Gibran-Selvi Dipingit, tapi Lebih Fleksibel
A
A
A
SOLO - Pasangan calon pengantin Gibran Rakabuming Raka-Selvi Ananda memasuki masa pingitan menjelang pernikahan, 11 Juni mendatang. Namun, adat pingitan yang berlaku kini lebih fleksibel dan menyesuaikan perkembangan zaman.
Salah satu panitia pernikahan Gibran-Selvi yang membidangi prosesi adat pernikahan, Mufti Rahardjo mengatakan, dalam tradisi Jawa memang ada adat pingitan bagi calon pengantin. Sehingga, Gibran-Selvi juga harus menjalani tradisi tersebut.
Namun, model pingitan pada era kini jelas berbeda dengan masa lampau. Pada zaman dahulu, calon mempelai, khususnya perempuan, menjelang pernikahan tidak diperkenankan keluar rumah. Namun di masa kini jelas lebih fleksibel.
"Namun itu nut zaman kelakone (menurut zaman yang tengah berlangsung)," ungkap Mufti Rahardjo, Senin (8/6/2015).
Meski tidak menyebut jenis pingitan yang diberlakukan untuk putra sulung Presiden Joko Widodo dan calon menantunya tersebut, dia mengemukakan akar tradisi itu tetap terjaga. Hanya saja di era kekinian ada adaptasi tanpa mengurangi makna atau esensi dari akar tradisi.
Sementara, prosesi pernikahan nantinya akan menggunakan adat Jawa khas Solo. Sesuai adat Jawa, dalam prosesi pernikahan nantinya ada acara lamaran, siraman, midodareni, ijab kabul, dan resepsi.
Salah satu panitia pernikahan Gibran-Selvi yang membidangi prosesi adat pernikahan, Mufti Rahardjo mengatakan, dalam tradisi Jawa memang ada adat pingitan bagi calon pengantin. Sehingga, Gibran-Selvi juga harus menjalani tradisi tersebut.
Namun, model pingitan pada era kini jelas berbeda dengan masa lampau. Pada zaman dahulu, calon mempelai, khususnya perempuan, menjelang pernikahan tidak diperkenankan keluar rumah. Namun di masa kini jelas lebih fleksibel.
"Namun itu nut zaman kelakone (menurut zaman yang tengah berlangsung)," ungkap Mufti Rahardjo, Senin (8/6/2015).
Meski tidak menyebut jenis pingitan yang diberlakukan untuk putra sulung Presiden Joko Widodo dan calon menantunya tersebut, dia mengemukakan akar tradisi itu tetap terjaga. Hanya saja di era kekinian ada adaptasi tanpa mengurangi makna atau esensi dari akar tradisi.
Sementara, prosesi pernikahan nantinya akan menggunakan adat Jawa khas Solo. Sesuai adat Jawa, dalam prosesi pernikahan nantinya ada acara lamaran, siraman, midodareni, ijab kabul, dan resepsi.
(zik)