Duel dengan Rampok, Ayah dan Anak Luka Bacok
A
A
A
TAPANULI TENGAH - Nahas dialami Timoteus Lahagu (43) dan Blasius Toni Lahagu (17), ayah dan anak penjaga Koperasi CU Marganda itu dibacok kawanan rampok, Sabtu (6/6/2015) dini hari.
Meski harus terluka parah, namun ayah dan anak, warga Desa Mela I, Dusun IV, Pancur Malaka, Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Selatan (Tapteng) tersebut berhasil menggagalakn perampokan terhadap koperasi yang di jaganya.
Dalam keterangannya, korban Timotius menuturkan, pagi itu, ia bersama anaknya Blasius yang sedang libur sekolah sedang tertidur di dalam kamar jaga. Tiba - tiba pintu kamar mereka didobrak oleh empat orang pria yang tidak dikenal, selanjutnya menyerang mereka secara sadis.
Kepala mereka dibacok dan salah seorang dari perampok bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak satu kali. Namun tidak mengarah kepada kedua korban. Diduga mereka masuk lewat pintu pagar dengan cara melompat.
"Kami tidak tinggal diam saat itu, tapi berusaha melawan, sambil berteriak maling. Mungkin mendengar terikan itu, para pelaku mundur dan melarikan diri dengan cara melompat pagar kembali," kata Timotius.
Dia mengungkapkan, ketika para perampok lari, dirinya sekalipun terluka dan berdarah - darah masih sempat melakukan pengejaran hingga jembatan Mela.
Namun para perampok keburu naik ke dalam satu unit mobil Kijang Kapsul warna kuning yang tiba - tiba muncul dari arah Barus menuju Sibolga. Para perampok pun berhasil melarikan diri dan menghilang.
Tapi sebelumnya mereka masih sempat meletuskan kembali tembakan sebanyak empat kali. Beruntung tidak ada korban jiwa. "Untuk nomor plat kendaraannya, saya tidak tahu karena samar," ucapnya.
Setelah pelarian begal, ia bersama anaknya sebut Timoteus kemudian dibawa masyarakat berobat ke Bidan terdekat di Simpang III, Desa Mela I.
Kapolres Tapteng AKBP Boni Sitorus membenarkan adanya peristiwa percobaan perampokan dengan menggunakan senjata air softgun tersebut.
Pihak kepolisian ucap Boni, masih melakukan penyelidikan dan pendalaman motif percobaan perampokan itu, sehingga belum bisa memastikan apakah percobaan perampokan tersebut melibatkan spesialis penjahat antar provinsi atau tidak.
"Jadi masih kita lidik dan dalami motifnya," ucap AKBP Boni yang saat dihubungi mengaku sedang mengikuti acara.
Dari peristiwa itu, Polisi telah menyita dan mengamankan sejumlah barang bukti milik para pelaku antara lain sebilah parang, satu butir peluru jenis sofgun dan satu gunting besi. Seluruh barang bukti tersebut tertinggal di kantor Koperasi C U Marganda.
Meski harus terluka parah, namun ayah dan anak, warga Desa Mela I, Dusun IV, Pancur Malaka, Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Selatan (Tapteng) tersebut berhasil menggagalakn perampokan terhadap koperasi yang di jaganya.
Dalam keterangannya, korban Timotius menuturkan, pagi itu, ia bersama anaknya Blasius yang sedang libur sekolah sedang tertidur di dalam kamar jaga. Tiba - tiba pintu kamar mereka didobrak oleh empat orang pria yang tidak dikenal, selanjutnya menyerang mereka secara sadis.
Kepala mereka dibacok dan salah seorang dari perampok bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak satu kali. Namun tidak mengarah kepada kedua korban. Diduga mereka masuk lewat pintu pagar dengan cara melompat.
"Kami tidak tinggal diam saat itu, tapi berusaha melawan, sambil berteriak maling. Mungkin mendengar terikan itu, para pelaku mundur dan melarikan diri dengan cara melompat pagar kembali," kata Timotius.
Dia mengungkapkan, ketika para perampok lari, dirinya sekalipun terluka dan berdarah - darah masih sempat melakukan pengejaran hingga jembatan Mela.
Namun para perampok keburu naik ke dalam satu unit mobil Kijang Kapsul warna kuning yang tiba - tiba muncul dari arah Barus menuju Sibolga. Para perampok pun berhasil melarikan diri dan menghilang.
Tapi sebelumnya mereka masih sempat meletuskan kembali tembakan sebanyak empat kali. Beruntung tidak ada korban jiwa. "Untuk nomor plat kendaraannya, saya tidak tahu karena samar," ucapnya.
Setelah pelarian begal, ia bersama anaknya sebut Timoteus kemudian dibawa masyarakat berobat ke Bidan terdekat di Simpang III, Desa Mela I.
Kapolres Tapteng AKBP Boni Sitorus membenarkan adanya peristiwa percobaan perampokan dengan menggunakan senjata air softgun tersebut.
Pihak kepolisian ucap Boni, masih melakukan penyelidikan dan pendalaman motif percobaan perampokan itu, sehingga belum bisa memastikan apakah percobaan perampokan tersebut melibatkan spesialis penjahat antar provinsi atau tidak.
"Jadi masih kita lidik dan dalami motifnya," ucap AKBP Boni yang saat dihubungi mengaku sedang mengikuti acara.
Dari peristiwa itu, Polisi telah menyita dan mengamankan sejumlah barang bukti milik para pelaku antara lain sebilah parang, satu butir peluru jenis sofgun dan satu gunting besi. Seluruh barang bukti tersebut tertinggal di kantor Koperasi C U Marganda.
(nag)