Bobotoh Ajukan Tujuh Tuntutan

Jum'at, 05 Juni 2015 - 08:33 WIB
Bobotoh Ajukan Tujuh Tuntutan
Bobotoh Ajukan Tujuh Tuntutan
A A A
BANDUNG - Ribuan suporter fanatik atau bobotoh Persib Bandung tumpah ruah di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin. Mereka berunjuk rasa memprotes konflik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Akibat konflik kedua ku bu tersebut kegiatan persepakbolaan Tanah Air terhenti, bah kan berujung pada sanksi FIFA. Pantauan KORAN SINDO, Jalan Ahmad Yani, Supratman, dan Di ponegoro seketika berubah menjadi lautan biru begitu di le wati ribuan bobotoh yang me la ku kan longmarch dari Stadion Per sib (Sidoliq) menuju Gedung Sate dan DPRD Jabar.

Saat long marchmereka menggelar orasi sambil membentangkan puluh an spanduk berisi kekecewaan. Dalam orasi yang diwakili para pentolan Viking Persib Club (VPC), seperti Heru Joko, Yana Umar, Agus Ompong, dan Agus Rahmat (Gusdul) mengajukan tujuh tuntutan kepada Ke menpora dan PSSI. Diantaranya, menuntut kompetisi sepak bola yang merupakan hiburan rakyat kembali berjalan se perti semula dan terbebas dari intervensi politik dari pi hak manapun.

“Untuk sementara, aksi ini adalah bagian dari tun tutan kami. Tujuh tuntutan kami ajukan untuk sepak bola Indonesia kepada Menpora dan PSSI,” kata Yana Umar di selasela orasi. Selain itu, ujar Yana, bobotoh sudah rindu dan ingin me nyaksikan tim kesayangannya kem bali berlaga di level nasio nal mau pun internasional.

“Bobotoh dan suporter lain juga sudah tahu titik per masalah annya seperti apa. Sudah jelas ini pembekuan dari FIFA un tuk PSSI, sudah jelas sekarang tidak ada yang mau disalahkan, masih saling serang, kan itu hal pembodohan. Seha rus nya jangan terus saling me nye rang, harus ada itikad baik an tara Menpora dan PSSI,” ujar dia. Bobotoh, tutur Yana, berharap kedua pihak yang bertikai me miliki itikad baik untuk duduk bersama, sehingga kompetisi yang diharapkan masyarakat banyak dapat kembali berjalan.

“Cuman satu permintaan kami, kompetisi harus kembali berjalan, pengurus PSSI cepatcepat dibenahi karena sanksi FIFA tentang suspend belum ten tu kan, kapan selesainya. Kasihan dong para pemain,” tutur Yana. “Sekarang kita harus pikirkan bagaimana bagusnya sepak bola kembali berjalan. Menpora punya niatan baik memperbaiki PSSI. Ya silakan, urus dan bersihkan. Jika ada mafia bola urus, bersihkan, tangkap sesegera mungkin. Yang penting bagi kami kompetisi bisa berjalan.

Di negara-negara Eropa, meskipun ada kisruh sepak bola di negaranya, tapi kompetisi gak sampedihentikan,” ungkap dia. Yana menegaskan, para bo - bo toh tidak akan memihak ke kubu manapun, baik Menpora maupun PSSI. Pihaknya hanya berharap kompetisi sepak bola kembali berjalan.

“Kami tunggu apa yang akan dilakukan Dewan (DPRD Jabar). Kalau sampai tuntutan dalam aksi ini tidak dilaksanakan, kami akan adakan aksi lebih besar lagi. Kami meng aspirasikan aksi ini untuk sepak bola, bukan untuk siapapun, bukan Menpora atau PSSI,” kata Yana. Heru Joko mengemukakan, aksi ini sebagai bentuk ke prihatinan terhadap sepak bola Indonesia. “Solusinya duduk bersama. Islah semuanya kembalikan sepak bola ke jalan yang benar. Jangan memaksakan kehendak yang salah. Jadi semuanya harus sadar bahwa sepak bola penting untuk rakyat Indonesia,” kata Heru.

Dia berharap tujuh tuntutan dapat direalisasikan untuk meng hindari kerugian yang dialami banyak pihak. “Hara pan - nya bertemu dengan wakil rakyat, lalu mereka menyampaikan aspirasi kita karena mereka dipilih oleh kita. Sampaikan pesan kami ke atas karena ini peran pemerintah, saya rasa sepak bola hiburan rakyat Indonesia,” ujar dia. Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Jabar Agus Welianto Santoso mengatakan, akan berupa ya membantu menyalurkan aspirasi para bobotoh kepada Pemerintah pusat.

