Ratusan Pol PP Geruduk Balai Kota

Jum'at, 05 Juni 2015 - 09:47 WIB
Ratusan Pol PP Geruduk...
Ratusan Pol PP Geruduk Balai Kota
A A A
MEDAN - Polisi Pamong Praja (Pol PP) biasanya petugas terdepan untuk menghadang massa yang melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota. Tapi bagaimana jadinya jika Pol PP yang berunjuk rasa di kantor Wali Kota Medan itu? Itulah yang terjadi kemarin, ratusan Pol PP menggeruduk Balai Kota.

Mereka berkumpul di Balai Kota sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi ratusan Pol PP ini untuk mempertanyakan kejelasan honor kegiatan yang belum mereka terima. “Kami ke sini hanya mau mempertanyakan kejelasan hak kami, karena sudah enam bulan tidak cair-cair uang dari kegiatan,” ujar seorang Satpol PP yang enggan menyebutkan namanya. Namun keberadaan 400-an personel Satpol PP itu tidak bertahan lama karena seorang komandan mereka memerintahkan kembali ke kantor.

“Kami disuruh tarik semua ke kantor sama komandan, katanya mau dibahas dalam rapat di kantor. Nanti kalau dalam rapat tidak ada juga kejelasan kami tetap akan melakukan aksi demo, karena ini kan hak kami sudah enam bulan tak cair,” ujar Pol PP tadi, sebelum meninggalkan Balai Kota. Ia menyebutkan, selama ini Satpol PP selalu menerima uang tambahan di luar gaji bulanan sebesar Rp1.850.000 per bulan.

Uang kegiatan itu merupakan honor setelah melakukan pengamanan di lapangan. Jumlah yang mereka terima bervariasi, tergantung seberapa sering ikut turun melakukan pengamanan. “Kalau uang kegiatan ini berbeda- beda, ada yang enam bulan ini bisa menerima Rp1,9 juta, Rp1,8 juta, dan ada juga yang Rp2 juta. Itu tergantung, kalau dia lebih banyak di lapangan tentu akan lebih banyak dia mendapatkan honornya,” katanya.

Uang kegiatan ini memang dibayarkan tidak menentu. Terkadang bisa tiga bulan sekali, dan terkadang dua bulan sekali. Tapi selalu rutin dibayarkan. Baru kali ini sudah enam bulan uang kegiatan belum juga dibayarkan. “Sudah enam bulan tak cair-cair, padahal ini kan lagi banyak kebutuhan, mana mau puasa.

Karena itu kami mau mempertanyakan hal ini,” ujarnya. Seorang personel Satpol PP lainnya mengaku, pada pembayaran honor uang kegiatan sebelumnya ia mestinya mendapatkan Rp500.000 per bulan. Namun yang ia terima hanya Rp750.000 untuk tiga bulan. Ia tidak tahu alasan pemotongan itu. “Kadang mau juga dipotong honor kegiatan ini. Seperti akulah, harusnya menerima Rp500.000 per bulan, tapi sewaktu menerima terakhir untuk pembayaran tiga bulan hanya dapat Rp750.000.

Sekarang malah sudah enam bulan ini tidak cair-cair lagi,” ujarnya. Sementara itu, Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan yang dikonfirmasi menampik kalau anggotanya ada yang mau melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota. “Saya belum dapat kabar, mau apa mereka ke kantor Balai Kota?” ucapnya.

Ketika disinggung mengenai honor kegiatan anggotanya yang belum cair selama enam bulan sehingga mendatangi Balai Kota, M Sofyan terkesan enggan berkomentar. “Nantilah saya cek,” ujarnya menutup pembicaraan. Selang beberapa jam, M Sofyan kembali memberikan konfirmasi bahwa keberadaan anggotanya di Balai Kota bukan untuk berdemonstrasi, melainkan ingin mengamankan aksi unjuk rasa.

“Tadi itu kan infonya ada demo yang mau turun ke Pemko, karena itu mereka ke sana. Bukan untuk demonstrasi. Jadi mereka itu untuk mengamankan aksi demo,” ucap Sofyan.

Lia anggia nasution
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)