal Bawah Sibolga lalu bersama kendaeraannya diserahkan kepada pihak kepolisian. Namun sebelumnya, dia sempat melampiaskan amarah dengan memukul wajah pelaku.
Terpisah, Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sutrisno didampingi Paur Subbag Humasy Aiptu Azrai Siahaan yang dihubungi terpisah mengaku telah mengamankan sopir terhadap bocah berusia 11 tahun di RTP Mapolres Tapteng.
"Penahanan pelaku berkat pelimpahan dari pihak Polres Sibolga. Korban dan orangtuanya, selanjutnya akan diperiksa sebagai saksi korban untuk menguatkan keterlibatan tersangka,” pungkas Azrai.
(san)