”Organisasi sepak bola adalah profesional. Kami juga mendesak kepada pemerintah agar Menpora dan PSSI segera islah dan duduk bersama menyelesaikan masalah persepakbolaan Indonesia,” ung kap Agus. “Kami akan merekomendasikan ketua Dewan (DPRD Jabar) untuk melayangkan surat kepada Pemerintah pusat cq Menteri Pemuda dan Olahraga. Isinya meminta segera menyelesaikan persoalan (sepak bola) ini,” tambah dia.

Menurut dia, banyak dampak buruk akibat masalah yang menimpa sepak bola Indonesia. “Akibatnya semua pedagang dan orang-orang kecil tidak bisa melaksanakan aktivitas. Kami men desak agar selesaikan ke melut secara indipeden, jangan ada intervensi politik,” tutur Agus. Keprihatinan serupa juga disampaikan Wagub Jabar Deddy Mizwar. Demiz berharap ma salah persepakbolaan nasional dapat segera diselesaikan. Pengurus PSSI dan Kemenpora harus bisa duduk bersama mencari solusi.

“Pengurus PSSI dan Kemen pora bisa gak duduk sama-sama? Apa sih yang gak bisa di bahas kalau sama-sama duduk barenguntuk tujuan yang sama?” kata Demiz kepada wartawan seusai acara Musrembang di Bappeda Jabar, kema rin.

Resmi Terisolasi

Sepak bola Indonesia resmi terisolasi dari pentas Internasio nal. Konfederasi sepak bola Asia (AFC) menyebut, Indonesia dilarang berpartisipasi dalam tujuh agenda Internasional di bawah FIFA selama sanksi belum dicabut. AFC resmi melarang Indonesia ambil bagian di kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019, Kualifikasi AFC U-16 dan U-19, Kejuaraan Regional Wanita U-14, AFC Futsal Championship Wanita di Malaysia, serta Ku alifikasi AFC Futsal Championship 2016. Deret pelarangan inilah yang membuat banyak pihak tak lagi bisa menyembunyikan ke kecewaannya.

“Imbasnya adalah kita tidak bisa lagi mengikuti per tan - dingan resmi di bawah FIFA dan AFC. Sayang sekali. Sekarang saya sudah mencoba untuk ang - kat futsal dengan ada kompetisi dan saya siarkan di televisi. Tapi sekarang semuanya dihan cur - kan begitu saja. Keterlaluan,” kata Ketua Asosiasi Futsal Indonesia (AFI) Hary Tanoesoedibjo (HT), kemarin. HT melihat kondisi seperti se karang jelas kerugian sangat besar bagi dunia futsal In do - nesia.

“Untuk AFI sekarang, mungkin bukan kompetisi resmi yang arahnya ke internasional. Padahal kami ingin arahnya ke kejuaraan dunia. Dengan adanya masalah ini, sekarang semua berantakan sudah. Padahal peluang untuk tampil dike juaran dunia juga ada. Kalau begitu ru sak semua,” lanjut CEO Media Nusantara Citra (MNC) Group tersebut. HT juga sangat me nyayangkan sikap intervensi pemerin tah dengan cara membekukan PSSI sebagai organisasi sepak bola tertinggi Indonesia. Pria kelahiran Surabaya itu menegaskan, apa yang dilakukan Menpora jelas salah langkah.

“Saya sayangkan. Saya ngo mong apa adanya. Ibaratnya ka lau kita punya organisasi dan di duga misalnya ada hal yang tidak pas, jangan ibaratnya kolam ada jarum diobok-obok ikannya mati semua. Sebaiknya yang ha rus dilakukan tentunya, ambilah jarumnya pelan-pelan tanpa mematikan ikan,” tutur HT.

“Sekarang ini PSSI itu praktis lumpuh. Saya prihatian karena bola olahraga rakyat dan semua suka. Banyak pemain nganggur, banyak juga pendukung kecewa karena tidak ada hiburan lagi. Jadi saya tegas saja, keliru tindakan yang diambil pemerintah dalam hal ini Menpora. Kalau mau melihat ada masalah, fokus lah pada masalah tapi jangan institusinya yang dihancurkan,” sam bungnya.

Kondisi sepak bola Indonesia juga tidak luput dari perhati- an mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Dirinya berharap baik PSSI dan Mempora bisa duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut dengan arif dan bijaksana mengingat kondisi ini merugikan bayak pihak.

“Menurut saya tidak ada jalan lain (Menpora dan PSSI duduk bersama). Cuma ya harus saling memberi dan menerima di situ. Itu saja. Jangan berkeras ke pala pada pendirian masingmasing, karena tidak akan se lesai. Padahal kalau ini selesai PSSI dn pemerintah ketemu lalu di sepakti bersama, lalu kan gampang kembali ke FIFA dengan me ngatakan PSSI sudah beres,” tegas Mahfud.

Statmen AFC ini juga seperti jawaban atas keraguan Kementri an Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait keaslian surat sanksi FIFA kepada PSSI terjawab. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sempat meragukan surat FIFA yang ditandangani Sekjen FIFA Jerome Valcke. Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) Po naryo Astaman, berharap semua pihak yaitu Menpora dan PSSI bertanggung jawab dan segera menyelesaikan masalah ini dengan baik.

Selain pemerintah mencari solusi, otoritas negara di mata Ponaryo juga tidak boleh begitu saja meninggalkan PSSI dalam masalah ini. Ponaryo yang terakhir ter ca tat sebagai pemain PSM Ma kas sar itu merasa miris dengan na sib pemain saat ini. Gelandang yang juga mantan kapten tim nas se nior Indonesia itu sangat berha rap ini adalah kali terakhir terjadi dalam persepakbolaan Indone sia.

“Pasti dalam situasi ke ti dak pastian itu sangat sulit bagi pe main. Bagaimana mau latihan kalau jadwalnya tidak jelas. Ba nyak juga klub yang mem bu bar kan tim, otomatis kondisi pe main kembali ke titik nol. Untuk siap berkompetisi, butuh waktu dua bulan dari titik nol ter se but,” papar Popon, sapaan akrab Ponaryo.

FIFA

Sementara itu, mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner membuat pernyataan mengejutkan. Dia mengaku siap membeberkan bukti-bukti baru terkait keterlibatan para anggota FIFA, termasuk Presiden FIFA Sepp Blatter pada pemilihan umum di Trinidad dan Tobago tahun 2010. Warner yang termasuk dalam 14 tokoh FIFA yang diduga tersangkut skandal korupsi FBI, pekan lalu, telah dinyatakan sebagai orang yang paling dicari oleh interpol setelah dituduh membayarkan sejumlah uang suap untuk siaran politik di saluran televisi Trinidad.

Sempat ditahan, Rabu (3/4), Warner akhirnya dibebaskan de ngan jaminan. Entah merasa sangat tertekan dengan kebobrok an FIFA selama ini, dia berjanji akan mengungkap berbagai skandal korupsi yang terjadi dalam tubuh badan tertinggi sepak bola dunia tersebut kepada publik. Warner bahkan mengung kap kan telah menyusun dokumen yang menunjukkan keterkait an dirinya, FIFA, saluran pen danaan serta dua partai politik besar yang bersaing dalam pemilu.

Rencananya, dokomendokumen tersebut dan akan diserahkan kepada pengacara untuk disebarluaskan. “Saya tidak akan lagi menyimpan rahasia untuk mereka yang berusaha aktif ingin menghancurkan negara (Trinidad dan Tobago). Sebenarnya, saya me rasa cukup ketakutan. Saya memohon maaf karena tidak memberikan informasi menge - nai peristiwa yang terjadi, se belumnya,” kata Warner. Pengakuan juga disam pai - kan mantan tokoh penting sepak bola Amerika Utara Chuck Blazer.

Kesaksian Blazer yang ter dapat dalam dokumen pengadil an merupakan bagian penting dalam penyelidikan yang dilakukan Biro Investigasi Internasional (FBI) terhadap FIFA. Blazer juga mengklaim memiliki bukti rinci terkait terpilihnya Prancis serta Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 1998 dan 2010.

Pada dokumen yang dirilis, Blazer menga takan dirinya dan beberapa anggota komite eksekutif FIFA lainnya memfasilitasi penerima an suap dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 1998 Prancis.

Muhammad ginanjar/ yugi prasetyo/ decki irawan jasri/ haris dasril/ alimansyah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7110 seconds (0.1#10.140)